Maba FKM UNDIP "Digojlok" Ngurusin Bumil
Ada kabar gembira nih buat para ibu-ibu hamil (bumil) di sekitaran
Universitas Diponegoro (Undip). Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)
Undip mewajibkan mahasiswa barunya (maba) untuk mengikuti kegiatan
pendampingan bumil selama tiga tahun sepuluh hari.
Jadi, para bumil tidak perlu secara rutin bolak-balik ke Rumah Sakit atau Puskesmas untuk check up masa kehamilannya, cukup minta bantuan saja sama maba FKM Undip ini.
"Program ini bagian dari pencanangan Program Desa Mitra Kampus yang bekerja sama antara FKM Undip dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Propinsi Jawa Tengah," ujar Dekan FKM Undip Tinuk Istiarti saat membuka Program Penerimaan Maba, Selasa (27/8/2013).
Dengan terjalinnya kerjasama antar FKM Undip dengan Dinkes Provinsi Jateng untuk melakukan pendampingan terhadap ibu hamil selama tiga tahun sepuluh hari, maba juga diwajibkan dalam program yang sama di Kecamatan Tembalang dan Banyumanik sekaligus menjadi Desa Mitra Kampus FKM Undip.
Dalam program tersebut, FKM sebagai inisiator di dalam konsorsium di bidang kesehatan untuk kesehatan ibu dan anak (KIA), agar tidak hanya Undip saja yang bisa bekerjasama dengan Dinkes Propinsi, tetapi semua perguruan tinggi negeri (PTN) FKM diharapkan untuk bisa mengembangkan dan memperkokoh hubungan perguruan tinggi dengan pemerintah.
"Pelaksanaan pendampingan Program Ibu hamil diharapkan dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak, dengan menurunkan angka kematian ibu dan anak," ucapnya.
Lebih lanjut, uniknya lagi, para maba dalam kegiatan ini memantau dan mengunjungi rumah para bumil untuk melakukan pencatatan. Selain itu melaporkan ke rumah sakit terdekat jika terjadi masalah pada bumil.
"Kegiatan maba ini akan diawali dengan pengawasan kehamilan, persalinan, nifas dan mahasiswa melakukan pemantauan dan kunjungan resmi ke ibu hamil serta melakukan pencatatan dan pelaporan ke tenaga medis terdekat bila terjadi kasus khusus ibu hamil, karena kerawanan dari angka kematian ibu hamil dilihat dari sebelum melahirkan, pada saat persalinan," ungkapnya.
Selain itu, maba juga layaknya menjadi seorang anak bahkan menjadi suami untuk istri atau ibunya yang sedang hamil, karena bumil tersebut terus dilayani untuk kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya.
"Mahasiswa juga akan terus melakukan sosialisasi komunikasi dan edukasi pada ibu hamil seperti kapan harus periksa, kapan harus meminum vitamin, kapan harus timbang, dan memberikan informasi yang cukup tentang kehamilan yang sehat dan tidak berisiko kematian," tuturnya.
Tak hanya itu, mereka masih diberi tugas lainnya, yaitu mengawasi anak yang baru lahir hingga usia tiga tahun, untuk memastikan tumbuh berkembangnya anak secara fisik dan psikologis, serta kecukupan gizinya.
"Program ini tidak bermaksud untuk 'gojlok' maba, tetapi membekali mereka dengan kompetensi dan keahlian praktis yang mumpuni, sehingga mahasiswa akan mampu memahami persoalan dan fenomena nyata kesehatan masyarakat dan bermanfaat ketika sudah lulus," katanya.
Sekadar informasi, pada 2013 FKM menerima maba sebanyak 441 yang berasal dari 21 Propinsi yang ada di Indonesia dari program S-1 dan Magister yang siap untuk ditempa dan menimba ilmu di kampus Undip Tembalang.
Jadi, para bumil tidak perlu secara rutin bolak-balik ke Rumah Sakit atau Puskesmas untuk check up masa kehamilannya, cukup minta bantuan saja sama maba FKM Undip ini.
"Program ini bagian dari pencanangan Program Desa Mitra Kampus yang bekerja sama antara FKM Undip dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Propinsi Jawa Tengah," ujar Dekan FKM Undip Tinuk Istiarti saat membuka Program Penerimaan Maba, Selasa (27/8/2013).
Dengan terjalinnya kerjasama antar FKM Undip dengan Dinkes Provinsi Jateng untuk melakukan pendampingan terhadap ibu hamil selama tiga tahun sepuluh hari, maba juga diwajibkan dalam program yang sama di Kecamatan Tembalang dan Banyumanik sekaligus menjadi Desa Mitra Kampus FKM Undip.
Dalam program tersebut, FKM sebagai inisiator di dalam konsorsium di bidang kesehatan untuk kesehatan ibu dan anak (KIA), agar tidak hanya Undip saja yang bisa bekerjasama dengan Dinkes Propinsi, tetapi semua perguruan tinggi negeri (PTN) FKM diharapkan untuk bisa mengembangkan dan memperkokoh hubungan perguruan tinggi dengan pemerintah.
"Pelaksanaan pendampingan Program Ibu hamil diharapkan dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak, dengan menurunkan angka kematian ibu dan anak," ucapnya.
Lebih lanjut, uniknya lagi, para maba dalam kegiatan ini memantau dan mengunjungi rumah para bumil untuk melakukan pencatatan. Selain itu melaporkan ke rumah sakit terdekat jika terjadi masalah pada bumil.
"Kegiatan maba ini akan diawali dengan pengawasan kehamilan, persalinan, nifas dan mahasiswa melakukan pemantauan dan kunjungan resmi ke ibu hamil serta melakukan pencatatan dan pelaporan ke tenaga medis terdekat bila terjadi kasus khusus ibu hamil, karena kerawanan dari angka kematian ibu hamil dilihat dari sebelum melahirkan, pada saat persalinan," ungkapnya.
Selain itu, maba juga layaknya menjadi seorang anak bahkan menjadi suami untuk istri atau ibunya yang sedang hamil, karena bumil tersebut terus dilayani untuk kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya.
"Mahasiswa juga akan terus melakukan sosialisasi komunikasi dan edukasi pada ibu hamil seperti kapan harus periksa, kapan harus meminum vitamin, kapan harus timbang, dan memberikan informasi yang cukup tentang kehamilan yang sehat dan tidak berisiko kematian," tuturnya.
Tak hanya itu, mereka masih diberi tugas lainnya, yaitu mengawasi anak yang baru lahir hingga usia tiga tahun, untuk memastikan tumbuh berkembangnya anak secara fisik dan psikologis, serta kecukupan gizinya.
"Program ini tidak bermaksud untuk 'gojlok' maba, tetapi membekali mereka dengan kompetensi dan keahlian praktis yang mumpuni, sehingga mahasiswa akan mampu memahami persoalan dan fenomena nyata kesehatan masyarakat dan bermanfaat ketika sudah lulus," katanya.
Sekadar informasi, pada 2013 FKM menerima maba sebanyak 441 yang berasal dari 21 Propinsi yang ada di Indonesia dari program S-1 dan Magister yang siap untuk ditempa dan menimba ilmu di kampus Undip Tembalang.
Referensi :
http://kampus.okezone.com/read/2013/08/27/373/856503/maba-fkm-undip-digojlok-ngurusin-bumil