journey healthy future

Minggu, 14 Agustus 2011

Emisi Gas Buang Ancam Kesehatan

Lalu Lalang kendaraan bermotor di jalan raya berpotensi mencemari udara. Mulai dari mobil penumpang, truk, bus, sepeda motor, kereta api, dan kapal laut, rupanya memberi kontribusi pencemaran udara sekitar 70%.

Padahal, beberapa studi epidemiologi menyebutkan adanya hubungan erat antara tingkat pencemaran udara dengan angka kejadian penyakit pernafasan.

Kendaraan bermotor akan mengeluarkan berbagai gas maupun partikulat. Berbagai senyawa anorganik dan organik dengan berat molekul besar dapat langsung terhirup melalui hidung.

Gas buang kendaraan bermotor, khususnya berbahan bakar fosil – bensin dan solar, akan mempengaruhi kesehatan.

Jenis pencemar yang dikeluarkan mesin berbahan bakar bensin maupun solar sebenarnya sama, hanya sedikit berbeda pada proporsinya, karena perbedaan cara operasi mesin.

Memang, jika dilihat kasat mata, asap dari knalpot kendaraan solar begitu pekat, sedangkan pada motor bensin tidak tampak.

Meski begitu, gas buang yang terdiri atas senyawa yang tidak berbahaya seperti nitrogen, karbondioksida, dan uap air, juga terkandung senyawa lain dengan jumlah cukup besar yang membahayakan kesehatan manusia maupun lingkungan.

Bahan pencemar, di antaranya karbonmonoksida (CO), dihasilkan akibat kurangnya campuran udara dalam proses pembakaran.

Bila terhirup, CO akan mengurangi jumlah oksigen dalam darah. “Korbannya dapat terkena gangguan berpikir, penurunan refleks, dan gangguan lain.

Bahkan bila kadarnya besar bisa menyebabkan kematian. Begitu juga dengan hidrokarbon (HC). Sisa zat ini timbul karena tidak terbakar sempurna dalam mesin solar maupun bensin.

Zat tersebut bisa mengakibatkan iritasi mata, batuk, rasa mengantuk, bercak kulit, dan perubahan kode genetik.

Sisa pembakaran berbahaya lain adalah timbal (Pb). Zat ini bersumber dari penggunaan bensin bertimbal yang dapat mengancam dan meracuni sistem pembentukan darah merah.

Bagi orang dewasa, zat ini bisa menyebabkan gangguan pembentukan sel darah merah, anemia, tekanan darah tinggi, ginjal, dan mengurangi fungsi reproduksi.

Sedangkan bagi anak-anak, dapat menurunkan kemampuan otak dan mengurangi kecerdasan. Tidak kalah berbahaya adalah oksida nitrogen (NOx) dan sulfur (Sox).

Kedua sisa pembakaran ini mengancam saluran pernafasan, seperti batuk, sesak nafas, asma, infeksi saluran nafas, dan melemahkan sistem pertahanan paru.

Namun, tingkat bahaya gas buang kendaraan bermotor terhadap kesehatan tergantung dari toksisitas (daya racun) masing-masing senyawa.

Meski demikian, gas tersebut tetap berpotensi menimbulkan penyakit bagi manusia. Untuk itu, demi kemaslahatan bersama, lingkungan seyogyanya dipelihara agar tetap bersih dan sehat dengan cara memperbaiki emisi kendaraan bermotor.

Caranya, dengan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan dan perawatan kendaraan secara berkala.
Comments
0 Comments

0 comments:

Posting Komentar

Surat Keterangan Akreditasi FKM UNDIP

Bagi teman-teman yang membutuhkan informasi tentang Akreditasi FKM UNDIP... Silahkan download file di bawah ini... file sudah saya perb...

Find Us on Facebook

Blog Archives

Do Before You Die

Do Before You Die

Visitors


pinjaman utang