journey healthy future

Selasa, 01 Maret 2011

Perempuan Butuh Stimulan untuk Jadi Agen Kesehatan

Peran perempuan sebagai ibu menempatkannya sebagai agen kesehatan di rumah dan lingkungan. Contohnya Anda sebagai ibu, tentunya sering mengingatkan anak dan keluarga untuk membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah dan lingkungan tempat tinggal. Peran individu yang terkesan sederhana ini punya manfaat besar. Anak Anda, sebagai generasi penerus, terbantu untuk hidup lebih sehat dan tumbuh berkembang lebih optimal.

Bayangkan jika peran ini dimainkan oleh kaum ibu rumah tangga, yang berpartisipasi aktif dalam posyandu atau kader PKK (pemberdayaan kesejahteraan keluarga). Berapa banyak anak dan keluarga yang bisa menjalani perilaku sehat dan memaksimalkan hidupnya? Peran kaum ibu yang peduli mengingatkan warga mengenai pemeriksaan kesehatan punya dampak besar. Realitasnya, posyandu efektif di daerah atau area terpencil atau kota besar di kawasan pinggiran, seperti yang terjadi di kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Di Kupang, posyandu lebih dekat bagi masyarakat daripada puskesmas. Kader PKK yang giat menyosialisasikan program pemerintah PHBS, berhasil mengajak masyarakat lebih peduli dengan kesehatan. Sejumlah penyakit penyebab kematian tertinggi di NTT seperti diare, kejang demam pada balita, stroke, hipertensi, dan jantung setidaknya bisa terdeteksi lebih dini berkat pelayanan kesehatan. Terutama jika pelayanan kesehatan di posyandu mendapatkan perhatian dan bantuan dalam hal pengadaan peralatan kesehatan. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kupang Christina Titu Eki mengungkapkan, dengan tersedianya alat kesehatan yang memadai dan modern, pengunjung posyandu bertambah.

"Bantuan alat kesehatan yang diberikan kepada posyandu NTT membuat kader di desa yang kebanyakan kaum ibu sangat bangga. Mereka antusias memberikan pelayanan kesehatan. Kaum ibu yang datang ke posyandu juga bertambah," jelas Christina saat temu media dan penyerahan donasi Lifebuoy secara simbolik di FCone, fX, Jakarta, Selasa (22/2/2011).

Vita Gamawan Fauzi, Ketua Umum Tim Penggerak PKK Pusat, menambahkan bantuan dan perhatian yang diberikan kepada posyandu menjadi stimulan bagi kader. Selain alat kesehatan yang menunjang pelayanan kesehatan, pelatihan untuk kader dan peningkatan ekonomi untuk kader posyandu juga menjadi stimulan lainnya.

"Peningkatan ekonomi kepada kader posyandu juga penting. Misalnya kader diberi pelatihan membuat kue, menjahit, yang nantinya bisa menjadi bekal bagi mereka untuk meningkatkan ekonomi keluarga," jelas Vita.

Stimulan untuk perempuan yang menjadi agen kesehatan ini penting. Pasalnya, partisipasi perempuan dibutuhkan dalam posyandu. "Posyandu mengharapkan partisipasi kaum ibu," tegas Vita. Meski, lanjutnya, di kota besar posyandu tak terasa manfaatnya karena masyarakat kota dengan ekonomi berkecukupan akan lebih memilih memeriksakan kesehatan ke dokter spesialis anak.

Eka Sugiarto, Marketing Manager Skin & Cleansing PT Unilever Indonesia menegaskan bahwa sosialisasi PHBS menjadi tanggung jawab berbagai pihak. "Kita jangan menjadi penonton, tetapi harus menjadi pemeran utama," katanya.

PHBS, lanjut Eka, merupakan sebuah awal untuk tujuan yang lebih besar. "PHBS menghemat pengeluaran keluarga karena sakit itu mahal. Pendidikan anak juga akan lebih optimal tanpa gangguan jika pola hidup sehat sudah menjadi kebiasaan dalam keluarga. Masa depan anak menjadi tanggung jawab semua," tandasnya.

Anda, sebagai perempuan juga bisa menjadi pemeran utama di rumah atau di lingkungan dengan mendukung posyandu. (kompas.com)
Comments
0 Comments

0 comments:

Posting Komentar

Surat Keterangan Akreditasi FKM UNDIP

Bagi teman-teman yang membutuhkan informasi tentang Akreditasi FKM UNDIP... Silahkan download file di bawah ini... file sudah saya perb...

Find Us on Facebook

Blog Archives

Do Before You Die

Do Before You Die

Visitors


pinjaman utang