journey healthy future

Tampilkan postingan dengan label puasa sehat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puasa sehat. Tampilkan semua postingan

Kamis, 26 Juni 2014

Selain Sehatkan Jantung, Puasa Juga Cegah Tulalit

Tanpa terasa, beberapa hari lagi umat muslim di seluruh dunia akna menjalani ibadah puasa. Tapi selain kewajiban beribadah, penelitian menunjukkan bahwa puasa memiliki banyak manfaat kesehatan. Makanya, jangan heran bila semua orang ingin berpuasa.

Seperti disampaikan Ahli Gizi yang juga Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG), Dr. dr. Saptawati Bardosono M, Sc bahwa puasa memiliki banyak manfaat kesehatan. Seperti misalnya menurunkan kerja jantung, dan bagi orang yang mengalami hipertensi, ini adalah waktu yang tepat untuk menurunkan tekanan darah tinggi. 

"Ketika puasa, sel-sel kita akan dikondisikan untuk lebih kuat dan akan tumbuh sel-sel otak baru sehingga nggak gambang tulalit," kata Saptawati saat ditemui di acara diskusi kesehatan Puasa Sehat Bersama Aqua di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (25/6/2014).

Selain itu, lanjut Saptawati, perubahan metabolik juga akan terjadi bila kita puasa. Sehingga saat puasa, tubuh akan lebih kebal terhadap serangan penyakit.

Kata tulalit diasosiasikan dengan istilah 'bolot' atau terlambat berpikir, dan sering dipakai untuk menyebut orang-orang yang kerap tidak nyambung saat diskusi atau ngobrol.

Kamis, 11 Juli 2013

Nutrisi Penting untuk Bumil yang Berpuasa

Di bulan Ramadan, ibu hamil (bumil) bisa tetap berpuasa. Syaratnya, si ibu harus memiliki cadangan kalori yang cukup. Sehingga pada saat janin membutuhkan kalori, cadangan kalori dari ibu yang akan membantu atau menggantikan kebutuhannya.

Menurut dr Aria Wibawa SpOG (K) dari Klinik Fetomaternal Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), ibu hamil yang menjalani ibadah berpuasa sebaiknya mengkonsumsi karbohidrat yang diserap lambat, sehingga akan memberi efek kenyang lebih lama. Contohnya adalah gandum, nasi merah, kacang-kacangan, atau protein yang besar seperti daging.

"Bila kita mengkonsumsi jenis makanan ini, maka kadar gula atau kalori dalam tubuh akan bertahan lebih lama dan baru akan turun saat mendekati magrib," terang dr Aria.

Selain jenis makanan di atas, Kurma juga sangat baik dikonsumsi oleh bumil saat berpuasa. "Kurma juga merupakan salah satu karbohidrat yang diserap lambat. Mengkonsumsi Kurma sekitar 3-4 biji akan memberikan kadar gula yang cukup salama bumil berpuasa," jelasnya. Jangan lupa juga untuk mengkonsumsi susu, buah-buahan segar serta mineral yang cukup.

Sebaliknya yang harus dihindari adalah karbohidrat sederhana seperti makanan manis atau kue dengan bahan dasar gula dan sirup. "Saat masuk lambung, jenis makanan ini akan cepat diolahnya, tapi kita akan cepat lapar lagi," terang dr Aria. Akibatnya kadar gula darah menurun sehingga bumil akan cepat lemas dan tidak bertenaga

Tak kalah penting adalah melakukan pemeriksaan setelah dua minggu untuk mengetahui perkembangan janin selama berpuasa. "Dalam pemeriksaan itu, kita bisa melihat apakah pertumbuhan janin tetap normal mengikuti track-nya atau tidak. Bila pertumbuhannya menjadi lambat, sebaiknya si ibu harus menunda keinginanya untuk ikut berpuasa karena dikhawatirkan akan mengganggu perkembagan janin," pesannya.

Tapi berdasarkan pengalaman dr Aria menangani ibu hamil yang berpuasa, menurutnya perkembangan janin si ibu tetap berjalan normal. "Sebagian besar ibu hamil di mana status kalori ibu atau cadangan kalorinya cukup, pertumbuhan bayi pada bumil yang berpuasa tetap berjalan normal," kata dr Aria.

Referensi:
http://www.beritasatu.com/kesehatan/125044-nutrisi-penting-untuk-bumil-yang-berpuasa.html

Yang Harus Diketahui Ibu Hamil Sebelum Berpuasa

Ramadan adalah bulan yang paling istimewa bagi umat Muslim. Karenanya, setiap orang berlomba-lomba untuk mendapatkan pahala. Tidak ketinggalan para ibu hamil (bumil) yang juga ingin ikut berpuasa. Namun, seperti apa puasa yang aman bagi bumil?

Dokter Aria Wibawa SpOG (K) dari Klinik Fetomaternal RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan, bahwa bumil dibolehkan untuk berpuasa, selama kondisi kehamilannya tidak bermasalah.


"Sebelum berpuasa, si ibu harus tahu kondisi kehamilannya bermasalah atau tidak. Jadi perlu berkonsultasi kepada dokternya terlebih dahulu," ujarnya.

Kondisi kehamilan itu sendiri, lanjut Aria, terbagi dalam dua jenis. Pertama, hamil normal dan tidak ada risiko atau berisiko rendah. Kedua, hamil dengan risiko tinggi.


"Pada kasus dimana bumil berisiko tertentu, puasa akan memberatkan. Contohnya bila ada gangguan perkembangan janin dimana tubuhnya kecil dan tidak optimal yang disebabkan oleh faktor nutrisi. Bumil dengan kondisi ini tidak disarankan untuk berpuasa, karena bisa membuat pertumbuhan janin semakin sulit," terangnya.


Selain dilihat dari faktor pertumbuhan janin, kondisi yang dialami bumil juga harus diperhatikan. "Kalau bumil kekurangan nutrisi lalu dia berpuasa, pastinya kondisi dia akan semakin buruk," tambahnya Aria.


Sebaliknya pada kehamilan normal dimana bumil memiliki cadangan kalori yang cukup, maka berpuasa tidak akan menjadi masalah. "Sebetulnya kan puasa itu hanya mengubah pola makan saja. Pada saat janin membutuhkan kalori, cadangan kalori dari ibu yang akan membantu atau mengantikan kebutuhan dia, sehingga ibu hamil tetap bisa berpuasa," jelasnya.


Untuk mengetahui perkembangan janin selama ibunya berpuasa, Aria menyarankan, agar bumil melakukan pemeriksaan setelah dua minggu menjalankan ibadah puasa.


"Dokter yang biasa memeriksa biasanya sangat tahu perkembangan ibu dan janinnya. Contohnya pasien saya waktu puasa tahun lalu. Awalnya dia berpuasa, tapi setelah dua minggu, ternyata pertumbuhan bayinya tidak normal mengikuti track-nya. Lalu dia tidak puasa lagi dan akhirnya kembali normal," paparnya.


Tapi, lanjut Aria, sebagian besar bumil dimana status kalori ibu atau cadangan kalorinya cukup, pertumbuhan bayi pada bumil yang berpuasa tetap berjalan normal. Karena itu, bumil yang berpuasa harus menjaga kadar gula atau kalori dalam tubuhnya tetap stabil.


"Untuk ibu hamil yang berpuasa, konsumsilah karbohidrat yang naiknya lambat, turunnya juga lama. Contohnya gandum, nasi merah, kacang-kacangan, atau protein yang besar seperti daging. Bila kita mengonsumsi jenis makanan ini, maka kadar gula atau kalori dalam tubuh akan bertahan lama dan baru akan turun saat mendekati waktu berbuka," jelas Aria.

Referensi:
http://www.beritasatu.com/kesehatan-perempuan/124876-yang-harus-diketahui-ibu-hamil-sebelum-berpuasa.html

Selasa, 09 Juli 2013

7 Cara Sehat Saat Berpuasa

Kesehatan merupakan hal yang paling penting bagi kehidupan seseorang. Terlebih lagi bagi umat muslim yang menjalani ibadah suci di bulan Ramadan. Salah asupan saat sahur dan berbuka mengakibatkan dampak yang buruk bagi tubuh. Mengisi puasa hanya dengan tidur-tiduran juga bukan hal yang baik. Seperti yang dilansir Ahlanlive.com, terdapat tujuh cara agar Anda tetap sehat dan bugar selama menjalani ibadah puasa.

1. Tingkatkan cairan tubuh Anda
Untuk menghindari dehidrasi selama menjalankan ibadah puasa, minum air putih ketika sahur dan berbuka saja sangatlah tidak cukup. Pilihlah minuman berelektrolit. Dan usahakan minum air sebanyak-banyaknya untuk menutupi kebutuhan air dalam tubuh Anda sehingga kulit dan tubuh tidak mengalami kekurangan cairan. Hal ini juga dapat membantu Anda melewati semua kegiatan dengan penuh semangat selama bulan Ramadan.

2. Olahraga
Meski tubuh sedang berpuasa, olahraga masih tetap dibutuhkan agar tetap bugar. Saat
puasa, olahraga sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau setelah Subuh. Jenis olahraganya adalah olahraga ringan seperti jalan-jalan pagi sekitar 30 menit, bersepeda selama 30 menit, atau aktivitas bergerak selama 15 menit.

3. Perbanyak makan buah dan sayur saat sahur
Ketika Anda sahur, perbanyaklah konsumsi sayur dan buah-buahan karena kedua makanan ini dapat memberikan kebutuhan gizi dan vitamin. Setelah sahur, sebaiknya Anda juga jangan buru-buru tidur dahulu karena bisa menghambat metabolisme dalam tubuh kita.

4. Sahur dan berbuka dengan menu yang sehat
Usahakan cukupi asupan gizi tubuh Anda selama menjalani ibadah puasa. Imbangi menu sahur dan berbuka Anda dengan menu makan yang seimbang, seperti lauk pauk, nasi, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Mengkonsumsi santan saat berbuka juga tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh.

5. Konsumsi vitamin
Vitamin yang penting dikonsumsi setiap hari adalah vitamin A, B, dan C. Namun, kalau Anda sudah makan buah berwarna kuning atau merah, sayur berwarna hijau tua, kacang-kacangan, maka tak perlu khawatir kekurangan vitamin tersebut.

6. Hindari minuman seperti kopi dan minuman bersoda saat sahur dan berbuka
Saat sahur usahakan perbanyaklah meminum air putih. Hindarilah minuman bersoda dan kopi. Sebab, kopi mengandung kafein yang dapat memicu tubuh untuk mengeluarkan cairan sehingga Anda mudah terserang kekurangan cairan atau dehidrasi.

7. Istirahat yang cukup
Untuk menjalani semua ibadah di bulan suci Ramadan, Anda sangat memerlukan istirahat yang cukup. Berikanlah porsi waktu tidur yang pas agar saat pagi tiba anda masih bugar dan sehat untuk menjalankan hari-hari seperti biasanya.

Referensi:
http://ramadan.tempo.co/read/news/2013/07/08/155494349/7-Cara-Sehat-Saat-Berpuasa

Senin, 22 Agustus 2011

Kiat Bugar dan Sehat Selama Perjalanan Mudik

Mudik ke kampung halaman sudah menjadi suatu kegiatan serta tradisi rutin khususnya menjelang hari raya Idul Fitri. Persiapan dan rencana yang matang sejak jauh hari tentu sangat diperlukan, demi lancarnya perjalanan mudik Anda.

Bagi Anda yang membawa kendaraan dan menempuh perjalanan cukup jauh, penting untuk terlebih dahulu memeriksakan kondisi kendaraan baik itu mobil atau pun motor. Selain kendaraan, berbagai kesiapan lainnya seperti fisik dan stamina juga harus menjadi perhatian utama dan tidak boleh dianggap sepele, demi kelancaran perjalanan Anda sampai ke tempat tujuan.

Berikut ini adalah beberapa tips mudik sehat dari praktisi dan konsultan kebugaran, dr. Phaidon L. Toruan. Kiat-kiat ini mungkin bisa menjadi masukan berguna bagi Anda khususnya yang menggunakan kendaraan pribadi dengan jarak tempuh yang jauh.

1. Timing : Pengguna kendaraan pribadi dengan jarak tempuh jauh, ada baiknya untuk berhenti sejenak setiap beberapa jam. Untuk pemudik yang membawa sepeda motor biasakan berhenti setiap 3 jam, sedangkan untuk mobil setiap 4 jam.

"Berhenti dalam arti, ambil waktu sekitar setengah jam untuk beristirahat. Karena getaran mobil membuat orang mudah ngantuk," kata Phaidon.

2. Masker : Khusus untuk pengendara sepeda motor, harus memiliki proteksi diri supaya tidak terpapar asap knalpot. Kebanyakan, pengguna kendaraan bermotor selama ini kurang memperhatikan hal-hal kecil seperti penggunaan tutup hidung atau masker saat berkendara. Padahal, asap knalpot banyak mengandung radikal bebas. Bila perlu, proteksi diri dengan mengonsumsi antioksidan sebelum dan selama perjalanan agar badan tetap sehat.

“Pencegahannya yang paling mudah dan murah sih dengan minum teh hijau, atau kopi tapi tidak pakai gula. Karena gula itu sendiri akan membuat orang ngantuk, dan gula membuat cepat lemas. Kalau mau manis boleh tetapi pakai gula aren,” ujarnya.

3. Cek kesehatan : Berkonsultasi atau cek kesehatan sebelum pergi mudik ada baiknya dilakukan, khususnya bagi mereka yang berisiko. Misalnya, orang dengan riwayat sakit jantung atau diabetes. Sedangkan bagi mereka yang membawa anak, disarankan untuk terlebih dahulu memeriksakan kondisi anak ke dokter anak.

4. Bawa bekal makanan : Pemudik yang membawa serta anak-anak harus memperhatikan kebersihan makanan yang dikonsumsi terutama saat mampir di tempat makan di pinggir-pinggir jalan.

Kebanyakan masalah pada anak terkait kebersihan makanan adalah munculnya diare. Oleh karena itu, dianjurkan untuk mempersiapkan makanan sendiri dari rumah jika memang memungkinkan.

5. Makanan tanpa gula dan gorengan : Asupan makanan yang tepat sangat penting diperhatikan bagi mereka yang akan mudik terutama untuk si pengendara. Makanan atau minuman yang banyak mengandung gula sebaiknya dihindarkan oleh pengemudi karena bisa menimbulkan efek kantuk dan hilang konsentrasi, tak terkecuali gula buatan (sintesis). Untuk beberapa orang, gula sintesis bahkan bisa membuat sakit kepala yang pada akhirnya dapat menganggu Anda saat berkendara.

Selain gula, konsumsi gorengan juga bisa menyebabkan kantuk. Menurut Phaidon, gorengan mampu mengurangi ikatan oksigen dalam darah sampai 20 persen. Sehingga bagi pengendara, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi gorengan.

6. Obat-obatan pribadi : Obat-obatan pribadi harus disesuaikan dengan kebutuhan. Khususnya orang dengan alergi, sebaiknya minta obat alergi kepada dokter Anda yang tidak menimbulkan efek ngantuk.

7. Penuhi kebutuhan cairan : Penting artinya untuk selalu mencukupi kebutuhan cairan tubuh selama perjalanan mudik untuk mencegah dehidrasi. Anda bisa memenuhi kebutuhan cairan dengan memilih minuman beroksigen atau pun cukup dengan air putih saja.

8. Peregangan : Lakukanlah sedikit peregangan jika posisi badan terasa kaku paling tidak 10 menit. Dengan peregangan, sirkulasi darah akan lebih lancar, sehingga darah akan terpompa dan oksigen bisa sampai ke otak.

9. Tidur : Jika mata mulai berkedip-kedip jangan sekali-kali memaksakan untuk terus berkendara, khususnya bagi pengemudi. Hati-hati dengan konsep kejar tayang, karena kita tidak pernah tahu bagaimana kondisi jalan dan situasi jalan di depan.

Orang yang sudah mengantuk, biasanya tingkat kewaspadaannya akan berkurang. Lebih baik menepi, dan tidur sejenak sampai benar-benar rasa kantuk Anda hilang. (kompas.com)

Rabu, 03 Agustus 2011

Kurangi Makanan Berminyak Saat Sahur

JANGAN salah anggapan berpuasa malah bisa bikin badan lemas dan penyakit bermunculan. Berpuasa justru bisa membikin badan sehat.

Ahli gizi dari Banjarmasin Maya Midiyatie Afridha, mengatakan, memang dari aspek gizi, puasa paling tidak akan mengurangi asupan gizi, terutama energi, sekitar 20-30 persen.

Namun dari aspek kesehatan, puasa ternyata memberi manfaat kesehatan terhadap tubuh. Bahkan di negara-negara maju, puasa dijadikan salah satu terapi (fasting therapy) untuk penyembuhan beberapa penyakit degeneratif.

Supaya kedua tujuan itu dapat tercapai, perlu pengaturan pola makan secara khusus. Terutama mengatur asupan gizi saat berbuka dan sahur.

Untuk menjaga badan tetap bugar di bulan Ramadan, banyak hal yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah menjaga kecukupan nutrisi.

Bukan hanya rasa dan kesegaran makanan atau minuman yang perlu diperhatikan, tapi juga kandungan gizi dan nutrisi bagi tubuh agar tetap bugar selama Ramadan.

Nah bagaimana caranya? Asupan nutrisi sangat penting diperhatikan walaupun di bulan puasa. Pastikan Anda mengonsumsi masakan dengan gizi cukup, baik saat berbuka puasa maupun sahur.

Apapun menu Anda, pastikan unsur gizi seperti lemak, protein, vitamin, karbohidrat dan mineral terpenuhi dengan cukup. Beberapa vitamin yang penting dikonsumsi saat puasa adalah vitamin A, B dan C. Jenis-jenis vitamin ini bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan atau buah berwarna kuning atau merah.



Saat puasa, tubuh berarti tidak makan dan minum selama kurang lebih 14 jam. Terjadi perubahan pola makan dari tiga kali menjadi dua kali sehari, dengan jadwal juga berubah. Umumnya, tubuh memerlukan waktu tiga sampai lima hari untuk beradaptasi dengan pola makan yang baru ini.

Meski lambung kosong belasan jam, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tubuh akan tetap memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas. Energi tersebut berasal dari cadangan energi berupa lemak yang tersimpan di bawah kulit, serta glikogen yang tersimpan di otot dan hati.

Perubahan frekuensi makan ini juga akan menurunkan jumlah zat gizi yang masuk ke tubuh. Karena itu, dalam seminggu pertama umumnya akan terjadi penurunan berat badan karena tubuh belum terbiasa dengan pola makan baru.

Minggu-minggu berikutnya tubuh dapat beradaptasi terhadap perubahan. Namun, bukan berarti saat puasa tubuh terus-terusan lemas dan tidak fit. Justru jika kita benar melaksanakan puasa, banyak sekali manfaat kesehatan yang dapat diperoleh, termasuk detoksifikasi.

Puasa Ramadan kerap kali diartikan sebagai waktunya istirahat untuk tubuh karena organ-organ tubuh bekerja lebih ringan. Itu sebabnya, jika puasa dilakukan dengan benar, proses pembuangan racun dalam tubuh atau detoksifikasi tubuh pun akan berjalan sempurna. Menu berbuka dan sahur wajib dipenuhi dengan menu yang kaya nutrisi. Hindari makanan yang banyak mengandung santan seperti gulai. Hindari juga makanan berminyak karena tubuh akan menumpuk lebih banyak toksin.

Saat sahur, sebaiknya jauhkan makanan manis seperti kolak karena konsumsi terlalu banyak makanan manis menyebabkan tubuh cepat haus bahkan lapar.

Jika saat sahur banyak menyantap makanan manis, biasanya jam delapan sudah haus. Mengonsumsi makanan terlalu manis secara berlebihan, juga akan meningkatkan gula darah secara cepat kemudian turun drastis. (tribunnews.com)

Selasa, 02 Agustus 2011

Ketika Berbuka Sebaiknya Konsumsi Minuman Buatan Sendiri

Dewasa ini banyak bermunculan minuman instant atau energi di pasaran. Namun, alangkah baik ketika berbuka puasa mengkonsumsi minuman buatan sendiri. Selain tingkat higienisnya terjamin, kadar kalori yang diasup dapat terukur.

Hal itu diungkapkan Pakar Geriatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Dr. Siti Setiati, SpPD-KGER M.epid. “Minuman instant atau energi tidak perlu dikonsumsi saat berpuasa. Sebab khasiatnya tidak lebih baik dengan minuman yang dibuat di rumah,” kata dia.

Dikatakan Siti, setiap dokter tidak melarang namun tidak pula menganjurkan mereka yang berpuasa untuk mengkonsumsi minuman instant atau energi saat berbuka atau sahur. Menurut dia, hal terpenting untuk diperhatikan adalah tingkat kalorinya. Sebab, untuk kondisi tertentu seperti individu dengan penyakit gula, dapat dipastikan memberikan efek yang kurang baik.

Siti menjelaskan, saat mengkonsumsi minuman instant atau energi, kandungan gula dalam minuman langsung diserap. Akibatnya, akan meningkatkan produksi insulin. Peningkatan produksi insulin menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat. “Untuk penyakit gula tentu berbahaya, kondisi serupa juga berlaku pada mereka yang sehat,” kata dia.

Siti pun menyarankan agar mereka yang berpuasa untuk mengkonsumsi minuman alamiah seperti, air putih, jus, teh manis atau sirup. “Kalau minuman alamiah boleh-boleh saja, ” kata dia.

Yang perlu diperhatikan pula, kata Siti, jangan terlalu fanatik. Maksudnya, seandainya dalam kondisi berbuka diperjalanan, dan hanya menemukan minuman instan atau energi maka tidak masalah. Akan tetapi diusahakan cari minuman yang mengandung gula asli. Sebab, saat berbuka asupan kalori sangat penting.

“Kita saat berbuka membutuhkan kalori, Tapi usahakan tidak membeli minuman instant atau energi. Kalau air putih saja memang tidak memenuhi asupan kalori, ” pungkas dia. (depkes.go.id)

Surat Keterangan Akreditasi FKM UNDIP

Bagi teman-teman yang membutuhkan informasi tentang Akreditasi FKM UNDIP... Silahkan download file di bawah ini... file sudah saya perb...

Find Us on Facebook

Blog Archives

Do Before You Die

Do Before You Die

Visitors


pinjaman utang