Pengetahuan Kespro Minim Ancam Kependudukan
Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK)
Sudibyo Alimoeso memaparkan, dari sejumlah riset, rendahnya pengetahuan
kespro ternyata memang dapat mengancam bidang kependudukan di Indonesia.
Bagaimana tidak? tuturnya, terbukti di lapangan perilaku seksual tidak sehat di kalangan remaja kita cukup tinggi. Riset Australian National University (ANU) pada 2010 di Jakarta, Tanggerang, dan Bekasi, membuktikan hal itu.
Dari 3.006 responden remaja usia 17-24 tahun, sebanyak 20%-nya mengaku telah hamil sebelum menikah dan 38,7% responden mengaku terpaksa menikah lantaran sudah hamil duluan.
ANU juga merilis, remaja Indonesia yang mengalami kehamilan sebelum menikah dipastikan hancur masa depannya. Pasalnya, mayoritas dari mereka bakal dikucilkan oleh masyarakat dan bahkan keluarga mereka sendiri.
Bagaimana tidak? tuturnya, terbukti di lapangan perilaku seksual tidak sehat di kalangan remaja kita cukup tinggi. Riset Australian National University (ANU) pada 2010 di Jakarta, Tanggerang, dan Bekasi, membuktikan hal itu.
Dari 3.006 responden remaja usia 17-24 tahun, sebanyak 20%-nya mengaku telah hamil sebelum menikah dan 38,7% responden mengaku terpaksa menikah lantaran sudah hamil duluan.
ANU juga merilis, remaja Indonesia yang mengalami kehamilan sebelum menikah dipastikan hancur masa depannya. Pasalnya, mayoritas dari mereka bakal dikucilkan oleh masyarakat dan bahkan keluarga mereka sendiri.
Tidak jarang pihak sekolah juga mengeluarkan mereka lantaran dianggap
merusak nama baik sekolah. "Dengan pembekalan kespro, hal-hal seperti
itu termasuk tindak aborsi tidak aman sebetulnya bisa dicegah," imbuh
Sudibyo.
Pengetahuan soal kespro, sambung Sudibyo, juga dapat membentengi remaja dari infeksi penyakit menular seksual dan HIV. Berdasaran data Kementerian Kesehatan 2012, disebutkan 45,4% penderita AIDS di Indonesia adalah remaja usia 20-29 tahun dengan mayoritas penularan berasal dari hubungan seksual dan jarum suntik narkoba.
Mengingat betapa peliknya masalah remaja, maka para pemerhati akan menyiapkan Hari Kependudukan Dunia 2013 yang dirayakan 11 Juli lalu, dengan memilih tema "Tahu masalah remaja, peduli masalah remaja dan stop galau pada remaja".
Referensi:
http://www.metrotvnews.com/lifestyle/read/2013/07/08/913/166454/Pengetahuan-Kespro-Minim-Ancam-Kependudukan