Seluruh Susu Formula yang Beredar Bebas Bakteri Sakazakii

Hasil penelitian ulang terhadap 47 sampel susu formula bayi produksi 2011 tersebut diumumkan hari ini di kantor Kementrian Komunikasi dan Informatika di Jakarta (8/7). "Semua susu formula yang beredar tidak ditemukan bakteri E.sakazakii," kata Trihono, Kepala Litbang Kemenkes.
Trihono mengungkapkan, penelitian dilakukan dengan metode surveilance atau mencari sampai mendapatkan apakah ada bakteri yang ditemukan atau tidak pada semua susu formula yang beredar.
"Setiap merek diambil dua batch atau dua nomor pendaftaran yang berbeda. Contoh susu formula diambil dari tujuh region di 33 provinsi, baik yang beredar di pasar tradisional atau swayalan," lanjutnya.
Seluruh sampel yang diambil oleh petugas dari Badan POM itu kemudian diteliti secara silang oleh ketiga institusi yakni IPB, BPOM dan Litbang Kemenkes menggunakan sejumlah metode riset dan diperiksa dalam laboratorium yang berbeda.
Hasil pengumuman penelitian ini diharapkan bisa memberikan jaminan keamanan pangan bagi masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih kembali mengingatkan agar bayi berusia 0-6 bulan diberikan ASI. "Susu formula hanya diberikan pada keadaan tertentu, misalnya jika ibu tidak memungkinkan memberi ASI," katanya.
Sebelumnya hasil penelitian IPB terhadap 22 sampel susu formula dan 15 sampel makanan bayi produksi 2003-2006 menunjukkan 22,73 persen susu formula dan 40 persen sampel makanan bayi positif terkontaminasi bakteri E.sakazakii. (kompas.com)