journey healthy future

Tampilkan postingan dengan label Lebih. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lebih. Tampilkan semua postingan

Kamis, 20 Maret 2014

Mana yang Lebih Langsingkan Tubuh, Makan Sebelum atau Sesudah Berlari?


Jakarta, Sebagai salah satu jenis olahraga yang bisa membantu menjaga kesehatan tubuh, lari menjadi kegiatan favorit banyak orang. Nah, jika tujuan utama berlari adalah untuk menurunkan berat badan, maka sebaiknya kapan waktu yang tepat untuk makan?

Dikutip dari Health.com, Kamis (20/3/2014), hal yang perlu Anda ketahui kali pertama adalah memahami jenis bahan bakar yang tubuh Anda gunakan saat latihan, apakah karbohidrat, lemak atau protein. Menurut Emily Brown, seorang mantan pelari profesional sekaligus ahli gizi, hal ini bergantung pada intensitas latihan.


Untuk latihan intensitas rendah atau lari dalam tempo lambat, sumber bahan bakar utama adalah lemak. Sedangkan latihan intensitas tinggi atau lari dalam tempo lebih cepat dan berirama, akan menggunakan lebih banyak karbohidrat sebagai bahan bakarnya.


Tidak makan sebelum lari mempengaruhi jenis bahan bakar yang Anda gunakan selama latihan. "Bila karbohidrat tidak tersedia karena tak makan sebelum lari, tubuh akan menggunakan jumlah yang lebih tinggi dari lemak tubuh sebagai bahan bakar," ungkap Brown.


Meskipun demikian, tidak berarti Anda akan membakar lebih banyak total kalori. Bahkan dapat dikatakan Anda akan membakar kalori lebih sedikit karena Anda mungkin tidak dapat berlari sejauh atau secepat jika Anda telah sudah makan sebelumnya.


Untuk pelari pemula, Brown menyarankan Anda untuk terlebih dahulu menentukan jenis asupan yang tepat sebelum lari. Dianjurkan Anda untuk mengonsumsi pilihan makanan seperti pisang, yoghurt, selai kacang, oatmeal, dan gandum.


"Anda dapat membakar kalori lebih banyak dengan berlari lebih cepat atau lebih jauh. Anda juga dapat membakar kalori lebih banyak dengan menantang diri sendiri melalui cara yang berbeda. Misalnya berlari di tanah yang menanjak atau berlari dalam interval tempo yang bervariasi," tutur Brown.


(ajg/vit)




Powered By WizardRSS.com | Info CPNS Terlengkap | Bisnis Dari Rumah | Kerja Sambil BisnisView the original article here

Makanan yang digoreng lebih berbahaya bagi orang gemuk

Beijing (ANTARA News) - Sebuah studi terbaru menunjukkan, orang yang memiliki gen gemuk berisiko dua kali lebih besar bertambah berat badannya bila mengonsumsi makanan yang digoreng dibandingkan mereka yang memiliki risiko genetik lebih rendah.

Gen telah diketahui memainkan peranan penting dalam kehidupan seseorang. Gen gemuk misalnya, dapat menyebabkan orang berisiko dua kali lebih besar menderita obesitas.


Studi yang dilakukan para peneliti dari Harvard ini memperlihatkan bukti bagaimana gen dapat berpengaruh pada risiko pertambahan berat badan. Untuk keperluan studi, para peneliti menganalisa data konsumsi makanan dari 37 ribu orang laki-laki dan perempuan. Berdasarkan 32 variasi gen, mereka juga memperkirakan risiko genetik para partisipan ini.


Hasil penelitian menemukan mereka dengan gen berisiko tinggi kemungkinan menderita obesitas dua kali lebih besar jika mengonsumsi makanan yang digoreng setidaknya empat kali dalam seminggu dibandingkan mereka dengan risiko terendah.


"Kami mendapatkan hasil konsisten yang menunjukkan latar belakang genetik dan konsumsi makanan yang digoreng berefek pada obesitas," kata Asisten Profesor Lu Qi dari Harvard School of Public Health seperti dilansir kantor berita Xinhua.


Qi mengatakan, temuan ini menekankan pentingnya mengurangi konsumsi makanan yang digoreng untuk mencegah obesitas, terutama pada individu dengan gen gemuk. "Sulit bagi orang untuk mengurangi konsumsi makanan lezat. Makanan yang digoreng memang sangat lezat, namun juga berbahaya," ujarnya.




Powered By WizardRSS.com | Info CPNS Terlengkap | Bisnis Dari Rumah | Kerja Sambil Bisnis

View the original article here

Senin, 17 Maret 2014

Hah, Gula Lebih Berbahaya Dibanding Ganja


MUNGKIN Anda harus memerhatikan asupan gula agar jauh dari risiko berbagai penyakit. Mungkin inilah pesan bisa diambil dari hasil survei terbaru mengenai asupan yang paling berbahaya untuk tubuh. 


Survei yang dilakukan  NBC News dan Wall Street Journal menanyakan 1.000 orang dewasa mengenai asupan yang mereka pikir paling berbahaya bagi kesehatan. Asupan itu terdiri dari tembakau, alkohol, gula dan ganja. Hasilnya, tak mengherankan bahwa kebanyakan orang akan memilih tembakau dan alkohol. Di sisi lain, 15 persen mengatakan gula adalah musuh kesehatan nomor satu dan jumlah itu lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan ganja.
 
"Mereka 15 persen memilih gula, mungkin berpikir sesuatu. Dan nyatanya, gula pasir berefek adiksi seperti kokain atau morfin -bahkan saat tidak berlebihan dikonsumsi," kata  Pam Peeke, MD, MPH, penasihat senior keilmuan dari Elemen Behavioral Health, seperti dilansir Womenshealth.
 
"Gula pasir akan menyebabkan perubahan dalam otak yang membuat kita kecanduan dan saat tidak dibatasi bisa berakhir dengan penyakit jantung, diabetes tipe dua, bahkan kanker," jelasnya.


 
(tty)





Powered By WizardRSS.com | Info CPNS Terlengkap | Bisnis Dari Rumah | Kerja Sambil Bisnis

View the original article here

Sabtu, 15 Maret 2014

Diagnosa Google lebih dipercaya daripada dokter

Jakarta (ANTARA News) - Sebuah penelitian terbaru memperlihatkan, satu dari lima orang lebih mempercayai diagnosa mesin pencari Google dibandingkan diagnosa dokter.

Berdasarkan penelitian ini, diketahui sebanyak 42 persen partisipan mengaku mengonsultasikan gejala yang mereka derita pada Google sebelum memutuskan pergi ke dokter. Kemudian, 27 persen dari partisipan ternyata percaya sepenuhnya pada diagnosa Google.


Saat ditanya alasannya, mereka menjawab dengan jawaban beragam.


Berikut lima alasan yang mereka kemukakan: 1. Lebih cepat daripada harus mengatur janji dengan dokter (46 persen) 2. Tak yakin gejala yang dirasakan mengharuskan untuk mengunjungi dokter (39 persen). 3. Tak memiliki banyak waktu mengunjungi dokter (38 persen). 4. Berpikir dokter tak akan menyikapi serius penyakit saya (21 persen). 5. Dokter tahu banyak (pengetahuan dokter lebih luas), (18 persen).


"Sekalipun dokter dikenal memberikan diagnosa yang salah pada masa lalu, namun mereka jauh dapat lebih percaya dibandingkan mesin Google," kata Senior Associate for Medical Accident Group, Ally Taft, seperti dilansir Female First.


Ia menyarankan Anda untuk percaya pada dokter sekalipun mungkin mereka melakukan kesalahan. Menurutnya, siapapun dapat mendapatkan informasi dari internet, akurat atau tidak dan karena ini (soal penyakit) dapat Anda temukan di sana.


Namun, seringkali Anda melupakan bahwa internet juga dipenuhi informasi tak benar. Berdasarkan survei diketahui, partisipan yang menggunakan Google untuk mendiagnosa penyakitnya, sebanyak 42 persen didiagonsa dengan tepat. Sementara, 58 persen sisanya tidak. Kemudian, 54% dari partisipan yang sebelumnya telah menggunakan Google untuk mendiagnosa diri sendiri mengakui merasa cemas tentang penyakit yang berpotensi mereka derita.




Powered By WizardRSS.com | Info CPNS Terlengkap | Bisnis Dari Rumah | Kerja Sambil Bisnis

View the original article here

Jumat, 07 Maret 2014

Berpacaran Lebih Boros Ketimbang Lajang


INILAHCOM, Jakarta- Mau menghemat pengeluaran Anda? Mungkin sudah saatnya Anda memutuskan hubungan asmara Anda. Duh!

Survei di Inggris menunjukkan, orang yang terlibat hubungan asmara memiliki pengeluaran lebih besar daripada mereka yang lajang. Pengeluaran paling banyak adalah mentraktir pacar makan malam, lalu liburan dan tagihan sewa tempat tinggal.

Mereka yang berpasangan memiliki pengeluaran tiap bulan 1280 poundsterling atau sekitar Rp24 juta. Sementara mereka yang lajang sebesar 1045 poundsterling atau sekitar Rp19 juta.

Mengutip dailymail, Jumat (7/3/2014) pasangan menghabiskan uang lebih banyak untuk liburan, yaitu 352 poundsterling atau Rp6 juta dan makan di luar, ketimbang lajang.

Baik mereka yang lajang maupun pasangan, masing-masing memiliki pendapatnya terkait hasil survei ini.

Mereka yang berpasangan sebanyak 18% mengaku kasihan pada mereka yang single karena tidak bisa berbagi biaya untuk pengeluaran mahal. Seperti pernikahan atau ulang tahun.

Tapi siapa yang butuh simpati itu. Karena mereka yang lajang mengaku bangga bisa mengontrol setiap pengeluaran mereka dan hampir seperempatnya mengaku sangat menikmati kondisi mereka karena setidaknya tidak harus membayarkan untuk orang lain.

"Tidak masalah apakah Anda berada dalam hubungan atau lajang, penting untuk mengatur uang dan disisihkan setiap bulan untuk melakukan hal-hal yang Anda nikmati sendiri," kata Anita Naik, Editor konsumen di VoucherCodes.co.uk yang melakukan penelitian. [mor]



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | RFID | Amazon Affiliate

View the original article here

Kamis, 06 Maret 2014

Tingkat Kebugaran Rendah, Anda Lebih Berisiko Terserang Demensia


MENJAGA kebugaran sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik. Namun, ternyata menjaga kebugaran juga dapat memengaruhi kesehatan otak.

Para peneliti dari Finlandia menemukan bahwa di antara orang-orang berusia 50 tahun yang tingkat kebugarannya rendah, empat kali lebih mungkin mengembangkan demensia. Penulis penelitian, Jenni Kulmala dari the Gerontology Research Center di the University of Jyvaskyla mengatakan bahwa studi ini diikuti 3.500 orang dewasa yang menyelidi hubungan antara kebugaran fisik usia pertengahan dengan demensia selama tiga dekade.


Lebih lanjut, Kulmala menemukan bahwa hubungan antara tingkat kebugaran yang rendah dengan demensia paling sering terjadi pada orang-orang dengan penyakit kronis dan gen APOE-4. Kulmala mengatakan bila APOE-4 adalah gen yang sangat berhubungan kuat dengan kerentanan mengalami demensia.


“Kondisi kronis saja dapat meningkatkan risiko demensia. Selain itu, seseorang yang kebugaran fisiknya rendah, risiko mengalami demensia bahkan bisa lebih tinggi,” jelas Kulmala, dikutip Newsmaxhealth.


Oleh karena itu, menurut Kulmala dalam hal pencegahan demensia, menjaga kebugaran fisik yang baik tampaknya menjadi sangat penting bagi orang-orang dengan penyakit kronis.  Meskipun, studi ini tidak menemukan hubungan sebab-akibat dari tingkat kebugaran yang rendah dengan demensia pada usia paruh baya, Anda harus tetap menjaga kebugaran fisik.


Sementara itu, Kulmala mengatakan bahwa kebugaran fisik rendah dapat berhubungan dengan gaya hidup, kesehatan mental yang buruk, kurangnya pendidikan, kelebihan berat badan dan merokok. Faktor-faktor tersebut jug apernah disebutkan dalam penelitian sebelumnya mengenai faktor risiko demensia.


“Kebugaran fisik yang buruk kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor berbeda. Oleh karena itu, saya akan mendorong mereka merubah gaya hidup yang menilai tingkat kebugaran rendah sebagai faktor dibalik persepsi ini,” tandasnya. (ind)





Powered By WizardRSS.com | Info CPNS Terlengkap | Bisnis Dari Rumah | Kerja Sambil Bisnis

View the original article here

Terancam Defisit, RS Diminta Lebih Efisien


JAKARTA  - Hingga memasuki bulan ketiga, masalah tarif dalam penerapan sistem Indonesia Case Based Groups (INA CBGs) di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan masih terjadi.  Resiko defisit pun mulai menghantui rumah sakit yang bergabung dengan BPJS kesehatan.


Dalam diskusi yang dilakukan kemarin, Kepala National Casemix Center (NCC) Bambang Wibowo mengatakan memang ada penurunan atau minus pendapatan yang dialami rumah sakit dalam bidang tertentu.


Misalnya dari perhitungan salah satu rumah sakit di Banjarmasin. Rumah sakit tersebut harus mengalami defisit dalam hal operasi cesar. Menurutnya, hal itu disebabkan masih belum optimalnya efisiensi yang dilakukan pihak rumah sakit terhadap pelaksanaan operasi cesar tersebut.


Efisiensi ini dimaksutkanya dalam hal pemberian penanganan lebih maupun obat yang diberikan.


"Namun tertutupi oleh plus dari efisiensi bidang lain. Hasilnya masih untung jika dihitung secara keseluruhan," ungkapnya.


Memang, diakuinya, perubahan pola pentarifan dari fee for service menjadi INA CBGs masih cukup sulit. Terlebih bagi rumah sakit yang terbiasa memberikan semua fasilitas pelayanan pengobatan dan obat-obat bermerk untuk mencari untung. Karenanya, tak jarang terjadi over treatment (kelebihan pemeriksaan), over utility (kelebihan alat/teknologi) dan over precription (kelebihan obat).


"Kalau dulu kan semua biaya ditangguhkan ke pasien, kalau sekarang kan ditanggung bersama. Oleh karenanya, dokter dan rumah sakit harus memiliki teknologi yang cost effective. Sehingga tidak akan mengalami minus," jelasnya. Teknologi cost efefective ini dapat dimulai dari pengadaan obat.


Menurutnya, rumah sakit bisa mulai menggunakan obat-obat generik. Ia mengatakan, dengan penggunaan obat generik bukan berarti kualitas obat akan menurun. Sebab, hingga kini belum ada bukti konkrit mutu obat generik lebih buruk daripada obat bermerk.


"Di Indonesia ini 30-35 persen biaya pengeluaran dari obat. Padahal kalau di negara lain hanya sekitar 20-25 persen. Ini hal dasar yang harus dibenahi," katanya.


Selain itu, perencanaan matang sebelum melakukan pengadaan barang dan jasa juga harus mulai dipikirkan sejak awal. Pemberian pelayanan kesehatan yang berlebihan harus mulai dihindarkan jika tidak ingin mengalami kerugian. Pasalnya, dalam INA CBGs pembayaran sudah dikelompokkan sesuai dengan diagnosis awal.


"Peningkatan pemahaman mengenai INA CBGs oleh manageman rumah sakit dan dokter juga sangat diperlukan. Agar perencanaan bisa benar-benar berjalan dengan baik," ujar Bambang.


Meski masih bermasalah, Bambang yakin sistem ini akan mengahasilkan keuntungan baik bagi rumah sakit maupun pasien. Sebab, ke depannya akan ada perbaikan yang akan terus dilakukan. (mia)


Info CPNS Terlengkap | Bisnis Dari Rumah | Kerja Sambil Bisnis


View the original article here

Lupakan Tempat Tidur Sejenak, Pasutri pun Bisa Lebih Bergairah di Kursi


Jakarta, Tempat tidur sepertinya menjadi tempat favorit para pasangan suami istri (pasutri) untuk bercinta. Namun tidak ada salahnya menjajal tempat lain untuk mendapatkan 'petualangan cinta' yang lebih seru. Salah satu tempat yang layak dicoba untuk menghindari kebosanan sekaligus mencoba posisi lain adalah kursi.

Di atas kursi, Anda dan pasangan bisa bercinta dengan posisi kursi. Meskipun posisi ini bisa Anda lakukan di atas tempat tidur, namun tidak ada salahnya mencoba di atas kursi. Kesannya seksi dan unik. Agar aman, pilihlah kursi dengan keseimbangan yang baik dan kuat menahan bobot Anda dan pasangan. Jangan sampai mood bercinta rusak gara-gara Anda berdua jatuh akibat kursi patah.


Berikut ini tips mendapatkan sesi bercinta di atas kursi yang menyenangkan, seperti dikutip dari Indian Sutras, Kamis (6/2/2014):


1. Merayu Suami Duduk di Kursi


Rayulah suami Anda untuk duduk di kursi yang sudah Anda siapkan. Anda bisa menari-nari sembari mengenakan pakaian yang seksi untuk menggodanya. Ketika suami sudah 'on' lakukan sedikit pemanasan untuk membuat Anda berdua sama-sama siap. Selanjutnya, Anda hanya perlu duduk di atas suami Anda.


2. Membangun Semangat


Ada banyak cara untuk membangun semangat bercinta suami di kursi. Misalnya saja dengan melakukan tarian erotis lap dance. Sembari menari, belailah kepala dan rambutnya, dan Anda bisa melakukan petualangan di area lehernya. Menyentuhkan bagian tubuh tertentu ke badan suami juga bisa membantu. Terkadang menjadi liar itu perlu, jadi jangan sungkan.


3. Seks Oral


Hal lain yang akan membuat suami mau dan kerasan duduk di kursi saat bercinta adalah dengan memberinya seks oral yang liar. Yakinlah saat dia merasa senang, suami Anda juga akan menyenangkan Anda. Tak ada salahnya jika Anda membimbingnya untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai dan membuat Anda semakin hot.


(vit/up)




Powered By WizardRSS.com | Info CPNS Terlengkap | Bisnis Dari Rumah | Kerja Sambil Bisnis

View the original article here

Insomnia Membuat Otak Lebih Fleksibel




TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun dikenal sebagai gangguan tidur, ternyata insomnia tidak hanya mengganggu pada saat jam tidur di malam hari. Gangguan tidur ini bisa mempengaruhi salah satu bagian otak yang juga mengontrol kegiatan sehari-hari.


“Insomnia bukan hanya gangguan malam, melainkan gangguan 24 jam setiap hari,” kata Rachel Salas, asisten profesor neurologi dari Fakuktas Kedokteran Universitas Johns Hopkins, Amerika Serikat, kepada Live Science, Selasa, 4 Maret 2014.


Bersama tim penelitinya, Salas menunjukkan bahwa otak penderita insomnia memiliki tingkat plastisitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidur dengan baik.


Motor cortex, yang merupakan bagian dari otak yang mengontrol gerakan, cenderung lebih fleksibel dan aktif dalam penderita insomnia dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki masalah tidur. Hal ini juga membuat penderita insomnia memiliki kadar kortisol dan tingkat kecemasan yang cenderung lebih tinggi setiap harinya.


Meskipun peneliti menduga bahwa otak penderita insomnia akan kurang istirahat, kenyataannya otak mereka cenderung lebih plastis. Artinya, ia lebih mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru. Oleh sebab itu, peneliti belum bisa menentukan apakah ini hal yang baik atau buruk.


Di samping itu, peneliti juga belum bisa menentukan secara pasti apakah insomnia yang memengaruhi plastisitas otak atau plastisitas yang akhirnya menyebabkan insomnia. “Ini seperti menjawab pertanyaan, "Mana yang lebih dulu antara ayam dan telur?" tutur Salas.




ANINGTIAS JATMIKA | LIVE SCIENCE



Powered By WizardRSS.com | Info CPNS Terlengkap | Bisnis Dari Rumah | Kerja Sambil BisnisView the original article here

Senin, 03 Maret 2014

Wanita Lebih Suka Bicara Hubungan Intim via Teman

TEMPO.CO, London – Kekasih kita seharusnya menjadi orang tempat kita berbagi mengenai segala hal.

Tapi, penelitian yang dilakukan Mecca Bingo menunjukkan para wanita punya kecenderungan dua kali lebih besar untuk membicarakan seks dengan teman-teman mereka daripada dengan kekasih mereka.

Penelitian ini menunjukkan bahwa sepertiga dari para wanita (34%) membicarakan seks saat nongkrong bersama teman-teman mereka. Hanya 16 persen wanita yang membicarakan topik tersebut saat berkencan kekasih mereka.

Pada berkencan, para wanita lebih cenderung membicarakan keluarga (57%) dan liburan (54%).

Sesuai prediksi, lelaki merupakan topik yang paling banyak dibicarakan para wanita saat mereka tengah berkumpul. Sebanyak 64 persen wanita mengaku membicarakan lelaki mereka saat berkumpul dengan teman-temannya dan hampir separuh dari mereka menggosipkan hubungan asmara orang lain.

Tapi, penelitian ini juga menunjukkan bahwa pernikahan merupakan topik tak kurang populer dibicarakan Hanya 12 persen wanita menjadikannya sebagai bahan diskusi bersama teman-teman mereka.

Temuan lain dari penelitian ini adalah para wanita lebih lama berdandan saat akan pergi keluar bersama teman-teman mereka, daripada saat akan berkencan. Satu dari tiga wanita bahkan membeli baju baru saat akan nongkrong bersama teman-teman mereka. Sebaliknya, hanya satu dari lima wanita yang membeli baju baru saat akan keluar bersama pacar mereka.

Para wanita juga menghabiskan waktu rata-rata 50 menit untuk memoles wajah mereka dan 9 persen dari mereka bahkan memakai pakaian dalam yang bisa merampingkan badan saat akan nongkrong bersama teman-teman mereka.

“Keluar malam bersama teman-teman dekat kita akan selalu menjadi alasan untuk berpesta. Tapi, menarik bahwa malam seperti itu telah dimulai jauh sebelum kita melangkah keluar rumah di mana para wanita berdandan habis-habisan,” kata Lesly Clifford, juru bicara Mecca Bingo.


 


DAILYMAIL | A. RIJAL



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | RFID | Amazon Affiliate

View the original article here

Sabtu, 01 Maret 2014

Konsumsi Jambu Bikin Ereksi Lebih Lama

IMPOTENSI masih menjadi momok bagi hampir semua pria, karena sangat menggangu kehidupan seksual mereka. Selain menurunkan rasa peraya diri seorang pria, impotensi juga berdampak pada sulitnya memperoleh keturunan.

Namun, beberapa asupan bernutrisi diyakini mampu mengatasi masalah impotensi, salah satunya buah-buahan. Berikut buah-buahan yang harus Anda konsumsi untuk mengatasi permasalahan impotensi seperti dilansir Boldsky.

Jeruk

Likopen adalah salah satu fitronutrien yang baik untuk sirkulasi dan masalah keshetaan seksual. Likopen sendiri biasanya ditemukan dalam buah jeruk dan baik untuk mengatasi masalah impotensi.

Nanas

Buah ini juga dikenal sebagai makan untuk kesehatan seksual bagi pria. Hal ini karena nanas kaya akan vitamin C yang membantu meningkatkan aliran darah ke penis. Buah ini juga sangat berperan mengatasi masalah impotensi karena mengandung magnesium yang membuat Anda merasa energik.

Semangka

Ketika Anda makan semangka, hal ini akan membantu meringankan masalah impotensi. Buah musiman ini dapat mengatasi impotensi karena mengandung asam amino yang disebut citrulline. Asam amino ini akan membantu Anda menjadi rileks dan melebarkan pembuluh darah seperti  Viagra.

Jambu

Jambu merupakan salah satu buah terbaik untuk mengatasi masalah impotensi karena mengandung banyak vitamin C. Jambu adalah salah satu buah yang akan membuat ereksi Anda menjadi lebih lama. Dalam satu porsi buah ini, atau satu ton vitamin C akan meningkatkan aliran darah ke penis.

Pisang

Buah pisang adalah obat alami untu mengatasi masalah impotensi. Hal ini karena kandungan protein dalam buah pisang membangun otot yang membantu memertahankan ereksi.

Stroberi

Stroberi adalah “Viagra” dari alam, karean buah ini menyediakan Anda banyak energi. Oleh karena itu, pria yang menderita impotensi harus mengonsumsi stroberi satu jam sebelum tidur.

Kiwi

Buah ini memiliki kepadatan nutrisi terbaik. Kiwi merupakan buah kaya asam amino arigin yang membantu dalam menurunkan tekanan darah dan meningkatkan aliran darah ke penis. Oleh karena itu, kiwi merupakan salah satu buah terbaik dalam mengatasi impotensi. (ind)





Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | RFID | Amazon Affiliate

View the original article here

Surat Keterangan Akreditasi FKM UNDIP

Bagi teman-teman yang membutuhkan informasi tentang Akreditasi FKM UNDIP... Silahkan download file di bawah ini... file sudah saya perb...

Find Us on Facebook

Blog Archives

Do Before You Die

Do Before You Die

Visitors


pinjaman utang