PBB: Asia-Pasifik Belum Berhasil Tekan HIV/AIDS

Laporan tersebut menyebutkan sekitar 1,25 juta orang mendapatkan perawatan tahun 2012 dan banyak yang sudah mendapatkan akses layanan HIV di Asia-Pasifik.
Meskipun demikian, fokus yang tidak memadai pada populasi kunci yang memiliki risiko terinfeksi HIV dan wilayah geografis dengan beban HIV yang lebih tinggi, itu menandakan sebagian besar negara-negara di Asia-Pasifik tidak mengalami kemajuan cepat mencapai sasaran global dalam pencegahan, pengobatan, perawatan dan dukungan terhadap HIV/AIDS.
“Upayanya harus lebih fokus pada investasi di tempat yang tepat dan program buat menjangkau orang-orang yang sangat membutuhkan,” kata Direktur Tim Dukungan Regional untuk Asia dan Pasifik UNAIDS, Steven Kraus.
Saat ini, 90 persen orang dengan HIV/AIDS terdapat di 12 negara di kawasan ini, yakni Kamboja, Cina, India, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Papua Nugini, Filipina, Thailand dan Vietnam.
Tahun 2012, jumlah orang dengan HIV di Asia-Pasifik mencapai 4,5 juta orang. Sebanyak 64 persennya adalah laki-laki dan sisanya perempuan.
Trend Penyebaran
Infeksi HIV kini terkonsentrasi di populasi kunci yang beresiko tinggi dan epidemi peningkatannya pada hubungan seks sesama jenis.
Sekitar 10 persen revalensi HIV di antara kelompok ini, setidaknya terdapat di sepuluh daerah metropolitan Asia, termasuk Bangkok, Jakarta dan Ho Chi Min.
Sedangkan peningkatan epidemi juga semakin tinggi di kelompok pengguna narkoba yang mencapai sekitar 2-4 juta orang di Asia-Pasifik.
Jika ditotal pengeluaran untuk mengatasi HIV di Asia-Pasifik menghabiskan US$ 2.2 miliar atau lebeih dari Rp 20 triliun, lebih tinggi lima persen dari tahun 2011.
Sementara UNAIDS memperikirakan dibutuhkan sekitar US$ 5.4 miliar untuk investasi di negara Asia-Pasifik yang berpendapatan rendah buat investasi menekan epidemi.
Referensi :