8 Rekomendasi AIPI-NAS Turunkan Angka Kematian Ibu Melahirkan
Komite Bersama Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan United States National Academy of Sciences (NAS) telah meluncurkan hasil studi gabungan berjudul “Reducing Maternal and Neonatal Mortality in Indonesia: Saving Lives, Saving the Future”. Studi tersebut menyajikan beberapa saran konkret untuk menurunkan jumlah kematian terkait persalinan.
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, angka kematian ibu mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Padahal tahun 2007, angka kematian ibu hanya 228 per 100.000 kelahiran hidup.
Sebagai salah satu penandatangan Deklarasi Milenium PBB, Indonesia bertekad mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) pada 2015 mendatang. Bahkan Presiden RI juga terpilih sebagai pemegang peran kunci dalam merancang Agenda Pembangunan Pasca 2015. Namun, kondisi terakhir menunjukkan Indonesia tidak akan mencapai MDG 4 dan 5.
MDG 4 adalah pengurangan angka kematian balita (Angka kematian anak di bawah usia 5 tahun per 1000 kelahiran hidup) sebesar dua per tiga dari tahun 1990. Sementara MDG 5 adalah pengurangan angka kematian ibu (Kematian terkait persalinan pada tahun tertentu per 100.000 kelahiran hidup) sebesar tiga perempat dari angka tahun 1990.
Menurut data studi ini, program Indonesia yang kini ditujukan pada penurunan kematian ibu dan neonatus (Bayi baru lahir) kurang mendukung pencapaian target MDGs. Karena itu, studi ini memberikan delapan rekomendasi untuk bisa menjadi panduan demi menurunkan angka kematian ibu dan neonatus di Indonesia.
Rekomendasi tersebut didasarkan pada paradigma praktik medis yang telah terbukti menurunkan angka kematian persalinan di negara maju. Delapan rekomendasi tersebut adalah:
- Indonesia harus berupaya agar semua kelahiran berlangsung di fasilitas kesehatan bersertifikat (Terakreditasi independen) yang mampu memberikan pelayanan obstetri dan neonatal darurat dasar (PONED) maupun komprehensif (PONEK).
- Strategi teknis, rencana pelaksanaan, dan peta perjalanan (roadmap) untuk mencapai jangkauan luas pelayanan kesehatan maternal dan neonatus (kesehatan ibu dan anak) yang bermutu harus dikembangkan ke seluruh wilayah geografis Indonesia yang sangat beragam, yang semuanya mencerminkan kondisi lokal dan pendekatan yang memungkinkan dalam jangka waktu 5, 10, dan 20 tahun.
- Organisasi sistem pelayanan dan standarisasi pelatihan dan akreditasi penyedia jasa harus dipusatkan di bawah satu lembaga pemerintah Indonesia yang terwakili dalam pemerintah pusat ke pemerintah daerah hingga ke masyarakat desa. Sistem tersebut sebaiknya menangani perencanaan dan pelaksanaan semua pelayanan terkait persalinan berbasis penduduk setempat.
- Sistem pelatihan kebidanan juga harus diperbaiki, termasuk pelatihan dokter dan perawat dengan spesialisasi obstetri gawat-darurat, neonatus, dan pelayanan anestesi.
- Mekanisme keuangan yang efektif dan efisien untuk pelayanan obstetri dan kelahiran seharusnya didirikan di bawah pengawasan pemerintah untuk memastikan akses universal pada mutu kesehatan ibu dan anak dan penguatan kelembagaannya.
- Pengambilan keputusan yang sesuai tentang program yang mungkin menurunkan angka kematian ibu, janin, dan neonatus di Indonesia serta mengalokasi sumber daya secara tepat memerlukan pengumpulan data bermutu tinggi yang memungkinkan penghitungan angka dan penyebab kematian. Data tersebut harus dikumpulkan pada tingkat nasional secara teratur dan mengikuti standar.
- Keterlibatan masyarakat memberikan peran yang besar. Karena pelayanan kesehatan pada tingkat masyarakat memiliki banyak kekuatan, termasuk organisasi perempuan tingkat akar rumput, posyandu, dan unit kesehatan kabupaten. Organisasi ini dapat memberikan sumbangan yang lebih besar untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi dengan pendukung rencana persalinan formal.
- Program yang mendukung pendidikan dan pemberdayaan perempuan umumnya dan terkait dengan permasalahan persalinan khususnya, harus diperkuat.
Tulisan sudah dimodifikasi, sumber asli bisa di lihat di
http://www.beritasatu.com/kesehatan/163757-8-rekomendasi-aipinas-turunkan-angka-kematian-ibu-melahirkan.html

