journey healthy future

Kamis, 27 September 2018

Rumah Tangga Berperan Penting Jaga Keamanan Pangan

Rumah tangga menjadi kunci penting dalam menjaga keamanan pangan. Hal tersebut dinyatakan oleh Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Harsi Dewantari Kusumaningrum.

Mengutip laman Kementerian Kesehatan pada Kamis (27/9/2018), Harsi mengatakan bahwa produk pangan yang masuk ke rumah tangga sekitar 50 persen tercemar oleh bakteri penyebab penyakit. Ketika bahan baku pangan tercemar oleh bakteri-bakteri penyebab penyakit, maka ibu rumah tangga punya peran penting dalam mengolah bahan baku.

"Bakteri penyebab penyakit ini sebenarnya terus berubah dan terus kita temukan. Tentu dari proses pengolahan itu akan sangat penting," kata Profesor Harsi di Gedung Kemenkes, Jakarta, pada Rabu (26/9/2018).

Harsi menambahkan, bakteri yang sampai ke pangan bisa melalui berbagai media. Beberapa di antaranya adalah bakteri yang bersumber dari bahan pangan itu sendiri. Seperti buah-buahan dan sayuran yang bakterinya bersumber dari tanah, pupuk, dan air.

Kemudian, daging dan susu yang potensi pencemaran bakterinya berasal dari cara penyembelihan yang tidak benar atau proses pemerahan yang kurang steril.

Harsi juga mengatakan bahwa bakteri bisa muncul dari limbah rumah tangga. Penanganan limbah yang buruk menjadi sumber kontaminasi. Hal ini harus diatasi dengan pengaturan atau penanganan limbah secara baik. Selain itu, peralatan pengolah makanan juga bisa menjadi sumber bakteri.

"Sebetulnya higiene-nya dari kita sendiri, tangan. Tangan kita itu membawa bakteri staphylococcus aureus yang bisa menghasilkan toksin yang bisa menyebabkan keracunan pada tangan," ujar Harsi.

Maka dari itu, Harsi meminta agar ibu rumah tangga harus paham mengenai keracunan akibat cemaran kuman, maupun kasus keamanan pangan lain seperti penggunaan formalin, boraks, dan pewarna tekstil.

Beberapa kunci penyediaan pangan yang aman dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan dan pemisahan pangan mentah. Ini karena pangan mentah biasanya membawa bakteri penyebab penyakit yang mungkin berpindah selama penyiapan pangan, Seperti pisau yg digunakan memotong daging kemudian digunakan untuk memotong sayuran tanpa dicuci terlebih dahulu.

"Ini bisa memindahkan bakteri yang tadinya dari daging ke sayuran mentah. Karena itu, masaklah pangan dengan benar artinya memasak pangan dengan seksama sampai seluruh nya terpapar panas, karena memasak yang tepat dapat membunuh hampir semua mikroba berbahaya," kata Prof. Hasri. Jakarta, Liputan6
Comments
0 Comments

0 comments:

Posting Komentar

Surat Keterangan Akreditasi FKM UNDIP

Bagi teman-teman yang membutuhkan informasi tentang Akreditasi FKM UNDIP... Silahkan download file di bawah ini... file sudah saya perb...

Find Us on Facebook

Blog Archives

Do Before You Die

Do Before You Die

Visitors


pinjaman utang