journey healthy future

Rabu, 31 Januari 2018

Mengulik Dampak 'Supermoon' Terhadap Kesehatan

Fenomena 'supermoon' yang diikuti dengan gerhana bulan total menghiasi langit pada hari Rabu (31/1). Banyak mitos yang beredar supermoon bakal berdampak buruk terhadap kesehatan. Faktanya, tak ada pengaruh kesehatan yang berarti akibat fenomena supermoon, selain kurang tidur karena asyik menyaksikan peristiwa langit itu hingga larut malam.

Sejak jaman romawi, ada anggapan bulan purnama identik dapat membuat perilaku manusia menjadi aneh dan gila. Namun, para ahli tak menemukan bukti adanya hubungan antara perilaku dan 'supermoon' termasuk dengan kesehatan.

Meski demikian, terdapat beberapa teori yang menemukan hubungan antara tubuh manusia dan supermoon.

Teori Pasang Surut

Teori ini berangkat dari hipotesis gravitasi yang mempengaruhi air laut dan membuat pasang naik. Begitu pula dengan tubuh manusia yang terdiri dari 55 sampai 60 persen air. Supermoon akan mempengaruhi tubuh meski tidak signifikan dan tak berarti apa-apa.

"Efek maksimum dari pasang surut adalah peningkatan sekitar 10 sentimeter sehingga efeknya hanya 2 meter atau sangat kecil bagi manusia. Karena manusia tidak sebesar planet bumi, jadi kita cenderung tidak memperhatikan efek ini," kata profesor ahli astronomi Alan Duffy dari Swinburne University, Australia kepada Coach.

Brightness Theory 

Teori ini menyatakan kecerahan bulan purnama bakal mempengaruhi durasi dan kualitas tidur yang akan membuat suasana hati menjadi buruk dan perilaku tak menentu. Sebuah studi menemukan bahwa orang rata-rata tidur 19 menit lebih sedikit saat bulan purnama karena cahaya yang terang.

Namun, Duffy menyatakan efek supermoon terhadap tidur tak begitu kentara. Menurut Duffy, lebih besar pengaruh dan bahaya cahaya dari telepon seluler ketimbang cahaya supermoon.

"Tidur kita memang bisa terganggu karena cahaya lebih terang. Tapi, lebih besar bahaya cahaya dari telepon genggam ketimbang supermoon itu sendiri," tutur Duffy.

Sementara itu, Duffy berpendapat mitos perilaku yang berubah saat supermoon lantaran orang-orang menantikannya. 

"Itu setelah dikonfirmasi hanya bias saja, ketika bulan purnama, kita melihat suatu fenomena aneh atau ingin kita melihat sesuatu yang aneh," ujar Duffy.

Diberitakan Coach, fenomena langit supermoon ini merupakan bulan purnama besar kedua dalam satu bulan. Peristiwa ini semakin istimewa karena diikuti dengan gerhana bulan. Alhasil, bulan tampak lebih besar dan berwarna biru kemerah-merahan.cnn
Comments
0 Comments

0 comments:

Posting Komentar

Surat Keterangan Akreditasi FKM UNDIP

Bagi teman-teman yang membutuhkan informasi tentang Akreditasi FKM UNDIP... Silahkan download file di bawah ini... file sudah saya perb...

Find Us on Facebook

Blog Archives

Do Before You Die

Do Before You Die

Visitors


pinjaman utang