journey healthy future

Jumat, 26 Juli 2013

Hati-hati Iklan Menyesatkan Selama Ramadan

Selama Ramadan, tayangan iklan televisi diwarnai oleh promosi obat maag, makanan dan minuman yang dihubungan dengan aktivitas puasa Ramadan masyarakat.
 
Praktisi kesehatan, peneliti sekaligus pengajar, dokter Ari Fahrial Syam mengatakan momen puasa tidak akan dilewatkan oleh produk-produk yang diyakini kebutuhannya akan meningkat di tengah masyarakat.

Ia sangat menyayangkan iklan-iklan yang tendensius dan terlalu berlebihan bahkan cenderung membohongi masyarakat. Pemerintah dalam hal ini Badan Pengawasan Obat Makanan (BPOM) harusnya juga jeli dan mempermasalahkan iklan yang menyesatkan untuk masyarakat.

Promosi obat maag dalam hal ini yang kandungannya antasida sudah kebablasan seolah-olah produk ini untuk mencegah agar masyarakat tidak mengalami gangguan lambung selama berpuasa. Padahal obat ini digunakan hanya untuk mengurangi keluhan lambung dan bukan untuk mencegah orang untuk menderita sakit maag karena berpuasa. Wajar akibat dipromosi sebagai obat untuk mencegah sakit maag selama puasa maka pembelian obat-obat maag ini sangat tinggi saat bulan suci Ramadan," ujarnya dari siaran tertulis yang diterima, Senin (22/7).

Secara teori mestinya kebutuhan obat maag akan menurun selama Ramadan. Hal ini terjadi karena selama menjalani puasa Ramadan terjadi keteraturan dalam mengonsumsi makanan, pengurangan konsumsi camilan yang tidak sehat untuk lambung, pengurangan konsumsi rokok dan yang terpenting adanya pengendalian diri selama puasa Ramadan.

Hal inilah yang menyebabkan pasien dengan sakit maag akan lebih nyaman bahkan merasa sembuh saat berpuasa. Jadi seharusnya konsumsi obat maag ditengah masyarakat seharusnya juga menurun. Kenapa hal ini tidak terjadi?

"Saya melihat bahwa hal ini berhubungan dengan iklan yang menganjurkan konsumsi obat maag yang mengandung antasida untuk pencegahan. Antasida sebenarnya hanya diberikan jika ada keluhan. Karena antasida sendiri bersifat menetralkan asam lambung yang terjadi sehingga akan dapat mengurangi keluhan pasien," ungkap dia.
 
Ditegaskan, oleh karena itu tidak benar promosi atau iklan obat sakit maag yang menganjurkan minum obat maag untuk pencegahan agar tidak mengalami gangguan maag. Antasida sendiri sebenarnya dapat menimbulkan efek samping jika tidak digunakan dengan benar. Antasida yang beredar di tengah masyarakat bisa mengandung alumunium, magnesium atau calsium.

Antasida dapat menyebabkan seseorang menjadi sembelit sehingga membuat pencernaannya menjadi tidak nyaman. Belum lagi efek samping pada ginjal dari penggunaan antasida yang tidak sesuai dengan aturan.

"Oleh karena itu saya berharap masyarakat lebih cerdas dalam melihat iklan-iklan di televisi dan tidak otomatis mengikuti anjuran-anjuran dari iklan-iklan tersebut," tegas Ari.

Referensi:
http://www.beritasatu.com/kesehatan/127249-hatihati-iklan-menyesatkan-selama-ramadan.html

Comments
0 Comments

0 comments:

Posting Komentar

Surat Keterangan Akreditasi FKM UNDIP

Bagi teman-teman yang membutuhkan informasi tentang Akreditasi FKM UNDIP... Silahkan download file di bawah ini... file sudah saya perb...

Find Us on Facebook

Blog Archives

Do Before You Die

Do Before You Die

Visitors


pinjaman utang