journey healthy future

Tampilkan postingan dengan label Sering. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sering. Tampilkan semua postingan

Selasa, 04 Maret 2014

Lelah karena Sering Terbangun Tengah Malam? Atasi dengan Cara Ini

Jakarta, Terbangun di tengah malam dan tidak bisa lagi melanjutkan tidur bukanlah hal yang langka. Banyak orang yang mengalami hal tersebut. Apakah Anda salah satunya dan merasa lelah karenanya? Jika iya, sebaiknya Anda mulai memikirkan cara untuk mengatasi hal tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh Dr Meir H Kryger, seorang professor Sekolah Kedokteran Yale, Amerika. Seperti dikutip dari New York Times, Selasa (4/3/2014), jika Anda terus-terusan terbangun di tengah malam dan sulit untuk melanjutkan tidur lagi setelahnya, hal itu akan melelahkan dan menganggu aktivitas tubuh sepanjang hari. Dr Kryger menuturkan jika Anda merasa lelah akibat kebiasaan buruk tersebut, berarti ada indikasi suatu masalah yang terjadi.

Banyak hal yang dapat menyebabkan kebiasaan terbangun di tengah malam ini terjadi. Pikiran yang stres, binatang peliharaan yang bersuara di tengah malam, atau bahkan faktor teman tidur, bisa jadi faktor penyebab. Masalah medis seperti batuk-batuk atau bahkan sleep apnea, juga bisa menjadi alasan mengapa Anda sering terbangun di tengah malam.

"Saya pernah mempunyai pasien yang terbangun dikarenakan debar jantung yang begitu cepat. Dan hal ini terjadi dikarenakan ia (pasien tersebut) mempunyai masalah dengan jantungnya," ujar Dr Kryger.

Menurut Dr Kryger, terlalu memikirkan dan khawatir mengenai kebiasaan terbangun di tengah malam ini malah akan membuat masalah semakin buruk. Dr Kryger menuturkan bahwa hal ini akan berdampak pada emosinya.

"Mereka (orang yang selalu terbangun di tengah malam) akan memulai pagi harinya dengan perasaan frustasi, marah, dan kesal karena mereka tidak dapat tidur dengan baik," ungkap Dr Kryger.

Dalam beberapa kasus, hal-hal baik yang coba untuk dibiasakan dapat membantu. Nikotin dan alkohol dipercaya dapat menyebabkan orang sering terbangun dari tidurnya. Maka dengan meninggalkan kebiasaan merokok dan meminum alkohol, khususnya sebelum tidur, disebut dapat membantu. Menghindari makanan pedas sebelum tidur juga disebut dapat membantu.

"Jika Anda terbangun di tengah malam sehingga menyebabkan Anda tidak bisa tertidur lagi di 20 menit setelahnya, jangan malah terpaku pada jam dinding Anda. Lebih baik Anda keluar kamar, lakukan sesuatu yang membuat Anda lebih rileks, misalnya seperti baca buku. Lalu setelah Anda sudah mulai merasa mengantuk lagi, segera ke kamar dan lanjutkan tidur Anda," saran Dr Kryger.

Dr Kryger menambahkan jika hal-hal yang disebutkannya masih belum juga membantu mengatasi kebiasaan terbangun ini, mungkin sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Karena menurut Dr Kryger, hal-hal seperti ini terkadang juga butuh pengobatan seperti terapi.

(vit/vit)



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | RFID | Amazon Affiliate

View the original article here

Senin, 03 Maret 2014

Anak yang Sering Mimpi Buruk Berisiko Alami Gangguan Kejiwaan saat Remaja

Jakarta, Anak mengeluhkan mimpi buruk yang semalam menghantui? Wajar, Anda tak perlu cemas. Tetapi, Anda perlu waspada jika mimpi buruk terjadi terus menerus bahkan hingga anak berusia 12 tahun.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak yang sering mengalami mimpi buruk berisiko lebih besar mengalami psikosis atau gangguan kejiwaan. Psikosis merupakan gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan individu menilai kenyataan yang terjadi.

Penelitian menunjukkan mimpi buruk pada anak berusia 12 tahun memperbesar risiko terjadinya gejala psikosis seperti halusinasi dan delusi. Anak-anak berusia dua hingga sembilan tahun yang sering terganggu oleh mimpi buruk juga lebih mungkin menderita psikosis dibandingkan mereka yang tidurnya tidak terganggu.

Meski demikian, para peneliti mengingatkan agar para orang tua tidak terlalu cemas. Sebab mimpi buruk sering terjadi di kalangan anak-anak. Mimpi buruk itu akan menghilang seiring mendewasanya usia.

"Kami tidak ingin membuat para orangtua cemas karena berita ini. Tiga dari empat anak mengalami mimpi buruk pada usia semuda itu," ungkap pimpinan tim penelitian, Professor Dieter Wolke, dari Universits Warwick.

"Akan tetapi, mimpi buruk dalam jangka waktu lama, atau jika serangan teror yang terus berlanjut hingga remaja, bisa jadi merupakan pertanda awal akan sesuatu yang penting di kemudian hari," imbuhnya sebagaimana dilansir Daily Mail dan ditulis pada Senin (3/3/2014).

Dalam studi itu, ia dan timnya merekrut lebih dari 6.700 anak-anak. Seperempat grup anak-anak yang berusia 12 tahun mengaku mengalami mimpi buruk dalam enam bulan terakhir. Sedangkan anak-anak yang mengalami teror jumlahnya kurang dari 10 persen. Teror pada anak sering ditandai dengan jeritan kencang atau duduk tegak dalam keadaan panik secara tiba-tiba.Next

(vit/vit)


Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | RFID | Amazon Affiliate

View the original article here

Surat Keterangan Akreditasi FKM UNDIP

Bagi teman-teman yang membutuhkan informasi tentang Akreditasi FKM UNDIP... Silahkan download file di bawah ini... file sudah saya perb...

Find Us on Facebook

Blog Archives

Do Before You Die

Do Before You Die

Visitors


pinjaman utang