journey healthy future

Jumat, 09 Maret 2012

Pilih Preventif??? atau Kuratif???

Menurut Rhenu Buller, Vice Presiden Healthcare, Frost and Sullivan Asia Pasifik, pengeluaran untuk pelayanan kesehatan di Asia Pasifik akan meningkat 151 persen, yakni mencapai 2.027 miliar dollar AS. Pasar kesehatan di kawasan ini mewakili 34,6 persen pasar kesehatan global pada tahun 2015.

Adapun belanja kesehatan di negara kita, Indonesia, akan mencapai 47 miliar dollar AS pada tahun 2020, dengan pertumbuhan 8,1 persen selama periode 2010-2020.

Prediksi pasar kesehatan ini didasarkan pada pertumbuhan kelas menengah dan penambahan populasi usia tua yang telah mengubah konfigurasi layanan jasa kesehatan dan strategi pasar yang dilakukan.

Populasi Asia diperkirakan tumbuh hingga 4,5 miliar jiwa pada tahun 2050, mencakup 60 persen dari populasi dunia. Saat ini ada 4,8 juta keluarga Asia dengan pendapatan di atas 50.000 dollar AS per tahun dan diharapkan akan tumbuh 3-5 persen untuk Asia Tenggara.

Tentu saja meningkatnya populasi akan diikuti dengan peningkatan pelayanan kesehatan, yang ditunjukkan dengan pembangunan pesat rumah sakit. Rumah sakit yang telah terakreditasi bertambah hampir tujuh kali lipat selama 6 tahun terakhir (2005-2011).

Meningkatnya permintaan layanan kesehatan ini berdampak pada prosedur rutin di rumah sakit, seperti pemeriksaan rawat jalan, pemeriksaan USG, dan foto rontgen.

Menurut Lutfi Mardiansyah, Chairman International Pharmaceutical Manufacturer Group, negara kita, Indonesia, harus meningkatkan kualitas dan fasilitas pelayanan kesehatannya. Bila tidak, banyak kalangan menengah atas akan ke negara lain yang lebih baik pelayanannya. Liat saja di Singapura, saat ini saja sekitar 70 persen pasien di Singapura adalah warga Indonesia.

Selain hal tersebut, sekiranya negara kita perlu meningkatkan upaya preventif atau pemeliharaan kesehatan daripada upaya kuratif (pengobatan) yang sekarang masih menjadi fokusnya.

Alasannya apa?, karena biaya pengobatan bisa mencapai 10 kali lipat dibandingkan pemeliharaan kesehatan. Saat ini belanja kesehatan di Indonesia sebagian besar untuk pengobatan.

Dari beberapa pakar menyatakan bahwa biaya kesehatan dapat ditekan hingga 50 persen bila kita meningkatkan upaya pencegahan.

So,,,,kita sebagai warga negara udah seharusnya mulai meningkatkan pemeliharaan kesehatan pada diri kita dan keluarga, lebih baik mencegah daripada mengobati,,,

Anda pilih mana??? preventif atau kuratif???

Related Posts:

Comments
0 Comments

0 comments:

Posting Komentar

Surat Keterangan Akreditasi FKM UNDIP

Bagi teman-teman yang membutuhkan informasi tentang Akreditasi FKM UNDIP... Silahkan download file di bawah ini... file sudah saya perb...

Find Us on Facebook

Blog Archives

Do Before You Die

Do Before You Die

Visitors

107,104

pinjaman utang