journey healthy future

Senin, 11 Oktober 2010

Pola Makan Beragam Peluang Hidup Sehat

PENYAKIT umumnya da-tang dari perut dan penyebabnya adalah disebabkan pola makan yang tidak tepat. Pola makan yang tidak tepat menyebabkan berbagai masalah dan pada satu sisi semua kita mengetahui makan itu untuk kesehatan.

Namun tidak semua makanan itu membuat kita sehat. Awas! Makanan bisa membuat kita tidak sehat. Hati-hati, maka makanlah makanan sehat. Anda harus mengetahui makanan sehat karena hanya dengan makanan yang sehat Anda akan sehat.

Tidak cukup hanya menge-tahui makanan sehat saja, tetapi pola makan yang tepat dan benar juga harus diketahui. Ironis, di negara Indonesia yang kaya raya dengan aneka ragam makanan masih tinggi tingkat kekurangan gizi. Penyebab kekurangan gizi bukan saja karena kekurangan bahan pangan, tetapi pola makan yang tidak tepat disebabkan tingkat kepedulian, pengetahuan tentang gizi di Indonesia masih rendah. Pada hal sejak taman kanak-kanak (TK) siswa telah diajarkan, diperkenalkan tentang konsep empat sehat lima sem-purna dengan pola menu seim-bang.

Makanan dan minuman meru-pakan kebutuhan pokok dan sumber utama bagi kehidupan manusia. Namun, makanan yang sehat tidak saja dari bahan yang sehat, tetapi juga mengelolanya harus dengan baik. Bila tidak maka akan menjadi media yang sangat efektif dalam penularan penyakit saluran pencernaan (Food Borne Deseases). Di samping itu pola makan yang beragam merupakan pelua-ng untuk hidup sehat.

Pendidikan Gizi

Pola makan yang benar dan sehat sangat ditentukan oleh faktor ekonomi dan pendidikan (pengetahuan) tentang gizi (ma-kanan). Hal yang paling seder-hana belum baiknya pengetahuan tentang gizi terlihat dari masih banyaknya berita tentang kera-cunan makanan di media cetak dan elektronik. Berita kekurangan gizi, gizi salah dan kelebihan gizi.

Fenomena kekurangan gizi, keracunan makanan, kelebihan gizi, gizi salah gambaran kongkrit tentang minimnya pengetahuan tentang gizi oleh masyarakat Indonesia meskipun sejak di bangku TK sudah mulai diajarkan ilmu gizi yakni memperkenalkan konsep empat sehat lima sem-purna.

Bila saja ilmu gizi diketahui oleh masyarakat Indonesia secara baik dan benar maka fenomena kekurangan gizi, gizi salah, kelebihan gizi, keracunan ma-kanan dan lainnya tidak akan muncul sebab bangsa Indonesia berada di bumi yang kaya akan aneka ragam bahan makanan.

Di samping mengetahui kan-dungan bahan makanan dan aplikasinya dengan kebutuhan tubuh (ilmu gizi) ditambah dengan pengetahuan tentang cara pena-nganan bahan makanan itu sendiri yakni meliputi cara-cara mem-persiapkan, menyimpan, men-cuci, mengolah atau memasak, menyimpan makanan matang dan lainnya maka pola makan yang baik dan benar akan terlaksana.

Pendidikan gizi yang sudah dilakukan sejak di bangku TK sebaiknya dilaksanakan dengan baik. Artinya aplikasi di lapangan harus diterapkan, terutama bagi ibu-ibu rumah tangga yang mempersiapkan makanan bagi anggota keluarganya.

Pendidikan tentang gizi selalu dikaitkan, dihubungkan dengan ekonomi yakni orang yang faktor finansialnya kurang akan keku-rangan gizi. Artinya tingkat kemiskinan akan membuat orang kekurangan gizi. Benarkah demikian? Boleh jadi benar, boleh jadi tidak.

Bisa saja bagi mereka yang finansialnya kurang, miskin tetapi belum tentu secara otomatis kekurangan gizi sebab makanan yang bergizi itu pada dasarnya bukan makanan mahal. Namun, yang utama dan terutama adalah pengetahuan tentang gizi yang baik. Pola makan yang teratur dan mengkonsumsi makanan seimbang serta beragam adalah kunci menuju sehat.

Fakta yang jelas adalah orang yang finansialnya cukup, tetapi tingkat pengetahuan gizinya rendah maka menjadi obesitas dengan penyakit regeneratif yang timbul karena menurunnya fungsi-fungsi organ sehingga menim-bulkan penyakit lever, jantung, ginjal dan lainnya.

Begitu juga dengan orang yang finansialnya kurang langsung kekurangan gizi karena makanan yang dikonsumsi tidak mencukupi kebutuhan tubuhnya. Pada dasar-nya tidak begitu bila mereka yang finansialnya kurang tetapi penge-tahuan gizinya baik pasti tidak akan kekurangan gizi.

Pola Makan Beragam

Mengapa faktor pendidikan gizi dan faktor ekonomi bukan menjadi penentu? Jawabnya karena untuk menjaga hidup sehat dan stamina, pola makan perlu menjadi perhatian utama yakni sesuai dengan paramida makanan dengan komposisi energi yang cukup. Tidak kurang dan tidak pula berlebihan, pada dasarnya konsumsilah makanan sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Secara umum tubuh manusia membutuhkan 60-70 persen karbohidrat, 20-25 persen lemak dan 15-20 persen protein. Kebu-tuhan ini tidak sulit untuk diperoleh jika pengetahuan akan gizi baik seperti untuk karbohidrat ada pada nasi, roti, jagung, gandum dan lainnya.

Protein banyak pada ikan, telur, daging dan lainnya. Vitamin banyak pada buah-buahan, sayur-sayuran terutama pada buah-buahan dan sayur-sayuran yang berwarna-warni seperti hijau dari sayuran, kuning, hijau merah dari buah-buahan.

Pola makan yang beragam sangat sederhana yakni meng-konsumsi makanan tidak hanya satu jenis saja, tetapi berjenis-jenis. Artinya jangan hanya mengkonsumsi karbohidrat de-ngan protein saja, itu namanya tidak sehat. Jangan hanya meng-konsumsi protein dan vitamin saja tanpa karbohidrat, semuanya itu tidak baik dan tidak tepat akan tetapi yang diinginkan adalah mengkonsumsi makanan yang beragam, lengkap ada karbo-hidrat, ada protein, ada vitamin dan mineral.

Kebiasaan pola makan yang salah yakni hanya mengkonsumsi satu atau dua jenis saja yakni protein dengan karbohidrat atau vitamin dan protein saja, hal ini yang salah dan tidak tepat. Pola makan beragam adalah meng-konsumsi bahan makanan yang beragam, ada karbohidrat, ada protein, ada vitamin dan ada mineral.

Sederhananya makanlah ba-han makanan mengandung kar-bohidrat seperti nasi, jagung, gandum dan sejenisnya, tetapi harus memakan juga protein seperti telur, ikan dan sejenisnya, juga harus mengkonsumsi vitamin dan mineral yang banyak terdapat pada sayur-sayuran dan buah-buahan.

Lebih sederhananya lagi bila makan harus lengkap yakni ada nasi, ada ikan (lauk), ada sayur, ada buah-buahan dan air secu-kupnya. Jangan hanya makan ikan saja, buah-buah dan sayur tidak dimakan. Mudahkan dan tidak mahal karena tubuh tidak mem-butuhkan banyak tetapi beragam dan ingat makanan yang banyak mengandung lemak, gula, minyak harus dihindari, dikurangi karena tidak baik. Makanan yang baik itu adalah makanan yang sederhana, mudah didapat dan murah har-ganya.

Oleh: Fadmin Prihatin Malau

Penulis adalah mantan guru dan dosen ilmu gizi pada sekolah dan perguruan tinggi swasta di Medan, kini tinggal di kabupaten Toba Samosir.

sumber : analisadaily.com
Comments
0 Comments

0 comments:

Posting Komentar

Surat Keterangan Akreditasi FKM UNDIP

Bagi teman-teman yang membutuhkan informasi tentang Akreditasi FKM UNDIP... Silahkan download file di bawah ini... file sudah saya perb...

Find Us on Facebook

Blog Archives

Do Before You Die

Do Before You Die

Visitors


pinjaman utang