journey healthy future

Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

Rabu, 20 Maret 2013

Perangi Demam Berdarah dengan Teknik Serangga Mandul

Teknik Serangga Mandul (TSM) yang dikembangkan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dapat menjadi cara pengendalian baru nyamuk demam berdarah (DB). Sejak tahun 2011, metode TSM telah diaplikasikan di beberapa kota di Tanah Air. Hasilnya, TSM mampu menurunkan populasi nyamuk hingga di atas 90%.

"TSM merupakan produk inovasi terbaru pengendalian nyamuk yang layak dijadikan andalan pengendalian DB," kata Kasubdit Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Kementerian Kesehatan, Winarno, dalam penandatanganan nota kesepahaman antara Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) dan BATAN di Salatiga, Jawa Tengah.

Selain diuji coba di Salatiga, TSM juga sudah dilaksanakan di Kabupaten Banjarnegara (Jateng) dan Bangka Barat (Bangka Belitung). Meskipun kota-kota yang diuji coba memiliki karakteristik berbeda, TSM terbukti tetap dapat diaplikasikan dan mampu menurunkan populasi vektor secara drastis.

Namun demikian, Kepala B2P2VRP Bambang Heriyanto berharap, kedepannya TSM bisa jadi andalan membasmi nyamuk penyebab DBD (Demam Berdarah Dengue). Walau masih membutuhkan kajian lebih dalam lagi. "Namun yang jelas dengan turunnya jumlah vektor, jumlah gigitan kepada manusia pun berkurang," ujarnya.

Di Salatiga, uji coba TSM dilakukan di dua kelurahan yakni Sidorejo dan Glontongan. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Sovie Hariyanti, sejak TSM diaplikasikan, pihaknya tidak menemukan adanya kasus DBD di dua kelurahan tersebut. "Harapan saya TSM bisa diaplikasikan di seluruh kelurahan di Salatiga," ujarnya.

Metode yang digunakan BATAN sebenarnya tidak terlalu rumit. Mulanya, peneliti menyeleksi nyamuk jantan dan memandulkannya dengan radiasi nuklir gamma berdosis 70 Gy. Nyamuk jantan yang telah mandul kemudian dilepas di rumah warga dan dibiarkan bersaing secara alamiah untuk mengawini nyamuk betina. "Dengan begitu, pembiakan telur bisa diputus," ujar peneliti BATAN Ali Rahayu.

Nyamuk jantan dipilih karena nyamuk ini tidak berperan sebagai vektor dan lazimnya tidak menggigit manusia. Berbeda dengan nyamuk betina yang harus menghisap darah manusia secukupnya untuk mematangkan telur-telurnya. Untuk setiap rumah, BATAN melepas 40 hingga 60 ekor nyamuk jantan mandul. Pelepasan nyamuk dilakukan secara reguler sekali sepekan selama lima pekan berturut-turut.

Menurut Ali, meskipun terkena radiasi gamma, nyamuk jantan mandul dapat bersaing secara normal dalam perburuan membuahi betina. "Nantinya nyamuk jantan mandul yang akan memenangkan persaingan karena jumlahnya lebih besar," ujarnya.

Hama jantan mandul yang kawin dengan nyamuk betina tidak menghasilkan keturunan. Setelah beberapa generasi berturut-turut dilepaskan, maka populasi hama akan terus menurun sampai angka nol. "Sesuai dengan umur nyamuk yang hanya satu setengah bulan," jelas Ali lagi.

TSM, lanjut Ali, juga lebih ramah lingkungan dibanding fogging atau pengasapan yang mengandung racun. Untuk satu paket TSM, warga per satu RT hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp 75 ribu.

"Bandingkan dengan metode fogging yang satu paketnya mencapai Rp 1,5 juta. Selain itu, fogging terus-menerus dengan dosis yang kurang tepat juga dapat berpotensi membuat nyamuk resisten terhadap insektisida," tandasnya.


Referensi :
http://client.okezone.com/batan/artikel1.html

download artikel tersebut? klik disini aja,,,

Minggu, 03 Februari 2013

Mengenal Kandungan Gizi Buah Durian

Musim durian membuat siapa pun pencinta buah ini bahagia karena dapat dengan mudah menjumpainya. Durian, memang buah yang banyak penggemarnya khususnya di Indonesia. Meskipun begitu, tentu Anda harus berhati-hati dengan tidak memakannya terlalu banyak, karena buah ini memiliki banyak dampak negatif bagi tubuh apabila dikonsumi berlebihan.

Durian merupakan jenis buah yang didominasi kandungan karbohidrat, lemak dan protein. Selain itu, zat-zat lain seperti serat, kalsium, asam folat, magnesium, zinc dan besi juga ada di dalamnya. Durian memiliki kalori yang tinggi yaitu sekitar 147 kkal dalam setiap 100 gramnya. Sehingga, banyak kalangan menyarankan untuk menyantap durian tidak lebih dari 100 gram saja.

Gula atau glukosa adalah kandungan gizi yang jumlahnya cukup banyak pada durian. Untungnya, buah ini mengandung mangan yang dapat menjaga kadar gulanya stabil. 

Selain itu, yang perlu diwaspadai dari buah yang memiliki aroma khas ini adalah kandungan senyawa alkoholnya. Anda tidak boleh menyantap durian bersama makanan yang memiliki kandungan alkohol. Durian juga dikategorikan sebagai makanan dengan indeks glikemik yang tinggi, sehingga tak boleh dikonsumsi berlebihan apalagi bagi mereka yang bermasalah dengan gula darah. Mereka yang menderita hipertensi, diabetes dan kolesterol tinggi sebaiknya menghindari buah ini.

Di balik bahaya yang mengancam, ternyata jika dimakan dalam porsi cukup, durian juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Buah ini mengandung banyak serat, sehingga sangat baik untuk pencernaan. Selain itu, durian mengandung banyak potasium atau kalsium dan fosfor sehingga baik untuk kesehatan tulang dan persendian.

Buah durian juga banyak mengandung vitamin, antara lain vitamin C sebagai antioksidan alami, vitamin B9 yang dimilikinya juga dapat mengatasi anemia, vitamin B1 untuk menjaga nafsu makan, vitamin B2 untuk mengatasi migren, vitamin B6 untuk meredakan stres dan depresi. 

Nah, dengan banyaknya manfaat yang dimiliki durian, tidak ada salahnya untuk menikmati “musim durian”, asalkan mengonsumsinya dalam porsi yang tidak berlebihan. 


Referensi: 
http://health.kompas.com/read/2013/01/02/18104338/Mengenal.Kandungan.Gizi.Buah.Durian

Pingin download artikel tersebut??? download aja DISINI,,, 

Minggu, 17 Juni 2012

20 Mitos Kampanye Hitam Anti Imunisasi

Imunisasi adalah investasi terbesar bagi anak di masa depan. Imunisasi adalah hak anak yang tidak bisa ditunda dan diabaikan sedikitpun. Imunisasi sudah terbukti manfaat dan efektivitasnya dan teruji keamanannya secara ilmiah dengan berdasarkan kejadian berbasis bukti.

Tetapi masih banyak saja orangtua dan kelompok orang yang menyangsikannya. Setiap tahun ada sekitar 2,4 juta anak usia kurang dari 5 tahun di dunia yang meninggal karena penyakit-penyakit yang dapat dicegah oleh vaksinasi. Di Indonesia, sekitar 7 persen anak belum mendapatkan vaksinasi. Salah satu masalah utama yang menghambat keberhasilan program imunisasi adalah penyebaran informasi yang tidak benar dan menyesatkan tentang imunisasi.

Hal itu adalah wajar terjadi karena demikian banyak informasi yang beredar yang tidak berdasarkan pemikiran dan dasar ilmiah meski dilakukan oleh seorang dokter. Hambatan lain adalah munculnya kelompok-kelompok antivaksinasi yang menyebabkan kampanye hitam dengan membawa faktor agama dan budaya.

Biasanya, kelompok tertentu yang menyebarkan kampanye hitam imunisasi demi kepentingan pribadi khususnya dalam kepentingan bisnis terselubung yang mereka lakukan. Sebagian kelompok ini adalah yang berdiri dibelakang oknum pelaku naturopathy, food combining, homeopathy atau bisnis terapi herbal.

Inilah 20 Mitos Tidak benar Yang Disebarkan Kampanye Hitam Anti Imunisasi : 

1. Imunisasi tidak aman. Tidak Benar. Saat ini 194 negara terus melakukan vaksinasi untuk bayi dan balita. Badan resmi yang meneliti dan mengawasi vaksin di negara tersebut umumnya terdiri atas para dokter ahli penyakit infeksi, imunologi, mikrobiologi, farmakologi, epidemiologi, dan biostatistika. Sampai saat ini tidak ada negara yang melarang vaksinasi, justru semua negara berusaha meningkatkan cakupan imunisasi lebih dari 90% .

2. Terdapat "ilmuwan" menyatakan bahwa imunisasi berbahaya. Tidak benar imunisasi berbahaya. "Ilmuwan" yang sering dikutip di buku, tabloid, milis ternyata bukan ahli vaksin, melainkan ahli statistik, psikolog, homeopati, bakteriologi, sarjana hukum, wartawan. Sehingga mereka tidak mengerti betul tentang vaksin. Sebagian besar mereka bekerja pada era tahun 1950-1960, sehingga sumber datanya juga sangat kuno.

3. "Ilmuwan kuno" yang sering dikutip informasi di media masa atau media elektronik lainnya adalah ahli vaksin. Tidak benar. Mereka semua bukan ahli vaksin. Contoh : Dr Bernard Greenberg (biostatistika tahun 1950), DR. Bernard Rimland (Psikolog), Dr. William Hay (kolumnis), Dr. Richard Moskowitz (homeopatik), dr. Harris Coulter, PhD (penulis buku homeopatik, kanker), Neil Z. Miller, (psikolog, jurnalis), WB Clark (awal tahun 1950), Bernice Eddy (Bakteriologis tahun 1954), Robert F. Kenedy Jr (sarjana hukum) Dr. WB Clarke (ahli kanker, 1950an), Dr. Bernard Greenberg (1957-1959), Dr. William Hay, penulis buku "Immunisation: The Reality behind the Myth" (penggagas food combioning). Neil Z. Miller sering disebut sebagai peneliti vaksin internasional ternyata adalah medical research journalist dan natural health advocate.

4. Dokter Wakefield adalah "ahli vaksin", membuktikan MMR menyebabkan autisme. Tidak benar. Wakefield juga bukan ahli vaksin, dia dokter spesialis bedah. Penelitian Wakefield tahun 1998 hanya dengan sample 18. Banyak penelitian lain oleh ahli vaksin di beberapa negara menyimpulkan MMR tidak terbukti mengakibatkan autis. Setelah diaudit oleh tim ahli penelitian, terbukti bahwa Wakefield memalsukan data, sehingga kesimpulannya salah. Hal ini telah diumumkan di majalah resmi kedokteran Inggris British Medical Journal Februari 2011.

5. Imunisasi sebabkan autisme. Tidak benar. Beberapa institusi atau badan dunia di bidang kesehatan yang independen dan sudah diakui kredibilitasnya juga melakukan kajian ilmiah dan penelitian tentang tidak adanya hubungan imunisasi dan autisme. Dari hasil kajian tersebut, dikeluarkan rekomendasi untuk tenaga profesional untuk tetap menggunakan imunisasi MMR dan thimerosal karena tidak terbukti mengakibatkan Autisme. The All Party Parliamentary Group on Primary Care and Public Health pada bulan Agustus 2000, menegaskan bahwa MMR aman.

Dengan memperhatikan hubungan yang tidak terbukti antara beberapa kondisi seperti inflammatory bowel disease (gangguan pencernaan) dan autisme adalah tidak berdasar. WHO (World Health Organisation), pada bulan Januari 2001 menyatakan mendukung sepenuhnya penggunaan imunisasi MMR dengan didasarkan kajian tentang keamanan dan efikasinya. Beberapa institusi dan organisasi kesehatan bergengsi di Inggris pada Januari 2001 setelah mengadakan pertemuan dengan pemerintahan Inggris mengeluarkan pernyataan bersama yaitu MMR adalah vaksin yang sangat efektif dengan laporan keamanan yang sangat baik. 

The American Academy of Pediatrics (AAP), organisasi profesi dokter anak di Amerika Serikat pada tanggal 12 - 13 Juni 2000 mengadakan konferensi dengan topik "New Challenges in Childhood Immunizations" di Oak Brook, Illinois Amerika Serikat yang dihadiri para orang tua penderita autisme, pakar imunisasi kesehatan anak dan para peneliti. Pertemuan tersebut merekomendasikan bahwa tidak terdapat hubungan antara MMR dan autisme. Menyatakan bahwa pemberian imunisasi secara terpisah tidak lebih baik dibandingkan MMR, malahan terjadi keterlambatan imunisasi MMR. Selanjutnya akan dilakukan penelitian lebih jauh tentang penyebab autisme.

6. Thimerosal dalam kandungan autism sebagai penyebab autisme.  Tidak benar. Penelitian yang mengungkapkan bahwa thimerosal tidak mengakibatkan Autis dilakukan oleh berbagai penelitian di antaranya dilakukan oleh Kreesten M. Madsen dkk dari berbagai intitusi di Denmark. Mereka mengadakan penelitian bersama terhadap anak usia 2 hingga 10 tahun sejak tahun 1970 hingga tahun 2000. Mengamati 956 anak sejak tahun 1971 hingga 2.000 anak dengan autis. Sejak thimerosal digunakan hingga tahun 1990 tidak didapatkan kenaikkan penderita auitis secara bermakna. Kemudian sejak tahun 1991 hingga tahun 2000 bersamaan dengan tidak digunakannya thimerosal pada vaksin ternyata jumlah penderita autis malah meningkat drastis. Kesimpulan penelitian tersebut adalah tidak ada hubungan antara pemberian thimerosal dengan autis. Demikian juga Stehr-Green P dkk, Department of Epidemiology, School of Public Health and Community Medicine, University of Washington, Seattle, WA, bulan Agustus 2003 melaporkan antara tahun 1980 hingga 1990 membandingkan prevalensi dan insiden penderita autisme di California, Swedia, dan Denmark yang mendapatkan ekposur dengan imunisasi thimerosal. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa insiden pemberian thimerosal pada autisme tidak menunjukkan hubungan yang bermakna.

Geier DA dalam Jurnal Americans Physicians Surgery tahun 2003, mengungkapkan bahwa thimerosal tidak terbukti mengakibatkan gangguan neurodevelopment (gangguan perkembangan karena persarafan) dan penyakit jantung. Melalui forum National Academic Press tahun 2001, Stratton K dkk melaporkan tentang keamanan thimerosal pada vaksin dan tidak berpengaruh terhadap gangguan gangguan neurodevelopment (gangguan perkembangan karena persarafan). Sedangkan Hviid A dkk dalam laporan di majalah JAMA 2004 mengungkapkan penelitian terhadap 2.986.654 anak per tahun didapatkan 440 kasus autis. Dilakukan pengamatan pada kelompok anak yang menerima thimerosal dan tidak menerima thimerosal. Ternyata tidak didapatkan perbedaan bermakna. Disimpulkan bahwa pemberian thimerosal tidak berhubungan dengan terjadinya autis.

Menurut penelitian Eto, menunjukkan manifestasi klinis autis sangat berbeda dengan keracunan merkuri. Sedangkan Aschner, dalam penelitiannya menyimpulkan tidak terdapat peningkatan kadar merkuri dalam rambut, urin dan darah anak Autis. Pichichero melakukan penelitian terhadap 40 bayi usia 2-6 bulan yang diberi vaksin yang mengandung thimerosal dan dibandingkan pada kelompok kontrol tanpa diberi thimerosal. Setelah itu dilakukan evaluasi kadar thimerosal dalam tinja dan darah bayi tersebut. Ternyata thimerosal tidak meningkatkan kadar merkuri dalam darah, karena etilmerkuri akan cepat dieliminasi dari darah melalui tinja. Selain itu masih banyak lagi peneliti melaporkan hasil yang sama, yaitu thimerosal tidak mengakibatkan autisme.

7. Semua vaksin terdapat zat-zat berbahaya yang dapat merusak otak ? Tidak benar. Isu itu karena "ilmuwan" tersebut di atas tidak mengerti isi vaksin, manfaat, dan batas keamanan zat-zat di dalam vaksin. Contoh: jumlah total etil merkuri yang masuk ke tubuh bayi melalui vaksin sekitar 2 mcg/kgbb/minggu, sedangkan batas aman menurut WHO adalah jauh lebih banyak (159 mcg/kgbb/minggu). Oleh karena itu vaksin mengandung merkuri dengan dosis yang sangat rendah dan dinyatakan aman oleh WHO dan badan-badan pengawasan lainnya.

8. Vaksin terbuat dari nanah, dibiakkan di janin anjing, babi, manusia yang sengaja digugurkan? Tidak benar. Isu itu bersumber dari "ilmuwan" 50 tahun lalu (tahun 1961-1962). Pengetahuan imunologi, biomolekuler vaksin dan teknologi pembuatan vaksin berkembang sangat pesat. Sekarang tidak ada vaksin yang terbuat dari nanah atau dibiakkan embrio anjing, babi, atau manusia. Metode baru dan teknologi paling modern dari manipulasi biomolekuler telah diyakini teknologi vaksin baru sekarang memasuki "zaman keemasan." Perbaikan vaksin sangat mungkin dilakukan di masa depan untuk mendapatkan keamanan dan efektifitas vaksin lebih hebat lagi.

9. Imunisasi tak masuk akal bermanfaat. Tidak benar. Pendapat yang menyesatkan yang tidak berdasarkan kajian ilmiah dan penelitian ilmiah dikeluarkan oleh Dr. William Hay seorang dokter yang bergerak di bidang food combining, dalam buku "Immunisation: The Reality behind the Myth""Tak masuk akal memikirkan bahwa Anda bisa menyuntikkan nanah ke dalam tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan kesehatan. Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang tergantung pada vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan mampu melawan semua infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan Anda tidak dapat mengubah kebugaran tubuh menjadi lebih baik dengan memasukkan racun apapun juga ke dalamnya." Padahal sampai saat ini 194 negara di seluruh dunia yakin bahwa imunisasi aman dan bermanfaat mencegah wabah, sakit berat, cacat, dan kematian pada bayi dan balita. Terbukti 194 negara tersebut terus menerus melaksanakan program imunisasi, termasuk negara dengan sosial ekonomi tinggi dan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dengan cakupan umumnya lebih dari 85 %. Ribuan penelitian tentang efikasi dan manfaat vaksi secara biomolekular dan secara statistik bermanfaat secara bermakna.

10. Vaksin mengandung lemak babi ? Tidak benar. Hanya sebagian kecil dari vaksin yang pernah bersinggungan dengan tripsin pada proses pengembangan maupun pembuatannya seperti vaksin polio injeksi (IPV) dan meningitis. Pada vaksin meningitis, pada proses penyemaian induk bibit vaksin tertentu 15 – 20 tahun lalu, ketika panen bibit vaksin tersebut bersinggungan dengan tripsin pankreas babi untuk melepaskan induk vaksin dari persemaiannya. Tetapi kemudian induk bibit vaksin tersebut dicuci dan dibersihkan total, sehingga pada vaksin yang disuntikkan tidak mengandung tripsin babi. Atas dasar itu maka Majelis Ulama Indonesia berpendapat vaksin itu boleh dipakai, selama belum ada penggantinya. Contohnya vaksin meningokokus (meningitis) haji diwajibkan oleh Saudi Arabia bagi semua jemaah haji untuk mencegah radang otak karena meningokokus.

11. Vaksin yang dipakai di Indonesia buatan Amerika ? Tidak benar. Vaksin yang digunakan oleh program imunisasi di Indonesia adalah buatan PT Bio Farma Bandung, yang merupakan BUMN, dengan 98,6% karyawannya adalah Muslim. Proses penelitian dan pembuatannya mendapat pengawasan ketat dari ahli-ahli vaksin di BPOM dan WHO. Vaksin-vaksin tersebut juga diekspor ke 120 negara, termasuk 36 negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam, seperti Iran dan Mesir. Vaksin yang digunakan oleh program imunisasi di Indonesia adalah buatan PT Biofarma Bandung. Vaksin-vaksin tersebut dibeli dan dipakai oleh 120 negara, termasuk 36 negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam.

12. Program imunisasi hanya di negara Muslim dan miskin agar menjadi bangsa yang lemah? Tidak benar. Imunisasi saat ini dilakukan di 194 negara, termasuk negara-negara maju dengan status sosial ekonomi tinggi, dan negara-negara non-Muslim. Kalau imunisasi bisa melemahkan bangsa, maka mereka juga akan lemah, karena mereka juga melakukan program imunisasi, bahkan lebih dulu dengan jenis vaksin lebih banyak. Kenyataanya : bangsa dengan cakupan imunisasi lebih tinggi justru lebih kuat. Jadi terbukti bahwa imunisasi justru memperkuat kekebalan terhadap penyakit infeksi, bukan melemahkan.

13. Di Amerika banyak kematian bayi akibat vaksin ? Tidak benar. Isu itu karena penulis tidak faham data Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) FDA Amerika tahun 1991-1994, yang mencatat 38.787 laporan kejadian ikutan pasca imunisasi, oleh penulis angka tersebut ditafsirkan sebagai angka kematian bayi 1 - 3 bulan. Kalau memang benar angka kematian begitu tinggi tentu FDA AS akan heboh dan menghentikan vaksinasi. Faktanya Amerika tidak pernah meghentikan vaksinasi bahkan mempertahankan cakupan semua imunisasi di atas 90 %. Angka tersebut adalah semua keluhan nyeri, gatal, merah, bengkak di bekas suntikan, demam, pusing, muntah yang memang rutin harus dicatat kalau ada laporan masuk. Kalau ada 38.787 laporan dari 4,5 juta bayi berarti KIPI hanya 0,9 %.

14. Banyak bayi balita meninggal pada imunisasi masal campak di Indonesia ? Tidak benar. Setiap laporan kecurigaan adanya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) selalu dikaji oleh Komnas/Komda KIPI yang terdiri dari pakar-pakar penyakit infeksi, imunisasi, imunologi. Setelah dianalisis dari keterangan keluarga, dokter yang merawat di rumah sakit, hasil pemeriksaan fisik, dan laboratorium, ternyata balita tersebut meninggal karena radang otak, bukan karena vaksin campak. Pada bulan itu ada beberapa balita yang tidak imunisasi campak juga menderita radang otak. Berarti kematian balita tersebut bukan karena imunisasi campak, tetapi karena radang otak.

15. Demam, bengkak, merah setelah imunisasi adalah bukti vaksin berbahaya? Tidak benar. Demam, merah, bengkak, gatal di bekas suntikan adalah reaksi wajar setelah vaksin masuk ke dalam tubuh. Seperti rasa pedas dan berkeringat setelah makan sambal adalah reaksi normal tubuh kita. Umumnya keluhan tersebut akan hilang dalam beberapa hari. Boleh diberi obat penurun panas, dikompres. Bila perlu bisa konsul ke petugas kesehatan terdekat.

16. Program imunisasi gagal? Tidak benar. Isu-isu tersebut bersumber dari data yang sangat kuno (50-150 tahun lalu) hanya dari 1 - 2 negara saja, sehingga hasilnya sangat berbeda dengan hasil penelitian terbaru, karena vaksinnya sangat berbeda. Isu vaksin cacar variola gagal, berdasarkan data yang sangat kuno, di Inggris tahun 1867 - 1880 dan Jepang tahun 1872-1892. Fakta terbaru sangat berbeda, bahwa dengan imunisasi cacar di seluruh dunia sejak tahun 1980 dunia bebas cacar variola. Isu vaksin difteri gagal, berdasarkan data di Jerman tahun 1939. Fakta sekarang: vaksin difteri dipakai di seluruh dunia dan mampu menurunkan kasus difteri hingga 95 %. Isu pertusis gagal hanya dari data di Kansas dan Nova Scottia tahun 1986. Isu vaksin campak berbahaya hanya berdasar penelitian 1989-1991 pada anak miskin berkulit hitam di Meksiko, Haiti dan Afrika.

17. Program imunisasi gagal, karena setelah diimunisasi bayi balita masih bisa tertular penyakit tersebut ? Tidak benar. Program imunisasi di seluruh dunia tidak pernah gagal. Perlindungan vaksin memang tidak 100%. Bayi dan balita yang telah diimunisasi masih bisa tertular penyakit, tetapi jauh lebih ringan dan tidak berbahaya. Banyak penelitian imunologi dan epidemiologi di berbagai membuktikan bahwa bayi balita yang tidak diimunisasi lengkap tidak mempunyai kekebalan spesifik terhadap penyakit-penyakit berbahaya. Mereka mudah tertular penyakit tersebut, akan menderita sakit berat, menularkan ke anak-anak lain, menyebar luas, terjadi wabah, menyebabkan banyak kematian dan cacat.

18. Vaksin berbahaya, tidak effektif, tidak dilakukan di negara maju ? Tidak benar. Karena di Indonesia ada orang-orang yang tidak mengerti tentang vaksin dan imunisasi, hanya mengutip dari "ilmuwan" tahun 1950 -1960 yang ternyata bukan ahli vaksin, atau berdasar data-data 30 - 40 tahun lalu (1970 - 1980an) atau hanya dari 1 sumber yang tidak kuat. Atau dia mengutip Wakefield spesialis bedah, bukan ahli vaksin, yang penelitiannya dibantah oleh banyak tim peneliti lain, dan oleh majalah resmi kedokteran Inggris British Medical Journal Februari 2011 penelitian Wakefield dinyatakan salah atau bohong. Ia hanya berdasar kepada 1 - 2 laporan kasus yang tidak diteliti lebih lanjut secara ilmiah, hanya berdasar logika biasa. Badan penelitian di berbagai negara membuktikan bahwa dengan meningkatkan cakupan imunisasi, maka penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi berkurang secara bermakna. Oleh karena itu, saat ini program imunisasi dilakukan terus menerus di 194 negara, termasuk negara dengan sosial ekonomi tinggi dan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

19. ASI, gizi, dan suplemen herbal sudah cukup menggantikan imunisasi .Tidak ada satupun badan penelitian di dunia yang menyatakan bisa, karena kekebalan yang dibentuk sangatlah berbeda. ASI, gizi, suplemen herbal, kebersihan, hanya memperkuat pertahanan tubuh secara umum, karena tidak membentuk kekebalan spesifik terhadap kuman tertentu. Kalau jumlah kuman banyak dan ganas, perlindungan umum tidak mampu melindungi bayi, sehingga masih bisa sakit berat, cacat atau bahkan mati. Imunisasi merangsang pembentukan antibodi dan kekebalan seluler yang spesifik terhadap kuman-kuman atau racun kuman tertentu, sehingga bekerja lebih cepat, efektif, dan efisien untuk mencegah penularan penyakit yang berbahaya. Selain diberi imunisasi, bayi harus diberi ASI eksklusif, makanan pendamping ASI dengan gizi lengkap dan seimbang, kebersihan badan, makanan, minuman, pakaian, mainan, dan lingkungan. Suplemen diberikan sesuai kebutuhan individual yang bervariasi. Selain itu bayi harus diberikan kasih sayang dan stimulasi bermain untuk mengembangkan kecerdasan, kreatifitas dan perilaku yang baik.

20. Imunisasi dan Konspirasi Zionisme di dalamnya. Tidak benar. Jika dirunut sejarah vaksin modern yang dilakukan oleh Flexner Brothers, dapat ditemukan bahwa kegiatan mereka dalam penelitian tentang vaksinasi pada manusia didanai oleh Keluarga Rockefeller. Di dunia internasional banyak yayasan sosial yang mendanai penelitian ilmiah tentang vaksin dan masalah kesehatan masyarakat lainnya. Memang Rockefeller sendiri adalah salah satu keluarga Yahudi yang paling berpengaruh di dunia tetapi sebenarnya mereka adalah pendiri WHO dan lembaga strategis lainnya (The UN's WHO was established by the Rockefeller family's foundation in 1948 - the year after the same Rockefeller cohort established the CIA. Two years later the Rockefeller Foundation established the U.S. Government's National Science Foundation, the National Institute of Health (NIH), and earlier, the nation's Public Health Service (PHS). Yayasan Rockefeller yang berdiri sejak tahun 1913 dan kredibilitasnya telah diakui dunia kesehatan Internasional yang berupaya meningkatkan kesehatan global dengan bekerja untuk mengubah sistem kesehatan sehingga lebih mudah diakses dan terjangkau masyarakat tidak mampu. Yayasan kesehatan dunia ini juga menghubungkan jaringan surveilans penyakit global untuk membantu mereka yang berjuang meminimalkan penyebaran penyakit menular yang dapat menyebabkan pandemi. Yayasan ini juga meningkatkan monitoring, deteksi dan respon terhadap penyakit menular seperti Ebola, SARS, dan flu burung untuk mencegah pandemi. Memperluas penggunaan teknologi untuk meningkatkan perawatan kesehatan. Melibatkan sektor swasta untuk bekerja dengan sektor publik dalam mengembangkan praktik dan kebijakan untuk menyediakan dan mendanai pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.

Sikap orang tua dalam menghadapi kampanye hitam 

* Bila mendengar dan mengetahui kontroversi tersebut, maka pasti akan membingungkan masyarakat awam. Hal ini terjadi karena yang memberikan informasi yang tidak benar tersebut adalah para ahli kedokteran tetapi yang tidak berkompeten sesuai keahliannya. Untuk menyikapinya kita harus cermat dan teliti dan berpikiran lebih jernih. Kalau mengamati beberapa penelitian yang mendukung adanya berbagai kejadian berhubungan dengan imunisasi, mungkin benar sebagai pemicu atau sebagai co-accident atau kebetulan.

* Penelitian yang menunjukkan hubungan keterkaitan imunisasi dan berbagai hal yang tidak benar hanya dilihat dalam satu kelompok kecil (populasi). Secara statistik hal ini hanya menunjukkan hubungan, tidak menunjukkan sebab akibat. Kita juga tidak boleh langsung terpengaruh pada laporan satu atau beberapa kasus, misalnya bila orang tua anak autism berpendapat bahwa anaknya timbul gejala autism setelah imunisasi. Kesimpulan tersebut tidak bisa digeneralisasikan terhadap anak sehat secara umum (populasi lebih luas). Kalau itu terjadi bisa saja kita juga terpengaruh oleh beberapa makanan yang harus dihindari oleh penderita autism juga juga akan dihindari oleh anak sehat lainnya. Jadi logika tersebut harus dicermati dan dimengerti.

* Menanggapi tantangan tersebut, Prof Sri Rezeki Hadinegoro, Ketua Pelaksana Konferensi Vaksin Se-Asia 3 mengatakan, pemerintah bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melakukan pendekatan kepada ulama dan masyarakat untuk memberikan pemahaman yang benar. "Kami tidak melawan pemahaman kelompok antivaksin, tetapi jangan memutarbalikkan fakta pada masyarakat," kata Sri dalam acara jumpa pers pelaksanaan Konferensi Vaksinasi Asia Ke-3 di Jakarta, Kamis (28/7/2011).

* Ketua Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama menambahkan, masyarakat seharusnya tidak perlu mengkhawatirkan keamanan dan kehalalan vaksin yang beredar. "Pemerintah menjamin semua vaksin yang beredar sesuai kaidah-kaidah yang berlaku. Pada kasus kontroversi vaksin meningitis untuk jemaah haji, kami mengikuti saran MUI," katanya.

* Persoalan black campaign dari vaksin ternyata juga ditemui di negara-negara lain, misalnya di Filipina. Menurut Enrique Tayag, President of Philliphine Foundation for Vaccination, kelompok antivaksin juga menjadi tantangan. "Bagaimanapun masyarakat harus diingatkan manfaat vaksin untuk kesehatan anak jauh lebih besar daripada efek samping yang ditakutkan," katanya dalam kesempatan yang sama. Hambatan lain adalah munculnya kelompok-kelompok antivaksinasi yang menyebabkan kampanye hitam dengan membawa faktor agama dan budaya. Biasanya kelompok tertentu yang menyebarkan kampanye hitam imunisasi demi kepentingan pribadi khususnya dalam kepentingan bisnis terselubung yang mereka lakukan. Sebagian kelompok ini adalah yang dilakukan oleh oknum pelaku naturopathy, homeopathy, food combining, atau bisnis terapi herbal. Sebagian dari kelompok ini juga dilakukan oleh dokter bahkan beberapa profesor. Tetapi semuanya bukan berasal dari ahli medis, dokter atau profesior yang berkompeten di bidangnya seperti ahli kesehatan anak, ahli vaksin, ahli imunologi. Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak juga dokter atau profesor yang bergerak di bidang bisnis terapi alternatif atau non medis. Meski sebenarnya ilmu dan aliran terapi alternatif tersebut pada umumnya sangat baik, tetapi sayangnya sebagian kecil di antara mereka demi keberhasilan bisnis mereka mengorbankan kepentingan anak di dunia dengan menyebarkan informasi tidak benar dan menyesatkan.
supported by :

CHILDREN GRoW UP CLINIC Yudhasmara Foundation Inspirasi Orangtua Cerdas, Tumbuhkan Anak Semakin Sehat, Kuat dan Pintar http://childrengrowup.wordpress.com

Referensi:
http://health.kompas.com/read/2012/05/17/14501446/20.Mitos.Kampanye.Hitam.Anti.Imunisasi

Download artikel tersebut KLIK DISINI AJA,,, 

Selasa, 10 Januari 2012

Ini Dia Sebelas Cara Turunkan Kolesterol

Pencegahan penyakit jantung sangat penting, karena sekitar dua-pertiga dari perempuan yang mengalami serangan jantung tidak sepenuhnya bisa pulih, menurut National Institutes of Health.

Jika Anda berisiko tinggi terkena penyakit jantung, ada beberapa jenis obat yang efektif dan kerap diresepkan seperti Lipitor atau Crestor.

Tapi untuk Anda wanita dengan perubahan risiko rendah, diet dan gaya hidup yang cukup lebih cocok untuk menurunkan kadar kolesterol, terutama jika Anda tidak memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskular lainnya, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes, kata Rita Redberg, MD, seorang ahli jantung di University of California, San Francisco.

Bagaimana untuk memulai mengurangi kolesterol? Sebagai permulaan, jika Anda merokok, berhentilah, kata Redberg. Kemudian coba 11 strategi cerdas ini untuk menurunkan kolesterol Anda.

1. Pilih suplemen yang tepat
Banyak dokter dan pasien mengatakan suplemen alami membantu menurunkan kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan. Tetapi harus selalu dicek dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi suplemen, karena beberapa dapat berinteraksi dengan obat lain atau kondisi kesehatan, termasuk kehamilan.

Tiga suplemen yang bisa menurunkan kolesterol tinggi untuk mencapai kesehatan jantung, antara lain,

-- Ekstrak daun artichoke: Penelitian pada 2008 dengan 75 relawan di Universitas Redding (Inggris), menemukan bahwa ekstrak daun artichoke mengurangi kolesterol "buruk" atau low-density lipoprotein (LDL). Peserta diberi 1,280 miligram ekstrak setiap hari selama 12 minggu, dan menurunkan kolesterol mereka rata-rata 18%.

-- Beras ragi merah: beras ragi merah telah digunakan selama lebih dari 1.000 tahun di Cina. Studi pada 1999 menunjukkan bahwa 2,4 UCLA gram beras ragi merah sehari membantu menurunkan kolesterol LDL yang berbahaya sebesar 29%, dan trigliserida sebesar 37%, sambil meningkatkan kolesterol "baik", atau high-density lipoprotein (HDL), sebesar 20%.

Tapi Administrasi Makanan dan Obat AS (FDA), memperingatkan bahwa beras ragi merah bisa membahayakan, karena mengandung bentuk alami dari levostatin (sebuah bahan yang ditemukan di resep statin). Beras ragi merah dapat menyebabkan beberapa efek samping yang sama dengan resep Lovastatin, termasuk nyeri otot dan kelemahan.

-- Teh hijau: efektif menurunkan kolesterol LDL dan trigliserida, serta meningkatkan HDL kolesterol, menurut sebuah penelitian pada 2008 oleh University of Florida Medis, Harvard School, Brigham dan Rumah Sakit Wanita. Para peneliti merekomendasikan minum 2-3 cangkir teh hijau setiap hari, atau mengambil 100-750 mg setiap hari dari ekstrak teh hijau.

2 . Makan makanan sehat
Jika Anda memiliki kolesterol tinggi, aturlah diet Anda dan pastikan itu mencakup banyak makanan yang rendah kolesterol. Disarankan untuk mengurangi konsumsi gula halus, roti putih dan pati, dan sebaiknya mengurangi konsumsi protein hewani.

Perbanyaklah mengonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, daging, ikan, unggas dan susu yang rendah lemak, rendah kalori, rendah lemak jenuh dan rendah kolesterol. Tanpa daging akan sangat membantu, karena menurut studi 1999 Oxford, kaum vegetarian cenderung memiliki kadar kolesterol LDL yang lebih rendah.

3. Banyak mengonsumsi serat
Makan yang banyak serat dan mudah larut ditemukan dalam gandum, barley, plum dan kacang-kacangan. Bisa juga mengonsumsi suplemen seperti Metamucil.

Serat mengikat kolesterol di saluran usus dan bergerak keluar dari tubuh Anda. Jika diet Anda kekurangan serat, maka 94% lebih kolesterol dalam tubuh akan diserap kembali dan didaur ulang dalam tubuh Anda, menurut American Heart Association (AHA).

"Cobalah untuk mengonsumsi 25-30 gram serat setiap hari," kata Joan Briller, MD, Direktur Penyakit Jantung dalam program perempuan di University of Chicago. "Wanita dapat mencapai kadar serat itu dengan makan 6-11 porsi buah dan sayuran setiap hari," tambahnya.

4. Segelas anggur merah
Segelas jus anggur setiap hari atau anggur merah dapat meningkatkan kadar HDL dan mengurangi LDL, berkat saponin, senyawa bermanfaat dalam buah anggur merah, menurut University 2003 of California, Davis studi.

Yale-New Haven Hospital di Connecticut merekomendasikan tidak lebih dari 1 gelas (4ons) anggur per hari untuk wanita. Jika Anda minum alkohol, makanan saponin tinggi lainnya termasuk kedelai dan minyak zaitun.

5. Konsumsi phytochemical
Juga disebut pitosterol, phytochemical ini ditemukan dalam minyak jagung dan kedelai, dan makanan lain yang menurunkan kolesterol. Makanan jenis ini dapat memblokir penyerapan kolesterol dan tingkat keseluruhan yang lebih rendah hingga 10% dan LDL sampai 14%, menurut Klinik Cleveland.

Mengkonsumsi setidaknya 1,3 gram sehari, dengan diet rendah lemak jenuh dan kolesterol, mengurangi risiko penyakit jantung, kata FDA.

Sterol terjadi hanya dalam jumlah kecil dalam buah-buahan, kacang-kacangan sayur-sayuran dan biji-bijian, sehingga Anda mungkin perlu mengkonsumsi multivitamin atau makanan yang difortifikasi, termasuk jus jeruk, roti dan margarin, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

6. Berpesta dengan ikan
Ikan berlemak seperti salmon dan trout mengandung omega-3 asam lemak, yang menurunkan kadar trigliserida (lemak dalam darah) dan LDL berbahaya, sebaliknya bisa meningkatkan tingkat HDL menguntungkan. Makanlah setidaknya dua 3,5-ons porsi ikan setiap minggu, demikian saran AHA.

7. Konsumsi kacang kacangan
Makan segenggam kacang beberapa hari. Sekitar 2 ons signifikan menurunkan LDL dan trigliserida, menurut penelitian 2010 di sekolah Loma Linda University of Public Health. Kacang-kacangan mengandung kalori yang tinggi, sehingga mencukup kebutuhan kalori harian Anda.

8. Fokus pada lemak
Minimalkan lemak jenuh (ditemukan pada susu penuh lemak, daging merah dan beberapa minyak seperti kelapa dan kelapa), dan malah memilih lemak yang membantu menyebabkan jantung sehat, seperti zaitun dan minyak canola. Hindari semua trans-lemak yang dapat meningkatkan kadar LDL dan HDL membantu mengurangi lemak berbahaya.

9. Jaga berat badan
Kegemukan dan perut buncit meningkatkan resiko penyakit jantung, terutama jika Anda memiliki tanda-tanda peringatan lain seperti hipertensi dan kadar gula darah tinggi. Kelebihan berat badan juga cenderung untuk meningkatkan jumlah LDL "buruk" dalam darah Anda.

10. Banyak bergerak
Sebuah penelitian jangka panjang dari Universitas North Carolina (dirilis pada 2009) yang dilakukan terhadap lebih dari 8.000 orang, menemukan bahwa mereka yang melakukan olahraga ringan selama 30 menit selama beberapa hari dalam seminggu dapat menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan HDL.

"Cari waktu terbaik dalam sehari untuk latihan dan membuat komitmen untuk berjalan atau pergi ke gym," kata Briller, seorang ahli kesehatan. "Jika Anda terlalu sibuk untuk melakukan latihan pada satu waktu, cobalah melakukan tiga interval selama 10-menitan." tambahnya.

11. Hindari Stres
Stres yang tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol Anda. Pada tahun 2007, peneliti di Oregon State University menemukan bahwa peserta studi yang memiliki keterampilan menanggulangi stres seperti meditasi, bernapas dalam-dalam, tertawa, olahraga, nutrisi yang baik dan resolusi konflik yang baik, memiliki tingkat HDL yang lebih tinggi. Sementara mereka yang kurang mampu mengatasi stres memiliki kadar LDL buruk dan trigliserida yang tinggi. (liputan6.com)

Jumat, 23 Desember 2011

Deteksi Kesehatan Lewat Senyuman

Berdirilah di depan cermin dan tersenyumlah lebar-lebar. Apakah senyum Anda terlihat sehat? Dari senyuman, Anda sebenarnya bisa melihat bagaimana kondisi kesehatan tubuh.

Jadi, buka mulut sekarang dan perhatikan secara detil, mulai dari lidah, gigi, hingga bibir. Seperti dilansir dari realage.com, ada beberapa kondisi yang bisa mengindikasikan kalau Anda mengalami masalah kesehatan. Untuk mendeteksinya lakukan saja empat hal berikut.

1. Julurkan lidah

Gejala kekurangan zat besi, lemahnya tiroid atau infeksi jamur seperti sariawan dapat terlihat pada lidah Anda. Jika Anda kekurangan zat besi, lidah mungkin akan terlihat sedikit meradang. Sementara, jika kerja tiroid melemah, lidah akan terlihat menebal. Lalu, infeksi jamur ditandai dengan bercak-bercak putih.

2. Periksa mulut bagian dalam

Lihatlah lapisan selaput lendir dalam mulut dan bagian dalam bibir. Jika terdapat bercak putih atau abu-abu (leukoplakia) atau bercak merah (eritroplakia), bisa jadi Anda mengalami iritasi. Apabila terdapat luka seperti sariawan lebih dari 10 hari atau hilang dan muncul kembali terus menerus, bisa jadi tanda kekurangan vitamin, infeksi bakteri, atau bahkan penyakit inflamasi usus.

3. Perhatikan bibir

Mengalami kesemutan pada bibir atau terdapat gatal dan bintik merah? Bisa jadi Anda mengalami sakit dingin atau dikenal juga dengan demam blister.

4. Perhatikan gusi

Gusi merah, bengkak, dan meradang bisa mengindikasikan banyak hal. Mungkin Anda menyikat gigi terlalu keras atau menggunakan sikat gigi dengan bulu yang terlalu kaku. Tapi, biasanya, gusi merah dan meradang adalah tanda klasik dari gingivitis atau radang gusi. (vivanews.com)

Kamis, 13 Oktober 2011

Mengenal Lebih Dekat Penyakit Mematikan Difteri

Penyakit Difteri telah menyebar cepat di wilayah Jawa Timur. Setidaknya hingga Selasa 11 Oktober malam, tercatat 329 orang yang terjangkit penyakit ini. Sebenarnya apa penyakit ini?

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, menyebutkan penyakit difteri disebabkan oleh bakteri corynebacterium diphteriae.

“Penyakit ini ditularkan dengan cara menghirup dahak yang dikeluarkan melalui mulut atau hidung berupa ludah penderita. Dahak atau ingus saat batuk, bersin, meludah, atau dari tangan ibu yang membersihkan hidung atau mulut anaknya. Memegang anak lain dapat juga tertular atau juga dari handuk yang terkontaminasi. Serta susu yang terkontaminasi penderita,” kata Tjandra.

Dia menjelaskan, penyakit ini merupakan penyakit yang sangat cepat menular dan sangat mengerikan karena dapat menyebabkan kematian dengan cepat.

“Bahkan pada anak yang sembuh, sering terjadi kerusakan pada sistem syaraf, jantung, dan ginjal yang permanen,” tandasnya.

Pencegahan yang efektif adalah dengan pemberian imunisasi difteri. Pada program pemerintah terdapat tiga jenis vaksin yang mengandung difteri.

“Pertama, DPT-HB (Difteri, Pertusis, Tetanus dan Hepatitis B) yang diberikan pada bayi usia 0-11 bulan. Kedua, DT (Difteri dan Tetanus) yang diberikan pada anak kelas 1 SD/MI atau setingkatnya. Ketiga, Td (Tetanus dan Difteri dengan kandungan 1/5 bagian dari DT atau DPT-HB) untuk anak usia kelas 2 dan 3 SD/MI atau sekolah setingkatnya,” paparnya.

“Bayi yang telah mendapatkan imunisasi lengkap (3 kali pemberian dengan selang 1 bulan) akan terlindungi dengan baik, sebab efikasi atau kemampuan anak untuk membentuk sistem imunitas rata-rata vaksin difteri adalah 90 persen. Sehingga dapat dipastikan bahwa dengan pemberian imunisasi sebanyak tiga lebih dari 95 persen anak akan terlindungi. Dengan pemberian imunisasi lanjutan pada anak kelas 1, 2, dan 3 SD/MI dan setingkatnya, maka diharapkan anak sampai dengan usia 20 tahun sudah terlindungi dari difteri,” lanjutnya.

Ditanya pertolongan pertama saat pasien dipastikan terkena difteri, Tjandra berujar, “Obat eritromisin hanya diberikan pada mereka yang baru saja kontak dengan orang yang menderita difteri. Fungsinya untuk membunuh penyakit sejak awal dan memutuskan rantai penularan kepada orang lain lagi,” tandasnya. (okezone.com)

Senin, 26 September 2011

Bahaya Saat Dimanja Teknologi

Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mengembangkan cara-cara baru dan inovatif untuk mengurangi tenaga kerja manual dan membuat hidup lebih mudah. Namun, sayangnya sangat sedikit perhatian yang diberikan bahwa inovasi berdampak pada kesehatan kita.

Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik dan peningkatan tingkat emisi gas rumah kaca dapat menyebabkan kondisi yang melemahkan seperti kanker, diabetes, dan penyakit jantung. Pada kenyataannya, sebagian besar produk yang kita gunakan sehari-hari dapat berdampak negatif terhadap tingkat kebugaran dan menekan sistem kekebalan tubuh. Mari kita lihat beberapa bahaya kesehatan dari kenyamanan modern dan bagaimana mengatasinya :

Ponsel
Kebutuhan akan komunikasi dan interaksi instant telah membuat ponsel menjadi bagian integral dari kehidupan kita. Tapi, apakah Anda tahu bahwa ponsel dan menaranya memancarkan sejumlah besar elektromagnetik (EMFs). Menurut penelitian terakhir, EMFs telah dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan termasuk keguguran, cacat lahir, dan kanker payudara. Frekuensi ini disebut-sebut mempengaruhi hormon tubuh melatonin yang melindungi sistem kekebalan tubuh dan bertindak sebagai antioksidan kuat.

Microwave
Ini merupakan sebuah cara populer dalam mempersiapkan dan menghangatkan kembali makanan. Ada banyak spekulasi mengenai penggunaan gelombang mikro. Memasak makanan dalam microwave selama jangka waktu yang lama dapat mempercepat degradasi struktural yang mengarah ke penurunan gizi makanan. Bioavailabilitas mengurangi nutrisi seperti vitamin C, E, B kompleks, mineral penting, dan nucleoproteins. Jadi, ketika menggunakan microwave, disarankan untuk menggunakannya sebentar saja.

Plastik
Ini sering dianggap sebagai kemudahan modern revolusioner. Nyatanya, plastik kerap dikaitkan dengan sejumlah kondisi kesehatan yang berbahaya. Produk plastik seperti polyvinyl klorida, pthalates, dan polistirena sering dikaitkan dengan efek merugikan kesehatan seperti kanker, maag, iritasi mata, infertilitas, dan gangguan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak berlebihan menggunakan produk plastik dan memilih menggunakan bahan alternatif bila memungkinkan.

Alat Masak Teflon
Jutaan orang di seluruh dunia menggunakan peralatan masak antilengket teflon untuk memasak yang bersih dan menyenangkan. Tapi, mereka tidak tahu adalah fakta bahwa teflon memiliki lapisan sintetis dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah seperti cacat lahir. Produk ini juga dianggap sebagai karsinogen dan tidak memiliki sifat biodegrading. (mediaindonesia.com)

Rabu, 21 September 2011

Gizi Anak Sekolah di Indonesia

Jajanan anak sekolah Indonesia ternyata kurang memperoleh perhatian. Baik dari orang tua maupun lingkungan sekitar.

Karena perhatian masyarakat untuk kebutuhan gizi lebih tercurah pada bayi, balita, dan ibu hamil.

Pertumbuhan fisik anak sekolah terutama SD, memang cenderung terlihat lambat. Padahal tetap dibutuhkan zat gizi lengkap untuk belajar, sekolah, dan bermain. Zat gizi lengkap juga dibutuhkan untuk perlindungan dari penyakit. Anak usia sekolah yang kurang pemenuhan gizinya menjadi kurus, pendek, tidak aktif bergerak.

Data dari Riskesdas 2007 menunjukkan, sebesar 35 persen anak usia Sekolah Dasar (SD) pendek. Hal ini berarti pada usia enam sampai 12 tahun, tiga dari 10 anak SD pendek. Sepuluh sampai 20 tahun kemudian, anak-anak ini beresiko lebih tinggi terkena diabetes, kolesterol, maupun darah tinggi. Karena dengan lebih pendek menjadi mudah gemuk.

Selain itu, anak usia SD juga cenderung kurus. Jika pada usia SD sudah kurus, maka cenderung tidak ada perubahan sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Tubuh yang lebih kurus mengindikasikan asupan gizi yang kurang. Akibatnya, anak menjadi tidak aktif bergerak.

Menurut data Riskesdas 2010, sekitar 70 persen anak usia sekolah kurang mendapat asumsi energi yang dibutuhkan. Anak usia sekolah juga mengkonsumsi protein kurang dari yang dibutuhkan. Prosentase kurang protein kira-kira 80 persen.

Asupan gizi yang kurang mengakibatkan penyerapan ilmu selama sekolah tidak maksimal. Anak menjadi susah konsentrasi, cenderung malas, sering menguap, dan tidak kreatif mencari pemecahan masalah. Kondisi ini tentu harus segera diperbaiki. Jika tidak, masa depan cerah yang ingin dicapai Indonesia masih harus dipertanyakan.

Senin, 18 Juli 2011

Tahapan Edukasi Seks di Keluarga

Sejak usia berapa anak Anda mulai bertanya tentang bagian tubuhnya? Apakah anak Anda sudah menyatakan ketertarikannya dengan lawan jenis pada usianya yang masih sangat belia?

Rasa ingin tahu anak tak bisa dijawab seadanya oleh orangtuanya. Karena pada masa inilah, anak sedang mengeksplorasi dirinya. Orangtua seharusnya menjadi tempat paling aman untuk anak, yang mampu memberikan penjelasan yang tepat. Sayangnya, banyak orangtua yang kesulitan memberikan respons yang baik, apalagi menyangkut pertanyaan seputar seksualitas.

Sani B. Hermawan MPsi, psikolog, mengatakan orangtua perlu membekali diri dan menjadi lebih cerdas. Karena pertanyaan anak masa kini semakin cerdas, meski usianya masih sangat belia. Memberikan pemahaman seputar masalah seksual sejak dini, bisa membuat komunikasi orangtua dan anak lebih fleksibel di kemudian hari.

Pendidikan seks dibutuhkan anak usia dini, bahkan hingga seseorang yang telah menikah. Pendidikan seks juga masih diperlukan oleh pasangan menikah.

Lantas pemahaman apa saja yang seharusnya dimiliki orangtua dan disampaikan kepada anak dengan bahasa yang tepat? Bagaimana tahapannya?

Periode dini, saatnya mengenalkan bagian tubuh
Anak usia dini sudah bisa diajak bicara mengenai seks. Tolok ukurnya, saat anak sudah mulai bertanya tentang seks, dan juga saat komunikasi dua arah dengan orangtua sudah terbangun. Rata-rata anak usia 2 - 3 tahun sudah mulai mampu berkomunikasi dua arah dengan orangtuanya.

"Ajarkan anak dengan bahasa ilmiah, kenalkan istilah penis dan vagina kepada anak, bukan dengan menyebutnya dengan istilah lain, seperti burung misalnya.

Pada usia ini, anak juga mulai bisa dikenalkan dengan fungsi tubuh. Vagina dan penis sebagai saluran urin, lubang dubur untuk buang air besar. Pendidikan seks usia dini bisa diawali dari pengetahuan dasar seperti ini.



Periode awal sekolah, saatnya penyadaran dan membuat anak bangga dengan tubuhnya
Anak sekolah dasar sudah mulai keputihan, ini karena celana dalam kotor atau cara membersihkan area kelamin yang salah. Anak sudah harus diajarkan cara membersihkan tubuhnya termasuk area kelamin dengan baik.

Penyadaran yang diawali dengan kebersihan organ tubuh menjadi titik mulanya. Dengan begitu, anak bisa belajar tanggung jawab atas dirinya dan mulai memahami pentingnya merawat tubuh dan kelamin.

Pada usia ini juga anak mulai mengeksplorasi daerah kelaminnya. Apalagi dengan berbagai informasi yang semakin terbuka dan diterima oleh anak-anak.

Ada anak yang bertanya, kenapa saat memeluk bantal-guling dan menjepit guling di area kelamin menimbulkan rasa enak. Atau anak bertanya, mengapa penisnya berdiri pada pagi hari. Orangtua perlu mendapatkan jawaban yang tepat dan memberikan penyadaran.

Ajarkan kepada anak bahwa area kelamin sensitif sehingga perlu dijaga, menambahkan dengan menjepit bantal-guling akan melukai area kelamin. Anak juga perlu diajarkan tentang ukuran penis, yang memang berbeda bagi setiap lelaki. Dengan memahami ini, anak memahami tubuhnya. Jikapun teman sekolahnya, misalnya, membandingkan ukuran penis, anak sudah terbekali dengan pengetahuan yang tepat dari orangtuanya. Dengan begitu, anak merasa bangga dengan apa yang dimilikinya.
Periode remaja, pahami aspek psikologis
Pada masa inilah, anak remaja mengalami pubertas. Pada anak lelaki ditandai dengan suaranya yang membesar dan mimpi basah. Sedangkan perempuan mengawali pubertas dengan menstruasi.

Kenalkan anak dengan aspek psikologis yang akan dialaminya memasuki masa ini. Perempuan menjadi lebih sensitif dan nafsu makan bertambah karena mens, misalnya.

Jangan biarkan anak kebingungan, dan menjalani masa ini tanpa pengetahuan yang jelas. Orangtua perlu lebih aktif dan berinisiatif membekali anak. Namun jangan juga terlalu mengumbar persoalan psikologis ini, fokusnya adalah membekali anak untuk mengendalikan emosinya pada tahapan ini.

Orangtua perlu membekali anak remajanya dengan pendidikan seks, agar anak bisa menerima dirinya, dengan berbagai perubahan fisik dan psikologis. Dengan begitu, anak bisa percaya diri dan mampu mengendalikan keinginan seks yang sudah mulai muncul, apalagi dengan kondisi kekinian di mana banyak remaja sudah berhubungan seksual, meski dengan cara aman sekalipun.

Periode dewasa, kepuasan seksual penting bagi pasangan
Seks yang tepat dan berkualitas perlu dikenali dan dipahami pasangan. Baik yang akan segera menikah maupun yang sudah menikah puluhan tahun.

Bagi perempuan yang sudah menikah, berusia di atas 40 tahun misalnya, seks tak lagi menarik. Sedangkan suami pada usia ini, berada dalam masa puncak terkait seksualitasnya. Hal ini bisa disiasati agar hubungan seks tetap bisa dinikmati pasutri dan berkualitas. Pemahaman lebih lanjut mengenai seks bisa menjawab persoalan. Seks bisa menjadi cara untuk melepas ketegangan.

Jika sudah terlambat menjalani tahapan awal, dan saat ini anak Anda sudah remaja misalnya, tak jadi masalah bila Anda langsung membuka komunikasi dan memberikan pemahaman seks sesuai tahapan usia anak. (kompas.com)

Rabu, 06 Juli 2011

Amazing Green Tea !

Anda mungkin sudah biasa mengonsumsi teh, bahkan mungkin sudah menjadi kebutuhan Anda sehari-hari. Teh merupakan makanan sehat untuk menurunkan kolesterol dan mencegah kanker. Tapi tahukan Anda manfaat lain teh, terutama teh hijau ?

Sebuah penelitian di Jepang menunjukkan, pria yang meminum teh hijau secara teratur memiliki kadar kolesterol lebih rendah dari pada mereka yang tidak meminumnya.

Penelitian di Spanyol dan Inggris pun menunjukkan bahwa kadar epigallocatechin-3-gallate (ECGC) yang terdapat di dalam teh hijau dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.

Selain itu, daun dengan nama latin Camellia Sinensis ini terbukti secara klinis dapat mencegah serangan influenza. Pucuk daun teh hijau mengandung flavonoid bisa memperkuat gigi, melawan bakteri dan mulut sehingga mampu mencegah bau mulut, mencegah terbentuknya plak gigi, menghambat infeksi tenggorokan dan mencegah ostosteoporosis.



Teh hijau juga membantu melawan keracunan makanan dan menghindari penyakit kulit, karena teh hijau juga mengandung antioksidan.

Katekin dalam teh hijau merupakan turunan dari Poliphenol yang merupakan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan. Kadar katekin berpengaruh terhadap rasa teh hijau, dan memiliki kadar yang berbeda pada pengolahannya. Semakin tinggi katekin, makin tinggi pula rasa pahit dan terasa sepat.

Selain dikonsumsi, teh hijau juga digunakan untuk bahan kosmetik. Seperti pembersih muka, produk sabun, bahkan parfum dengan aroma teh hijau pun mampu bersaing dipasaran. (mediaindonesia.com)

Kamis, 23 Juni 2011

Vitamin untuk Memperkuat Memori

Sebagian besar di antara kita pernah mengalami keadaan sulit mengingat atau menghafal. Namun tak jarang situasi ini dianggap sebagai hal yang lazim atau normal. Padahal, apabila terus dibiarkan kondisi dapat berakibat buruk.

Otak kita, dengan semua kompleksitas dan kepekaan, membutuhkan makanan untuk memelihara fungsi normal. Dengan berjalannya waktu, racun akan terakumulasi dalam tubuh kita. Racun tersebut bisa berasal dari polusi, rokok dan konsumsi alkohol yang dapat menghambat proses sirkulasi darah.

Hal ini menyebabkan ketersediaan vitamin dan nutrisi penting untuk otak perlahan semakin menipis. Kondisi ini memengaruhi kemampuan fungsi normal otak. Ketika otak gagal berfungsi dengan benar, Anda mungkin akan menghadapi beberapa masalah kesehatan serius termasuk kehilangan memori.

Beberapa jenis vitamin memang penting untuk merangsang otak agar lebih efektif dan pada gilirannya dapat mempengaruhi kesadaran memori, konsentrasi dan mental hingga batas tertentu. Berikut ini adalah vitamin dan sumber makanan yang dapat meningkatkan memori atau ingatan anda :

1. Vitamin B

Penelitian menunjukkan, vitamin B meningkatkan memori dengan menciptakan perisai pelindung bagi neuron di otak. Vitamin B penting untuk memori termasuk B6, B12, dan asam folat (B9).

*Vitamin B6 : Penelitian telah membuktikan efektivitas dari vitamin ini sebagai retensi memori serta kontribusi terhadap promosi kesehatan otak. Sumber makanan dari vitamin B6 termasuk kacang polong, daging, sereal, ikan, unggas, pisang, kedelai, alpukat, selai kacang, kentang, bayam, keju, gandum, kacang-kacangan, sereal, susu dan telur. Namun perlu diketahui, vitamin B6 sangat sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas, sehingga sejumlah besar nutrisi ini bisa hilang selama proses memasak.

* Asam folat (vitamin B9) : asam folat dapat mengurangi level homosistein dalam darah. Tingginya Hemocystein dapat merusak dan membahayakan sel-sel otak, sehingga menyebabkan hilangnya memori. Sumber pangan yang paling penting dari asam folat adalah sayuran berdaun hijau dan kacang-kacangan. Selain itu, asam folat juga dapat mendorong produksi sel darah merah serta meningkatkan mental.

* Vitamin B12 : Ini membantu untuk menghasilkan sel darah merah yang membawa oksigen ke otak. Hal ini juga membantu dalam perbaikan serabut saraf di otak. Sumber vitamin ini adalah daging dan produk hewani lainnya seperti telur dan keju. Selain itu juga, beberapa sereal yang diperkaya dengan vitamin B12.

2. Vitamin D

Orang tua lebih berisiko menderita kekurangan vitamin D dan ini dapat berpengaruh terhadap fungsi kognitif dan kesehatan mental. Hypovitaminosis D, yang disebabkan kekurangan vitamin D, banyak ditemukan pada mereka yang berusia cukup lanjut.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam "American Journal of Geriatric Psychiatry" melibatkan 80 relawan dan 40 di antaranya mengalami Alzheimer. Penelitian ini dimaksudkan untuk mempelajari hubungan antara vitamin D, dengan suasana hati, kinerja fisik dan fungsi kognitif. Hasil studi menunjukkan, akibat defisiensi vitamin D, terbukti ada hubungannya dengan gangguan pada kinerja kognitif.



3. Kolin dan Tiamin

Kolin merupakan nutrisi penting yang termasuk dalam kategori vitamin. Tubuh manusia mensintesis beberapa kolin. Sangat penting untuk pembentukan neurotransmitter yang disebut asetilkolin. Reaksi kolin dalam otak ternyata dapat mencegah hilangnya memori dan meningkatkan fungsi otak. Nutrisi ini hadir dalam berbagai makanan, terutama dalam kacang, susu dan telur. Sedangkan tiamin merupakan suatu jenis vitamin B, yang juga penting dalam memproduksi asetilkolin. Sumber makanan vitamin ini adalah biji-bijian, biji labu, daging babi, kacang, roti diperkaya dan sereal dan kacang kering.

4. Antioksidan

Beberapa vitamin menunjukkan sifat anti-oksidasi yang sangat baik dan mereka memiliki kemampuan untuk melindungi jaringan otak dari radikal bebas berbahaya. Seperti misalnya vitamin C, E dan beta karoten (vitamin A) yang kandungannya mempunyai kemampuan untuk itu.

Antioksidan dan memori saling berhubungan karena radikal bebas dapat mengganggu fungsi neuron otak. Seperti halnya vitamin B, antioksidan ini juga memberikan perlindungan kepada struktur otak dari ancaman kerusakan, disebabkan oleh radikal bebas, yang dapat menyebabkan kehilangan memori dari waktu ke waktu. Mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan seperti berry dan buah jeruk, dan sayuran seperti paprika, brokoli dan bayam sangat bermanfaat. Sereal, kacang-kacangan, minyak sayur dan biji adalah contoh makanan yang kaya akan Vitamin E.

Konsumi rutin dari semua jenis vitamin ini dapat membantu melawan masalah hilangnya memori jangka pendek yang mungkin terjadi di masa depan. Vitamin-vitamin tersebut akan bekerja baik pada memori kita, apabila ditunjang dengan gaya hidup sehat. Olahraga teratur, diet yang tepat, kebiasaan tidur yang baik, manajemen stres yang tepat, berhenti merokok dan tidak minum alkohol sudah pasti akan membantu anda dalam meningkatkan memori. (kompas.com)

Rabu, 15 Juni 2011

3 Kunci Diet agar Cepat Hamil

Survei membuktikan, semakin lama usia wanita melahirkan anak pertamanya, ia menjadi semakin tua. Sejalan dengan itu, semakin banyak juga pasangan yang sulit memiliki anak sehingga kehamilan menjadi pokok persoalan utama dalam kehidupan rumah tangga mereka.

Begitu banyak cara dilakukan pasangan seperti ini agar bisa mendapat momongan. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi makanan yang tepat agar kehamilan bisa lebih mudah terjadi. Jorge E Chavarro, MD, ScD, asisten profesor di bidang Nutrisi dan Epidemiologi di Harvard School of Public Health dan penulis buku The Fertility Diet, memberikan beberapa tips berikut ini.

Dapatkan asupan protein dari sumber nabati

Menurut riset Chavarro terhadap 18.000 responden, makanan yang meningkatkan kadar insulin terlalu banyak dapat menyebabkan wanita sulit hamil. "Tidak semua protein dicerna dengan cara yang sama. Protein hewani memerlukan lebih banyak insulin untuk dapat dicerna," begitu penjelasan Chavarro. Karenanya, coba perbanyak konsumsi protein nabati, misalnya dari bahan makanan dari kacang kedelai.



Kurangi lemak trans

Lemak jenis ini banyak ditemukan pada makanan yang diolah dengan cara dipanggang dan digoreng. Lemak trans dapat meningkatkan kadar insulin. Lebih baik, perbanyak konsumsi lemak tak jenuh tunggal, seperti yang terdapat pada alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun. Jenis lemak ini diyakini para ahli dapat menurunkan risiko ketidaksuburan.

Hindari lonjakan gula yang berlebihan

Mengonsumsi karbohidrat yang mudah dicerna, seperti roti putih, kentang, dan gula, dapat membuat kadar gula melonjak naik sehingga produksi insulin juga menjadi terangsang. Carolyn Dean, MD, ND, salah satu penulis The Yeast Connection and Women's Health, menyatakan bahwa jenis karbohidrat seperti ini juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ragi secara berlebihan.

"Hal ini dapat mengganggu kinerja hormon yang diperlukan terhadap terjadinya kehamilan," kata Dean. Lebih lanjut, ia menganjurkan kepada pasangan yang sulit memiliki anak untuk mengurangi konsumsi gula dan tepung. "Ganti bahan itu dengan karbohidrat kompleks yang lebih lambat dicerna dan perbanyak makanan yang kaya serat," imbuhnya lagi. (kompas.com)

Kamis, 26 Mei 2011

Pandemi Penyakit Lebih Ngeri Daripada Ramal-meramal Kiamat

Ramalan kiamat yang diumumkan jaringan radio milik kelompok fundamentalis Kristen di California AS bakal terjadi pada 21 Mei 2011 tidak terbukti. Sebagian besar orang meyakini adanya kiamat sebagai hal yang misterius yang susah diramal. Dari pada meramal-ramal datangnya kiamat, pakar kesehatan menilai ancaman pandemi penyakit lebih mengerikan.

"Ya saya tahu dunia akan berakhir suatu saat nanti, tapi saya tidak punya keinginan untuk mengetahui kapan dan bagaimana itu akan terjadi. Kita sudah memiliki banyak hal yang perlu lebih dikhawatirkan seperti pandemi penyakit yang tidak terkendali, perubahan pola cuaca," kata konsultan kesehatan Dr Manny Alvarez seperti dilansir dari tulisannya di Foxnews, Selasa (24/5/2011).

Menurut Dr Manny, meski tanggal 21 Mei 2011 tidak terjadi kiamat, kita tetap diingatkan bahwa hidup ini berharga dan harus melakukan segala yang terbaik semasa hidup untuk membuat hidup itu bermakna bagi diri sendiri maupun orang di sekitar.

Dr Manny menyarankan untuk mengambil hal positif dari apa yang diumumkan penyiar radio kelompok kristen fundamentalis Harold Camping bahwa kiamat akan datang 21 Mei 2011 dan kehancuran total terjadi 21 Oktober 2011. Pesan positifnya menurut Dr Manny, kita diingatkan untuk tidak melupakan sang pencipta dan semua makhluk hidup pasti akan mati.

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih mencatat beberapa penyakit yang berpotensi menjadi pandemik (mewabah) di seluruh dunia. Meski penelitian ilmiah sudah banyak membantu pencegahan penyakit ini namun potensi ancaman tidak hilang. Kenaikan ancaman penyakit pandemik yang mewabah ke seluruh dunia terjadi karena lalu lintas orang bepergian kian meningkat seperti wabah flu.

Penyakit-penyakit membahayakan yang masih menjadi ancaman pandemi dunia adalah:

1. Tuberkulosis (TB/TBC)
TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang semua bagian tubuh tapi yang terbanyak adalah paru-paru. Orang yang terkena TB bisa menularkan ke orang lain melalui sistem pernapasan. Penyakit TB kini makin sulit disembuhkan setelah ditemukannya virus yang bermutasi XDR-TB yang kebal terhadap obat-obat yang ada saat ini

2. Polio
Polio disebabkan oleh virus yang termasuk genus enterovirus famili Picornavirus yang menyebabkan penderitanya lumpuh layu. Virus ini tahan terhadap pengaruh fisik dan bahan kimia. Virus ini juga dapat hidup dalam tinja penderita selama 90-100 hari. Virus ini dapat bertahan lama pada air limbah dan air permukaan, bahkan dapat sampai berkilo-kilometer dari sumber penularan.



3. Influenza (flu)
Influenza adalah penyakit menular yang menyerang saluran napas, dan sering menjadi wabah yang diperoleh dari menghirup virus influenza. Penyebab penyakit ini adalah Virus Influenza tipe A, B, dan C. Virus influenza kini telah berkembang menjadi banyak varian flu yang bisa sangat mewabah dan mematikan.

4. Malaria
Malaria telah membunuh 2 juta orang per tahun dan menyebabkan 400 hingga 900 juta kasus deman setiap tahunnya. Parasit malaria ditularkan oleh nyamuk, dan mereka berkembang biak di sel darah merah. Gejalanya seperti anemia, demam, mual, dan pada beberapa kasus ekstrem dapat menyebabkan koma hingga kematian. Malaria merupakan permasalahan terbesar di daerah tropik dan subtropik di dunia.

5. Cacar
Cacar air yang disebabkan virus Varicella Zoster ini bersifat menular. Pada kulit penderita akan ditemukan sekumpulan bintik-bintik kecil, bersisi cairan, atau keropeng. Bintik-bintik tersebut membuat penderita merasa gatal. Efek jangka panjangnya adalah cacat pada kulit, infertilitas, dan kadang-kadang kebutaan. Gejala lainnya seperti demam, sakit kepala, nyeri tubuh dan ruam.

Penyakit cacar ini telah membunuh sekitar 60 juta orang di Eropa pada abad ke-18. Dan diperkirakan 300-500 juta kematian di seluruh dunia pada abad ke-20 diakibatkan oleh penyakit ini juga.

6. Kolera
Kolera (cholera) adalah penyakit infeksi saluran usus. Sifat kolera akut, penyebabnya bakteri Vibrio cholerae. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Di dalam usus bakteri mengeluarkan enterotoksin (racunnya). Akibatnya penderita terserang diare (diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat. Akibat lanjut, penderita kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi yang bisa mematikan.

7. Pes
Penyakit pes yang lebih dikenal dengan "Black Death", merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pesti, paling sering dibawa oleh hewan pengerat dan kutu. Pada abad pertengahan, jutaan orang di seluruh Eropa meninggal karena wabah yang diakibatkan oleh kutu tikus yang banyak terdapat di rumah-rumah dan perkantoran.

Sekarang telah ada antibiotik yang efisien mengobati penyakit ini jika terdeteksi secara dini. Namun jika seseorang telah terinfeksi dan tidak segera diobati, cenderung menyebabkan kematian. Wabah pes ini terkadang masih terjadi pada masyarakat di pedesaan.

8. Tifus
Tifus masih lazim di negara-negara berkembang, sehingga para wisatawan asing harus divaksinasi terhadapnya. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang dibawa ke aliran darah dan saluran pencernaan.

Gejala-gejala tifus seperti demam yang berkelanjutan, lemah, sakit perut, sakit kepala dan hilangnya nafsu makan. Pada beberapa kasus, terdapat ruam dan bintik-bintik merah pada pasein. Demam tifus biasanya diobati dengan antibiotik yang dapat menghilang infeksi selama 2-3 hari.

9. Demam Kuning
Demam kuning adalah penyakit virus mematikan yang ditularkan oleh nyamuk. Pemberian nama ini karena pasien yang terinfeksi bisa tampak kuning. Belum ada obat untuk menyembuhkan demam kuning ini. Pengobatan yang dilakukan hanya bertujuan mengurangi gejala-gejala pasien, seperti demam, sakit perut, muntah, serta pendarahan dari mulut, hidung dan mata.

Ada 30.000 kematian akibat demam kuning setiap tahunnya, biasanya paling banyak di daerah tropis. Saat ini, vaksinasi adalah tindakan pencegahan paling penting terhadap demam kuning.

10. Flu Spanyol
Antara tahun 1918 dan 1919, flu Spanyol telah membunuh 20 hingga 40 juta orang. Ini benar-benar bencana global. Flu mematikan ini menyerang orang usia 20 sampai 40 tahun, dan menginfeksi 28 persen penduduk Amerika.

Gejala flu Spanyol lebih parah daripada flu musiman biasanya. Pasien akan menggigil dan mengalami kelelahan ekstrim, serta terdapat cairan di paru-parunya. Wajah pasien terlihat coklat dan ungu, dan kakinya akan menjadi hitam. (detik.com)

Surat Keterangan Akreditasi FKM UNDIP

Bagi teman-teman yang membutuhkan informasi tentang Akreditasi FKM UNDIP... Silahkan download file di bawah ini... file sudah saya perb...

Find Us on Facebook

Blog Archives

Do Before You Die

Do Before You Die

Visitors


pinjaman utang