journey healthy future

Tampilkan postingan dengan label Jantung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jantung. Tampilkan semua postingan

Rabu, 25 Februari 2015

Ngerinya Gejala Penyakit Jantung yang Tak Selalu Khas

Sering kali jika ada sebuah kasus tentang seseorang yang tiba-tiba meninggal, dikaitkan dengan penyakit angin duduk. Di kalangan masyarakat luas, penyakit angin duduk awalnya berasal dari masuk angin biasa, namun dibiarkan terlalu lama dan tidak diobati. Pada titik yang paling fatal, masyarakat pun percaya kalau angin duduk dapat menyebabkan kematian mendadak. 

Namun, tidak ada definisi secara ilmiah tentang penyakit ini. Gejalanya pun sulit didefinisikan. Sebagian besar orang menganggap gejala angin duduk adalah rasa perut yang kembung, sesak di dada, nyeri di ulu hati dan badan yang terasa kurang enak. 

Tapi, ada juga masyarakat yang mendefinisikan penyakit angin duduk sebagai penyakit jantung. Mereka menganggap orang yang meninggal seketika, terkena serangan jantung. 

Apapun gejalanya dan apapun anggapannya, jika dirasakan sesuatu yang tidak enak pada tubuh harus segera diperiksakan ke dokter. 

Gejala angin duduk sebenarnya pun mirip dengan penyakit lambung atau penyakit jantung. Kedua gejala ini memang sulit dibedakan.

Orang yang menderita gejala ini sering kali menganggap remeh. Sulit menghadapi orang yang seperti ini karena sering dianggap enteng. Kalau itu cuma karena lambung itu akan mereka menganggap akan membaik kalau minum obat lambung, atau dengan kerokan. 

Padahal, seharusnya masyarakat harus memeriksakan kondisinya segera jika mengalami gejala seperti itu karena bisa jadi itu merupakan penyakit jantung. 

Sulitnya, gejala penyakit jantung memang tidak selalu khas. Seperti misalnya nyeri di dada kiri, menjalar ke lengan kiri. Apakah ini serangan jantung atau gejala yang jinak seperti sakit lambung?. 

Untuk itu, pemeriksaan rutin tes kesehatan harus dilakukan. Jangan anggap enteng apapun gejalanya. Yang paling benar adalah periksa ke dokter.

Fakta Tentang Fenomena Olahraga dan Mati Mendadak

Beberapa waktu belakangan banyak beredar kasus kematian yang terjadi ketika sedang atau setelah berolahraga. Akhirnya timbul sebuah pertanyaan, bukankah olahraga baik untuk kesehatan, tapi mengapa jadi memicu kematian?

Hal ini biasanya terjadi pada orang yang menderita penyempitan pembuluh darah yang mengarah pada penyakit jantung koroner. 

Penyempitan pembuluh darah ke jantung sebesar 50, 60, sampai 70 persen tidak menimbulkan gejala. Kondisi inilah yang menyebabkan orang merasa sehat, namun kenyataannya tidak. Yang kita tahu, kita tidak sakit. Tapi, bukan berarti sehat.

Jika terjadi penyempitan pembuluh darah pada seseorang, misalnya 30 persen, itu tidak akan menimbulkan gejala apapun ketika melakukan aktivitas fisik yang normal. Kalau aktiviasnya berat, itu enggak cukup suplai darah ke jantung. Akhirnya nyeri, pingsan, dan sebagainya. Hal ini pula yang menyebabkan jantung seseorang berdebar sangat kencang ketika atau setelah berolahraga.

Senin, 14 April 2014

Waspada, Gejala Serangan Jantung Tak Melulu di Nyeri di Dada Kiri

Di layar kaca, serangan jantung biasanya diilustrasikan dengan adegan orang yang terjatuh sembari mencengkeram dada bagian kiri. Ya, rasa nyeri teramat pada dada bagian kiri memang salah satu pertanda serangan jantung. Meski demikian, serangan jantung tak melulu ditandai dengan rasa nyeri pada dada kiri saja.

"Sebenarnya jantung kita yang hanya sekepalan tangan ini memiliki sisi-sisi jantung, dan gejala-gejala (serangan jantung) itu sangat tergantung pada dinding mana yang terpengaruh," tutur dr Godeliva Maria Silvia Merry, dokter sekaligus pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Yogyakarta.

Gejala serangan jantung yang paling sering dijumpai adalah tekanan pada dada, atau rasa nyeri pada dada yang menjalar hingga ke bahu, ke leher, atau ke tangan. Gejala lain yang juga sering didapati ialah sesak napas yang disertai keringat dingin. Gejala itu, menurut dr Silvia, terjadi bila serangan terjadi pada dinding jantung bagian depan.

Lain halnya jika serangan menimpa jantung bagian bawah. Gelaja serangan jantung yang memengaruhi jantung bagian bawah justru lebih mirip dengan gejala sakit maag. Serangan tersebut ditandai dengan rasa nyeri mirip mag, disertai dengan keringat dingin, serta rasa pening.

"Kalau dia menyerang dinding jantung bawah, gejalanya sangat mirip dengan gejala maag. Jadi rasa nyeri seperti maag, keringat dingin, dan yer-yeran (pusing)," jelasnya pada seminar bertajuk "Beats for Future" di UKDW, seperti ditulis pada Senin (14/4/2014).

"Ketika orang tidak menyadari potensi serangan jantung, dia berpikir, 'oh ini sepertinya sakit maag saja', sehingga dia tidak mengambil tindakan lebih lanjut. Padahal itu sebenarnya serangan jantung," tambah dr Silvia.

Gejala atau pertanda serangan pada jantung bagian dinding belakang berbeda dengan serangan pada dinding depan maupun bawah. Serangan pada dinding jantung bagian belakang mirip maag, tetapi disertai dengan muntah-muntah. Maka dari itu, perlu diwaspadai jika seseorang seketika merasa pusing dan muntah-muntah setelah mendapat tekanan tertentu. Boleh jadi hal tersebut merupakan pertanda serangan jantung.

Serangan jantung dapat berakibat fatal. Menurut dr Silvia, sebanyak 40 hingga 75 persen pasien serangan jantung biasanya meninggal sebelum mencapai rumah sakit. Oleh karena, itu cara terbaik ialah mencegah agar serangan jantung tidak terjadi. Langkah yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan olahraga aerobik, memperbanyak bernapas secara sadar, mengasup makanan yang baik untuk jantung, cukup istirahat, dan mengelola ketenangan pikiran.

Kamis, 13 Maret 2014

Menggigit Kuku Pemicu Serangan Jantung?



INILAHCOM, Jakarta- Pria asal Lancashire, Inggris, John Gardener,40, meninggal dunia akibat serangan jantung. Pemicunya adalah kebiasaannya menggigiti kuku jari. Kok bisa?


Setelah menjalani pengobatan selama dua minggu di rumah sakit, nyawa Gardener tidak tertolong lagi. Infeksi darah yang fatal yang memicu serangan jantung adalah rekam medis terakhir terakhir penyebab kematian Gardener.


Bukan karena kecelakaan atau tertusuk benda tajam, infeksi darah Gardener penyebabnya adalah kebiasaan kronisnya selalu menggigit kuku jari-jarinya.


Infeksi darah lalu menyerang jantung hingga akhirnya memicu serangan jantung. Kulit di sekitar kuku jarinya terus menerus mengeluarkan darah.


Mengutip nydaily, Kamis (13/3/2014), kebiasaan pria yang berprofesi sebagai tukang kebun tersebut berawal dari tingkat kecemasan dan depresi yang ia alami beberapa tahun belakangan ini.


Ia juga mengidap diabetes. Kaki kanannya terpaksa menjalani operasi amputasi pada 2011. [aji]




Powered By WizardRSS.com | Info CPNS Terlengkap | Bisnis Dari Rumah | Kerja Sambil Bisnis

View the original article here

Rabu, 05 Maret 2014

Serangan Jantung Mengintai Setelah Marah Reda




TEMPO.CO, Jakarta - Kehilangan kesabaran dapat memicu serangan jantung, bahkan saat dua jam setelah kemarahan mereda. Penelitian yang dipublikasikan secara online dalam European Heart Journal ini dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Universitas Harvard, Amerika Serikat.


Dikutip dari Daily Mail, penelitian yang dipimpin oleh Dr. Murray Mittleman, Direktur Unit Penelitian Kardiovaskular Epidemiologi di Harvard Medical School ini menemukan bahwa dalam waktu dua jam setelah marah meledak, risiko seseorang terkena serangan jantung bisa meningkat hampir lima kali lipat (4,74 persen).


Sementara itu, dalam jeda waktu yang sama, risiko stroke juga meningkat lebih dari tiga kali lipat (3,62 persen) dan risiko denyut jantung tidak teratur juga meningkat dibandingkan dengan waktu lain ketika mereka tidak marah.


Para peneliti menemukan bahwa risiko ini akan semakin meningkat lagi jika seseorang sudah memiliki riwayat jantung atau lebih sering marah.


“Meskipun risiko mengalami serangan jantung saat kemarahan cenderung lebih rendah, nyatanya risiko ini dapat terakumulasi untuk orang yang sering marah,” kata Dr Elizabeth Mostofsky, salah satu peneliti.


Orang yang secara teratur kehilangan kesabaran mereka adalah orang yang paling berisiko terkena penyakit ini, seperti halnya orang yang memang sudah memiliki penyakit jantung. Ini menunjukkan bahwa efek kemarahan bisa terjadi secara instan.



ANINGTIAS JATMIKA | DAILY MAIL



Powered By WizardRSS.com | Info CPNS Terlengkap | Bisnis Dari Rumah | Kerja Sambil Bisnis 

View the original article here

Selasa, 04 Maret 2014

Marah tingkatkan risiko serangan jantung

marah

Dua jam setelah marah, risiko serangan jantung meningkat

Memiliki sifat marah dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke, menurut para ilmuwan.

Kemarahan kerap mendahului serangan jantung dan bisa menjadi pemicu, kata peneliti AS yang menelusuri literatur medis.

Mereka mengidentifikasi periode berbahaya sekitar dua jam menyusul kemarahan ketika orang-orang berada pada risiko tertinggi.

Namun mereka mengatakan masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami kaitannya dan menemukan jika strategi untuk melawan stress dapat menghindarkan serangan jantung.

Orang-orang yang memiliki faktor risiko seperti sejarah serangan jantung masuk kategori rawan.

Dalam dua jam pertama setelah seseorang meluapkan kemarahan, risiko serangan jantung meningkat lima kali lipat dan risiko stroke meningkat hingga tiga kali lipat.

Data itu diperoleh dari sembilan studi dan melibatkan responden ribuan orang.

Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard mengatakan orang yang marah satu kali dalam satu bulan memiliki risiko serangan jantung rendah.

Sehingga risiko temperamen yang meledak-ledak terhadap kesehatan bersifat kumulatif, atau semakin sering seseorang marah maka risikonya semakin tinggi.



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | RFID | Amazon Affiliate

View the original article here

Senin, 03 Maret 2014

Cokelat hitam baik untuk kesehatan jantung

Jakarta (ANTARA News) - Studi terbaru menunjukkan cokelat hitam baik untuk kesehatan jantung karena dapat mengurangi risiko aterosklerosis;  penebalan dan pengerasan pembuluh darah.


Para peneliti termasuk Prof Diederik Esser dari Top Institute Food and Nutrition and the Division of Human Nutrition di Wageningen University mengatakan, cokelat hitam dapat mengembalikan fleksibilitas arteri dan mencegah sel-sel darah putih menempel pada dinding pembuluh.
Dalam studi yang dipublikasikan dalam The FASEB Journal ini, para peneliti menganalisis 44 orang pria obesitas yang berusia 45 dan 70 tahun.
Selama lebih dari dua periode dalam empat minggu, para pria ini diminta mengonsumsi 70 gram cokelat hitam dan 70 gram cokelat hitam dengan kandungan flavanol tinggi secara teratur setiap harinya.
Flavanol adalah antioksidan alami yang ada pada beberapa tanaman termasuk kakao.

Para pria ini juga diminta untuk tidak mengonsumsi makanan lain yang tinggi kalori selama studi, untuk mencegah kenaikan berat badan.
Selama studi, para peneliti pun mempelajari kesehatan pembuluh darah 44 orang pria ini.

Hasil penelitian menujukkan pada kedua kelompok ini terjadi penurunan pada indeks augmentasi (AIX) dan flow-mediated dilation (FMD) masing-masing sebanyak satu persen.

Kemudian, jumlah leukosit, plasma sICAM1 dan sICAM3, adhesi leukosit penanda ekspresi pun berkurang.

Hal ini berarti konsumsi coklat hitam dapat menurunkan risiko para peserta terkena aterosklerosis.

Hasil penelitian juga menunjukkan kedua jenis cokelat menghasilkan manfaat yang sama bagi kesehatan jantung, ujar Prof. Esser seperti dilansir Medical News Today.
Ia menambahkan, kandungan flavanol dapat mempengaruhi rasa dan hal ini dapat memotivasi orang untuk mengonsumsi cokelat.
Sementara itu, editor The FASEB Journal ,Dr Gerald Weissman , mengatakan temuan ini dapat mengarah pada pengobatan terapi baru yang memberikan manfaat sama seperti konsumsi coklat hitam.


Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | RFID | Amazon Affiliate

View the original article here

Rabu, 05 September 2012

Bahaya Kerja Shift Malam Bagi Jantung

Apakah kantor Anda memberlakukan kerja shift? Sebuah studi mengungkap bahwa bekerja dengan sistem shift berpotensi meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Dikutip Daily Mail, studi yang dipublikasikan di situs Jurnal Kesehatan Inggris bmj.com itu memperingatkan bahwa mereka yang terbiasa kerja dengan sistem shift memiliki risiko 41 persen mengalami penyakit jantung dan stroke.

Mereka umumnya juga rentan mengembangkan perilaku tidak sehat seperti konsumsi junk food, pola tidur buruk, dan malas berolahraga. Yang semua itu terkait dengan peningkatan risiko gangguan kesehatan kardiovaskuler.

Studi dilakukan dengan menganalisis hasil 34 penelitian terdahulu yang melibatkan 2.011.935 responden, yang terbiasa berkerja dengan sistem shift. Hampir 25 persen di antaranya mulai memperlihatkan gejala mengembangkan dua penyakit kronis tersebut.

Studi sengaja dilakukan untuk memperjelas efek buruk kerja shift terhadap kesehatan kardiovaskuler secara keseluruhan. Menyempurnakan studi terdahulu yang menyebut kerja shift berpotensi merusak jam biologis: memicu tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.

Yang masuk kategori kerja shift adalah mereka yang memiliki jadwal kerja malam, jadwal kerja shift yang tidak teratur, serta jadwal shift rotasi malam dan siang. Yang menjadi pembanding adalah mereka yang memiliki jadwal kerja normal dari pagi hingga sore.

Daniel Hackam, farmakolog Klinis dari Pusat Penelitian Pencegahan Stroke & Atherosclerosis (SPARC), London, Inggris, dan Ontario, Kanada, mengatakan, studi ini hendaknya menjadi peringatan bagi mereka yang terbiasa bekerja dengan sistem shift untuk lebih peduli dengan kesehatan.

"Pekerja dengan sistem shift sebaiknya harus lebih memahami tentang gejala-gejala penyakit kardiovaskular sebagai upaya pencegahan dini, selain tentunya harus lebih rajin melakukan pemeriksaan kesehatan rutin," ujar Hackam.


Referensi:
http://us.life.viva.co.id/news/read/339263-bahaya-kerja-shift-malam-bagi-jantung


Download artikel tersebut KLIK DISINI AJA,,,,

Jumat, 19 Agustus 2011

Penyakit Tidak Menular (PTM) Penyebab Kematian Terbanyak Di Indonesia

Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Keadaan dimana penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan penting dan dalam waktu bersamaan morbiditas dan mortalitas PTM makin meningkat merupakan beban ganda dalam pelayanan kesehatan, tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan bidang kesehatan di Indonesia.

Proporsi angka kematian akibat PTM meningkat dari 41,7% pada tahun 1995 menjadi 49,9% pada tahun 2001 dan 59,5% pada tahun 2007. Penyebab kematian tertinggi dari seluruh penyebab kematian adalah stroke (15,4%), disusul hipertensi, diabetes, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronis. Kematian akibat PTM terjadi di perkotaan dan perdesaan.

Data Riskesdas 2007 menunjukkan di perkotaan, kematian akibat stroke pada kelompok usia 45-54 tahun sebesar 15,9%, sedangkan di perdesaan sebesar 11,5%. Hal tersebut menunjukkan PTM (utamanya stroke) menyerang usia produktif. Sementara itu prevalensi PTM lainnya cukup tinggi, yaitu: hipertensi (31,7%), arthritis (30.3%), penyakit jantung (7.2%), dan cedera (7,5%).

PTM dipicu berbagai faktor risiko antara lain merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan gaya hidup tidak sehat. Riskesdas 2007 melaporkan, 34,7% penduduk usia 15 tahun ke atas merokok setiap hari, 93,6% kurang konsumsi buah dan sayur serta 48,2% kurang aktivitas fisik.

Peningkatan PTM berdampak negatif pada ekonomi dan produktivitas bangsa. Pengobatan PTM seringkali memakan waktu lama dan memerlukan biaya besar. Beberapa jenis PTM adalah penyakit kronik dan/atau katastropik yang dapat mengganggu ekonomi penderita dan keluarganya. Selain itu, salah satu dampak PTM adalah terjadinya kecacatan termasuk kecacatan permanen.

Upaya pengendalian faktor risiko PTM yang telah dilakukan berupa promosi Perilaku Bersih dan Sehat serta pengendalian masalah tembakau. Beberapa Pemerintah Daerah telah menerbitkan peraturan terkait Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan membentuk Aliansi Walikota/Bupati dalam Pengendalian Tembakau dan Penyakit Tidak Menular. Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengendalian Tembakau dalam proses. Sedangkan untuk pengaturan makanan berisiko, ke depan akan dibuat regulasi antara lain tentang gula, garam dan lemak dalam makanan yang dijual bebas.

So,,,mari kita sebagai petugas kesehatan bersama-sama membangun bangsa ini dengan ikhlas membantu memerangi Penyakit Tidak Menular yang terus meningkat kasusnya,,,,,jangan sampai beban ganda negara kita bertambah,,,,dimana Penyakit Menular masih merajalela belum teratasi, sudah datang lagi gelombang Penyakit Tidak Menular,,,,,

Rabu, 11 Mei 2011

10 Manfaat Seks Yang Luar Biasa

MANFAAT kesehatan seks seluas kamar tidur Anda. Ternyata seks yang baik untuk Anda ada dengan cara-cara yang mungkin tidak pernah Anda bayangkan.Ternyata seks yang baik menawarkan manfaat kesehatan lebih banyak lagi.

Hal itu merupakan kejutan bagi banyak orang, kata Joy Davidson, PhD, New York psikolog dan terapis seks. “Tentu saja, seks ada di mana-mana,” katanya.

“Tapi gagasan kita sangat penting, makhluk seksual masih tampak di dalam beberapa kasus merasa jijik atau dalam kasus lain sedikit malu. Jadi harus benar-benar melihat bagaimana seksualitas kita meningkatkan kehidupan kita dan kesehatan kita, baik secara fisik dan psikologis, hal yang membuka mata banyak orang. ”

Seks agar berguna bagi tubuh yang baik, dilakukan dalam beberapa cara, menurut ahli Davidson dan lainnya. Manfaat tersebut tidak hanya anekdot atau desas-desus. Terdapat 10 manfaat kesehatan dari seks yang didukung oleh penelitian ilmiah.

1. Seks Meredakan Stress

Manfaat kesehatan yang besar dari seks adalah menurunkan tekanan darah dan mengurangi stres secara keseluruhan. Menurut peneliti dari Skotlandia yang melaporkan temuan mereka dalam jurnal Biological Psychology mereka mengambil sampel 24 wanita dan 22 pria yang menyimpan catatan aktivitas seksual mereka. Kemudian peneliti, mengamati situasi stres – seperti berbicara di depan umum dan melakukan aritmatika verbal – dan mencatat tekanan darah mereka respon terhadap stres.

Mereka yang pernah melakukan hubungan memiliki tanggapan yang lebih baik untuk menyikapi stres dibandingkan mereka yang tidak terlibat dalam perilaku seksual lain atau abstain.

Studi lain yang dipublikasikan dalam jurnal yang sama bahwa hubungan seksual sering dikaitkan dengan tekanan darah diastolik pada peserta kumpul kebo. Namun penelitian lain menemukan hubungan antara pelukan mitra dan menurunkan tekanan darah pada wanita.

2. Seks Meningkatkan Imunitas

Berhubungan seks sekali atau dua kali seminggu telah dikaitkan dengan tingkat yang lebih tinggi dari antibodi yang disebut immunoglobulin A atau IgA, yang dapat melindungi Anda dari flu mendapatkan dan infeksi lain. Para ilmuwan di Universitas Wilkes di Wilkes-Barre, Pa, mengambil sampel air liur yang mengandung IgA, dari 112 mahasiswa yang dilaporkan frekuensi seks yang mereka miliki.

Mereka yang berada di grup “sering” – sekali atau dua kali seminggu – memiliki tingkat IgA lebih tinggi dibandingkan dalam tiga kelompok lain – yang dilaporkan sedang berpuasa, melakukan hubungan seks kurang dari sekali seminggu, atau memiliki sangat sering, tiga atau kali lebih mingguan.

3. Seks Membakar Kalori

Tiga puluh menit seks membakar 85 kalori atau lebih. Mungkin tidak terdengar banyak, tetapi sama dengan menambahkan 42 sesi setengah jam akan membakar 3.570 kalori, lebih dari cukup untuk kehilangan berat badan Anda. Anda bisa drop jika mengurangi berat dalam 21 sesi selama satu jam.

“Seks adalah modus besar latihan,” kata Patti Britton, PhD, Los Angeles. Sementara itu seorang seksolog dan Presiden American Association of Seksualitas Pendidik dan Therapist. Dibutuhkan kerja, baik dari perspektif fisik dan psikologis, untuk melakukannya dengan baik, katanya.

4. Seks Meningkatkan Kesehatan Jantung

Sementara beberapa orang yang lebih tua mungkin khawatir bahwa upaya dikeluarkan selama seks bisa menyebabkan stroke, itu tidak begitu, menurut para peneliti dari Inggris. Dalam studi yang dipublikasikan dalam Journal of Epidemiology dan Kesehatan Masyarakat, ilmuwan menemukan frekuensi seks tidak berhubungan dengan stroke pada 914 laki-laki mereka diikuti selama 20 tahun.

Dan manfaat kesehatan jantung dari seks tidak berakhir di sana. Peneliti juga menemukan bahwa melakukan hubungan seks dua kali atau lebih dalam seminggu mengurangi risiko serangan jantung fatal bagi laki-laki, dibandingkan dengan mereka yang melakukan hubungan seks kurang dari sekali sebulan.



5. Seks Meningkatkan Penghargaan Diri

Meningkatkan harga diri adalah salah satu dari 237 alasan orang melakukan hubungan seks, dikumpulkan oleh peneliti dari Universitas Texas dan dipublikasikan dalam Archives of Sexual Behavior.

Temuan itu masuk akal untuk Gina Ogden, PhD, seorang terapis seks dan terapis pernikahan dan keluarga di Cambridge, Mass,. Meskipun ia menemukan bahwa mereka yang sudah memiliki harga diri mengatakan mereka kadang-kadang melakukan hubungan seks untuk merasa lebih baik. “Salah satu alasan orang mengatakan mereka berhubungan seks adalah untuk merasa baik tentang diri mereka sendiri,” katanya pada WebMD. “Seks yang besar dimulai dengan harga diri, dan menimbulkan itu jika seks adalah mencintai, terhubung,. Dan apa yang Anda inginkan, hal itu menimbulkan itu.”

6. Meningkatkan Keintiman Seks

Setelah seks dan meningkatkan orgasme tingkat hormon oxytocin, hormon cinta, yang membantu ikatan dan membangun kepercayaan. Peneliti dari Universitas Pittsburgh dan University of North Carolina mengevaluasi 59 wanita premenopause sebelum dan sesudah kontak yang hangat dengan suami mereka dan mitra berakhir dengan pelukan. Mereka menemukan bahwa lebih banyak kontak, semakin tinggi tingkat oxytocin.

“Oksitosin memungkinkan kita untuk merasakan dorongan untuk memelihara dan obligasi,” kata Britton.

Oksitosin lebih tinggi juga dihubungkan dengan perasaan kemurahan hati. Jadi jika Anda merasa tiba-tiba lebih murah hati terhadap pasangan Anda dari biasanya, kredit hormon cinta.

7. Seks Mengurangi Nyeri

Sebagai hormon oxytocin lonjakan, meningkatkan endorfin, dan penurunan nyeri. Jadi jika Anda sakit kepala, nyeri artritis, atau gejala PMS terlihat memperbaiki setelah berhubungan seks, Anda dapat berterima kasih kepada mereka tingkat oxytocin lebih tinggi.

Dalam studi yang dipublikasikan dalam Buletin Experimental Biologi dan Kedokteran, 48 relawan yang menghirup uap oksitosin dan kemudian harus jari mereka ditusuk menurunkan ambang nyeri mereka dengan lebih dari setengah.

8. Seks Mengurangi Resiko Kanker Prostat

Ejakulasi yang sering, terutama laki-laki dapat mengurangi risiko kanker prostat di kemudian hari. Peneliti Australia dalam dalam laporan British Journal of Urology International mengatakan ketika mereka melakukan diagnosis kanker prostat, ternyata penderita prostat adalah mereka yang jarang melakukan hubungan seks. Bahkan pria lima atau lebih ejakulasi dalam seminggu mengurangi risiko terkena kanker prostat sepertiga.

9. Seks Memperkuat Otot Pinggul

Bagi wanita, berhubungan seks bisa menguatkan otot pinggul .

10. Seks Membantu Anda Tidur Lebih Baik


Oksitosin yang dilepaskan selama orgasme bisa mempercepat tidur. Tidur yang cukup dapat menjaga berat badan tekanan darah. (poskota.co.id)

Senin, 18 April 2011

Kerja Malam Vs Kesehatan

Kerja malam pastinya memiliki banyak efek buruk bagi kesehatan. Seperti melawan kodratnya, manusia yang seharusnya tidur di malam hari, tapi memilih untuk bekerja akan berhadapan dengan berbagai masalah kesehatan.

Tidak hanya akan memperburuk kondisi kesehatan, bekerja di malam hari tentunya akan sangat mempengaruhi kinerja otak seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh Sleeping Air Traffic Controllers, baru-baru ini, menemukan mereka yang bekerja di malam hari memiliki tingkat konsentrasi juga kinerja lebih rendah. Terutama, bila dibandingkan dengan mereka yang bekerja di pagi hari.

Efek buruk tersebut kerap dirasakan oleh mereka yang berprofesi sebagai pengemudi truk dan bus, pilot penerbangan, pekerja industri maritim, buruh pabrik, polisi, petugas pemadam kebakaran, pekerja darurat, perawat dan dokter, koki, karyawan hotel dan orang-orang yang bekerja di media.

Menurut ahli syaraf Dr. William Fishbein, ketika seseorang bekerja di malam hari, maka ia menentang ritme biologisnya. Akibatnya, kinerja otak menjadi terganggu. Selain itu, mereka yang kerap bekerja malam hari akan rentan terserang berbagai jenis kanker juga serangan jantung.



"Kita punya 500 saluran kabel, kita sering membawa pulang kerjaan untuk diselesaikan di rumah bersama dengan komputer dan BlackBerry, di mana kerjaan dan hiburan dapat dilakukan secara bersamaan. Itu semua mempengaruhi hormon yang akan berujung pada berbagai masalah kesehatan," kata Fishbein. (liputan6.com)

Surat Keterangan Akreditasi FKM UNDIP

Bagi teman-teman yang membutuhkan informasi tentang Akreditasi FKM UNDIP... Silahkan download file di bawah ini... file sudah saya perb...

Find Us on Facebook

Blog Archives

Do Before You Die

Do Before You Die

Visitors


pinjaman utang