Penanganan Anak Diare Di Rumah
Diare adalah Buang Air Besar (BAB) dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering dari biasanya (biasanya 3 kali atau lebih dalam 1 hari). Khusus pada neonatus (bayi yang berumur kurang dari 1 bulan) yang mendapat ASI, biasanya buang air besarnya (berak) dengan frekuensinya lebih sering (biasanya 5 – 6 kali per hari) tetapi konsistensi tinjanya baik, ini bukan Diare. Seseorang/bayi/balita dapat terkena diare bila makan makanan/minuman yang tercemar.Di dalam ebook ini akan dijabarkan bagaimana cara mengatasi diare di rumah. Berikut sedikit gambaran bagaimana mengatasi diare di rumah :
Segera beri banyak minum dengan ORALIT (cairan terbaik untuk mengganti cairan yang hilang).
Setiap kali anak berak,
Beri Oralit:
- Umur kurang 1 tahun (¼ - ½ gelas)
- Umur 1 – 4 tahun (½ – 1 gelas)
- Umur diatas 5 tahun (1 – 1 ½ gelas)
Bila Oralit tidak tersedia beri cairan yang tersedia di rumah tangga seperti: kuah sayur, kuah sup, air tajin, sari buah, air teh, air matang.
Segera ke Puskesmas untuk mendapatkan obat Zinc.
Segera ke Puskesmas untuk mendapatkan obat Zinc.
- Obat Zinc diberikan pada penderita diare balita
- Mempercepat penyembuhan
- Diharapkan dapat melindungi anak dari diare 2 – 3 bulan kedepan
- Menambah nafsu makan
- Pada bayi yang masih mendapatkan ASI, teruskan pemberian ASI lebih sering dan lebih lama.
- Beri makan sesuai umur anak dengan menu yang sama pada waktu anak sehat. Beri makan lebih sering dari biasanya dengan porsi lebih kecil (setiap 3 – 4 jam).
- Jika diare sudah berhenti maka balita sebaiknya diberi makanan tambahan sampai 2 minggu.

